Sudah empat minggu Gee istirahat di rumah, ia juga beberapa kali kontrol ke Dokter Arie, dalam empat minggu itu Gee benar-benar jadi anak paling baik, ia turuti semua perintah Dokter dan kedua orangtuanya, dari jadwal minum obat sampai jumlah gelas yang diminum setiap hari ia turuti tanpa perlawanan.
Selain ke rumah sakit untuk kontrol, Gee benar-benar tidak pergi ke tempat lain, jika temannya ada keperluan, merekalah yang akan datang ke rumah Gee, tapi Rian yang sudah seperti saudara Gee sendiri saja hanya sekali datang ke rumah Gee, Ibunya rupanya khawatir Rian kenapa-kenapa, Rian dilarang keluar rumah, soal sekolah juga mereka sudah menyatakan keluar jauh-jauh hari. Lalu bagaimana kondisi Gee sekarang?
"A, ganti perban dulu, udah mandi sore kan?" tanya Mamahnya.
"Udah, iya Mah, masih perih nih, kayak ada yang kosong gitu," jawab Gee, ia memandang jempolnya yang diperban, tapi kali ini tak ada dua batang besi yang menonjol keluar dari perbannya, benar saja, pen di jempol kaki Gee baru saja dicabut sehari yang lalu.
"Ya wajar lah namanya juga habis dicabut pen-nya, ganti gih, lembab nanti. Jangan lupa minum obat ya."
Gee melepas perbannya, ibu jari kaki kanannya itu kini mempunyai dua lubang di atasnya, pennya dicabut saat kunjungan terakhir ke Dokter Arie, ia bahkan tidak berani menyentuhnya.
Warna jempolnya berbeda dari jari yang lain karena sering ditutup, seperti bayi prematur yang berdiri bersama empat bayi sehat lainnya. Gee perlahan memasang perban putih itu mengikuti bentuk jempolnya, lalu ia rekatkan dengan plester, terkadang jika ia jenuh melihat perban yang membosankan itu ia akan menggambar muka ceria di atas perbannya dan ia ajak bicara, seperti waktu seminggu yang lalu.
"Hei gimana kabarnya?" tanya Gee seminggu yang lalu ke ibu jari dengan muka senyum itu.
"Menurutmu gimana? Ada besi apaan sih ini di dalam diri aku?" Gee menggoyang-goyangkan jempolnya seakan ia berbicara.
"Sabar, bentar lagi dicabut kok, kamu stay strong, ya."
"Kejatohan jendela mana bisa stay strong."
Tiba-tiba Mamahnya datang.
"Aa ngobrol sama siapa?" tanya Mamahnya heran, jika sudah kepergok maka Gee menyudahi sesi curhat bersama jempolnya itu, daripada dianggap gila, ya kan?
***
Oktober itu, sudah ada koper hitam duduk di dekat tangga di ruang tengah rumah Gee, koper yang orang tua Gee pakai saat tur keliling Asia itu diwariskan ke anak lelaki mereka, Gee sudah mulai berkemas, semua baju yang ia punya sudah ia masukkan ke dalam koper, benar-benar semuanya ia masukkan sampai kopernya penuh dengan baju dan beberapa celana juga celana dalam.
"Udah selesai nih Mah packingnya," kata Gee bangga, Mamahnya memicingkan mata tidak percaya.
"Serius?" tanya Mamahnya.
"Coba aja cek, udah siap aja lah pokoknya."
Mamahnya membuka risleting koper, ketika melihat isinya, ia hanya menggelengkan kepala, benar-benar baju semua isinya, ada yang dilipat rapih, ada juga yang hanya dilipat asal-asalan.
"Heh ya nggak gini juga kali, nak."
"Kenapa emang?"
"Kamu nggak tahu apa saja yang harus dibawa?"
"Ya baju lah."
"Baju ya bawa secukupnya saja, ini terlalu banyak dan terlalu berat, di email kan maksimal bagasinya dua puluh tiga kilogram dan kabinnya tujuh kilogram, ingat nggak?"
"Oiya ya.. Terus harus bawa apa aja dong?"
"Ambilkan Mamah kertas sama pulpen, gih," kata Mamahnya, Gee mengambil yang diminta Mamahnya, wanita itu mulai membuat daftar di atas kertas lalu menyerahkannya ke Gee. "Nih, kalau ada yang kurang kasih tau Mamah."
"Hmm apa aja nih.. Alat mandi...Sendal....Handuk....Perban....Pakaian....Mushaf...Alat Sekolah...Obat...Kamus.. Banyak banget Mah!" kata Gee. "Harus beli-beli dong kalau gitu?"
"Iya lah namanya juga mau sekolah ke luar, jangan sampai nanti kamu ngerepotin orang waktu udah sampai sana."
"Iya juga sih."
"Nggak harus diselesaikan semua hari ini kok, kan berangkatnya masih November, kamu banyakin istirahat aja oke?"
"Oke mah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Mati Di Abu Dhabi
Ficção GeralSeorang remaja bernama Gee berangkat ke Abu Dhabi meninggalkan keluarga dan kekasihnya tercinta, di sana ia bertemu berbagai macam persoalan hidup yang tak pernah selesai. Update setiap malam Minggu!