Buah kesabaran dan kebaikan akan muncul tepat pada waktunya. Semua kerja keras itu tidak akan pernah mengkhianati dirimu. Tetaplah pada pendirianmu, tetaplah pada kesabaranmu, dan kembangkanlah kebaikanmu.
"Senyum terus dari tadi, kenapa?" tanya Kev.
"Ga kenapa," jawab Val singkat.
"Kita pulang bareng, mau ga?" ajak Kev.
"Ada yang jemput saya nanti," jawab Val singkat.
"Siapa?"
"Orang istimewa. Udah ya."
Laki-laki itu lagi, pikir Kev.
Sukses telah membuat Kev cemburu, Val menyambut kakaknya itu dengan pelukan kakak adik yang disalahpahami oleh Kev.
"Aku punya mobil. Kalo memang kamu pengen aku anter pulang pake mobil, besok aku bawa ke sekolah!" kata Kev, yang tiba tiba muncul.
"Kev?" tanya Val.
"Kamu selalu nolak aku anter pulang karena motor. Kamu juga selalu melarang aku untuk bawa mobil. Sekarang, kamu mau ikut sama anak sekolah yang ga jelas asal usulnya, karena dia bawa mobil! Aku ga nyangka, kamu gitu Val!"
"Eh, jangan asal ngomong kamu! Diaa.."
Tidak jauh dari tempat berdiri Kev dan Val, Nol terlihat sudah berdiri menunggu di depan pintu mobilnya.
"Sayang, kamu mau ke mana? Aku anter kamu, ke mana pun kamu mau," teriak Nol.
Kev mengernyit tanda tak mengerti lagi.
"Apa apaan sih kamu, jangan gini dong! Kev, ini.." seru Val sambil melepas rangkulan Nol kemudian berlari untuk menjumpai Kev, dan segera ingin membuat Kev untuk tidak salah paham.
Terlambat, Kev sudah berlalu, menjauh dari Val dan Nol.
"Apaan sih Nol?! Ga lucu!" kata Val marah marah.
"Val, itu Kev?" tanya Nol di dalam mobil yang sedang membawa mereka berdua menuju rumah.
Val hanya diam saja. Sudah begitu kesal dengan Nol.
"Sepertinya Kev suka sama lu Val,"
"Tuh, kan, ga lucu Nol!"
"Lu ga percaya lagi. Suatu saat lu bakal berterimakasih ke gue karena gue ngelakuin hal ini ke kalian berdua," kata Nol sambil sedikit tertawa.
"Sayang, kamu mau ke mana? Aku anter kamu, ke mana pun kamu mau. Sumpah, jijik banget saya dengernya," kata Val sambil menirukan gaya bicara Nol tadi.
"Hahahaha, sumpah, lu imut banget Val!" kata Nol sambil mengacak rambut Val.
"Jangan Nol!!!"
"Besok gue jemput lu lagi ya Val,"
"Jangan! Tau ga, saya ga mau berantem lagi sama Kev,"
"Oopppp, sepertinya gue menerima sinyal aneh,"
"Saya salah kayaknya ngomong sama kamu Nol," kata Val menutup pembicaraan dan hening sampai mobil itu sampai di rumah.
Via merasa senang, karena Kev sudah sukses sakit hati pada Val tanpa campur tangan darinya.
"Kamu kenapa Kev?" Via menghampiri Kev yang sedang sibuk dengan gadget nya.
"Kamu jangan dekat dekat! Aahhh, mungkin kamu ingin mengejekku karena kejadian tadi? Hah, salah!" terka Kev dengan percaya diri.
"Kev, ga seharusnya kamu mempertahankan perasaan kamu. Val sudah punya yang lebih baik dari kamu. Aku sudah tahu, maka dari itu, aku itu sangat tulus kepadamu," kata Via.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bread in School
Teen FictionGimana bisa jadian? Kev, jahil. Tapi perhatian banget ke Val dan malah jadi suka sama Val. Val, fokus untuk menyukai roti, bercita-cita menjadi bread traveller, kemudian sangat menyukai belajar, belajar, dan belajar, dan merindukan Kev? Hah? 😪😪...