"Ciizeeee!!! Lo harus tau apa yang terjadi sama gue di pesawat!!!!" teriak Chimon ketika wajah Ciize muncul di layar handphone-nya.
"Iya, halo juga, Mon. Apa kabar, Ciize? Oh gue baik kok, itu juga kalau ada yang peduli sama kabar gue, bukannya video call sambil teriak-teriak," balas gadis mungil di dalam layar itu ketus.
Chimon tertawa, "Please deh, gue kenal sama lo sejak gigi lo baru empat. Nggak usah ditanya juga gue tau lo pasti baik-baik aja."
"Dosa apa ya gue, punya temen gini amat?" rutuknya. "Udah sampe lo?"
"Udah dong. Udah di apartemen juga, nih."
"Hm, ya bagus. Gimana flight lo?"
"NAH! INI YANG GUE MAU CERITAIN!!"
"WOY, LIDI! Nggak lihat apa gue lagi di jalan pakai earphone! Pelan-pelan aja bisa nggak?" Tampilan layar Chimon tiba-tiba hitam.
"Ze? Kok gelap?"
"Karena ribut, lo gue kantongin."
"Jahat lo sama gue! Emangnya gue kembalian dikantongin?"
"Bukan, lo tisu bekas ingus."
Tawa sahabatnya semakin menggelegar.
"Mana, katanya mau cerita?"
"Maunya cerita sambil lihat muka cantik kamu."
"Nilai orang cuma dari mukanya? Cih, picik lo."
"Bukan sayang, kan kita berteman karena kamu kaya dan bisa ditumpangi gratis kalau aku ke Korea."
Alih-alih wajah Ciize, yang muncul di layar adalah sebuah jari tengah berkuku biru muda.
"I love you, too!" balas Chimon.
Terlihat sebuah kartu ditempelkan ke gagang pintu sebelum kamera memperlihatkan wajah sahabatnya kembali. Ia melepas kuncir rambutnya dan rebahan di kasur, "Oke, gue udah sampai. Mau cerita apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Afternoon Crush, Overnight Rush (or The Pluemon Fake Dating AU)
RomanceAwalnya diselamatkan dari godaan om-om mesum, kemudian hilang kontak, tidak sengaja bertemu lagi, dan sekarang laki-laki ini mengaku sebagai pacarnya?!?!?! A Pluemon Fake Dating! AU [Cerita ini murni fiksi dan untuk keperluan hiburan semata. Tokoh...