Abang

1.6K 268 226
                                    

Ketika Ciize memberikan piyama flanel kotak-kotak sebagai hadiah ulang tahunnya, Chimon hanya bisa berterima kasih pasrah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Ciize memberikan piyama flanel kotak-kotak sebagai hadiah ulang tahunnya, Chimon hanya bisa berterima kasih pasrah. Sahabatnya memang punya ketertarikan berlebih terhadap piyama, terutama yang bahannya nyaman. Ia berargumen bahwa semakin nyaman pakaiannya, maka semakin dalam pula tidurnya.

Sebagai laki-laki dewasa yang tinggal di Bangkok, mendapatkan satu set piyama flanel adalah hal yang konyol. Pertama; siapa yang tidur dengan piyama lengkap selain anak kecil dan lansia kaya raya? Kedua; cuaca Bangkok hanya dua: panas dan sangat panas.

Namun di antara kaus panitia rombeng dan piyama flanel, Chimon tahu pakaian mana yang pantas dikenakan ketika ia menumpang tidur di rumah orang lain. Keputusannya tidak salah. AC kamar ini dipasang pada suhu 16 derajat, sehingga piyama ini memberinya kehangatan yang nyaman.

Begitu nyamannya hingga ia terbangun tanpa langsung menyadari lengan yang melingkari pinggangnya, serta pipi Pluem yang menempel hangat di punggungnya. Nyaman.

Ia harus berterima kasih pada Ciize, kalau ingat.

Sekarang ia mau tidur lagi.








"Good morning! Mau sarapan?" sapa Frank ceria sambil mengolesi roti dengan mentega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Good morning! Mau sarapan?" sapa Frank ceria sambil mengolesi roti dengan mentega.

"Pagi, Frank. Nggak usah repot-repot, nanti gue buat sendiri aja."

"Nggak apa, ini sekalian gue buatin. Mau pakai apa?"

"Beneran?"

Frank mengangguk.

"Cokelat sama kacang, deh."

"Cieee, seleranya samaan."

"Sama siapa?"

"Sama aku," jawab Pluem dari belakangnya. Ia mengacak rambut Chimon singkat sebelum duduk di kursi makan, "Pagi, Mon. Semalam kamu tidur nyenyak banget."

Frank berdehem, "Lo juga baru bangun jam segini, Kak. Biasanya jam juga 7 udah mandi."

Chimon melirik jam dinding di ruang tamu. Pukul 10.30.

Afternoon Crush, Overnight Rush (or The Pluemon Fake Dating AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang