Park eight

9.1K 629 3
                                    

Pagi ini semua berkumpul di ruang rawat inap jimin, sudah 9 hari lama nya jimin tak kunjung sadar dari koma nya

"sampai kapan kau tidur terus seperti ini saeng, hyung merindukan mu"lirih seokjin mengusap pipi jimin pelan.

Konser akan segera di laksana kan, ARMY sempat histers mendengar kabar mengejutkan dari bighit bahwa jimin koma karna kecelakaan

"hyung sudahlah jangan begini terus jimin tidak akan suka hyung"ujar taehyung memeluk seokjin dari belakang. tangis seokjin ia tahan agar tak mengganggu jimin
"Hyung Mianhe jogmal mianhe"lirih jungkook mengecup kening jimin lembut ia memandang wajah pucat jimin dengan rasa bersalah dihatinya

"Eugh"lenguhan dari bibir mungil jimin membuat semua member mendekat, mata indah itu mengerjap-ngerjap menyesukaikan cahaya yang masuk, pandangan polos dengan binar seakan ingin menangis itu menyadarkan seokjin dari rasa panik nya.

"baby sudah sadar"ujar seokjin mengusap pipi jimin lembut

"e..eomma"suara cadel itu membuat semua member bernafas lega.

"iya sayang, chimchim mau apa eoh"tanya seokjin tersenyum manis.

"cakit eomma adan chim cakit hiks"isakan kecil yang keluar dari bibir tebal jimin membuat manik seokjin berkaca-kaca. ia memeluk jimin pelan tak mau membuat alat-alat aneh itu menyakiti tubuh jimin lagi.

"hoseok-ah panggilkan dokter"ujar seokjin. hoseok segera berlari keluar.

"sabar ya sayang, anak eomma kuat"ujar seokjin lembut.

jimin mengangguk dipelukkan seokjin manik nya menatap jungkook dan member lain, seketika manik yang awal nya berbinar polos itu kini menjadi manik sayu khas jimin big.

"h..hyung lepaskan ..sesak"ujar jimin big membuat seokjin terkejut ia menatap jimin khawatir

"jim kau.."ucapan Taehyung berhenti saat yoongi menginjak kaki nya, taehyung meringis pelan.

"kau tak apa jim, apa ada yang sakit saeng"tanya yoongi mendekati jimin

"aniyo hyung, gwenchana"ujar jimin datar. seokjin menggeleng pelan

"kau bahkan berbohong pada kami jim, kau berbohong"monolog seokjin, ia menatap jimin sendu.

"hyung gwenchana"tanya jimin pada seokjin yang akan menangis. seokjin menatap jimin dan langsung memeluk nya erat.

"katakan mana yang sakit jim, jangan membohongi hyung mu"ujar seokjin sembari terisak kecil.

jimin menunduk sebentar namun ingatan nya kembali berputar pada masa dimana ia dulu begitu hancur dengan hidupnya

"jangan mengasihani ku hyung, aku sudah besar dan bisa menjaga diri sendiri, jadi jangan berlebihan padaku"ujar jimin dingin.

"APA MAKSUDMU BERKATA BEGITU JIM, KAU TAU SELAMA INI KAMI MENGKHAWATIRKAN MU DAN MENUNGGU MU SADAR DARI KOMA DAN INI BALASAN MU??KAU BENAR BENAR BRENGSEK JIM"teriak taehyung menatap kecewa pada jimin yang kini hanya menatap nya dengan datar.

"aku tak menyuruh kalian khawatir pada sampah seperti ku tae-ssi, jadi mohon tinggalkan ruanganku SEKARANG"ujar jimin dengan pemekanan di akhir kalimat nya.

"cih kajja hyung tak usah memperhatikan dia lagi"ujar taehyung menarik seokjin dan namjoon di ikuti oleh jungkook namun yoongi dengan wajah dinginnya menatap nyalang pada jimin

"kau tak pergi hyung, aku butuh istirahat sekarang"ujar jimin menatap yoongi yang tampak sangat murka.

"Jangan pura-pura tegar jim, aku memang tak tau apa masalah mu tapi bisa kah kau menghargai usaha jin hyung yang menjaga mu tiap malam tanpa memikirkan dirinya sendiri karna sayang dan cinta nya pada mu maupun chimchim, bisa kah kau hargai dia park jimin"gertak yoongi geram. jimin mengalihkan pandangannya keluar jendela

"kau tau kami menyayangi mu tulus jim, tapi apa yang kau perbuat tadi itu menyakiti hati jin hyung. apa masalah mu bicara lah pada kami"ujar yoongi lirih ia menatap jimin sendu.

"Kalian hanya kasihan pada si menjijikan itu hyung, kalian tak tau masalah ku. jadi ku mohon padamu jangan berikan aku harapan apapun"ujar jimin menatap marah pada yoongi

"ahh sudahlah terserah pada mu"ujar yoongi berlalu pergi dengan menghentakkan pintu dengan keras. jimin memandang kepergiaan yoongi sendu tanpa sadar air bening itu membasahi kedua pipi nya.

"Mianhe hyung aku hanya tak mau berharap banyak pada kalian, sudah cukup harapan itu menjadi debu yang sia-sia aku perjuangkan"monolog jimin sembari memfokuskan dirinya menatap jendela yang memancarkan betapa cerahnya langit pagi ini.

pandangannya kosong, ia merindukan eomma dan appa nya namun apakah mereka merindukan anak menjijikan mereka ini??? tanpa sadar air bening itu kembali membasahi pipi nya kali ini semakin deras seiring keluarnya isakkan perih dari belah bibir tebal nya.

"sampai kapan kau buat penderitaan ini terus mencekik ku Tuhan? apa dosa yang aku lakukan saat kecil. mengapa kau memberiku kutukan sekejam ini"PJM
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Gomawo readers yang udah suka cerita yang aku buat heheheheh jongmal gomawoyo

Gomawo readers yang udah suka cerita yang aku buat heheheheh jongmal gomawoyo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Park ChimChim, Jiminie parkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang