8. THROWBACK: BUKAN CEMBURU

144 22 8
                                    

Sudah puluhan kali Rian menelpon Vio sejak jam istirahat, tapi Vio tidak mengangkatnya. Chatnya juga tidak di balas, bahkan dibaca saja tidak.

Sejak keluar dari ruang BK, Vio tidak kembali ke kelas. Alhasil ketika Rian menghampiri ke kelasnya, Vio tidak ada disana.

Rian sudah mencarinya ke kantin, taman belakang sekolah, masjid, UKS, bahkan ke ruang eskul Paskibra. Namun Vio tidak ada di tempat itu. Padahal biasanya tempat itulah yang sering Vio kunjungi ketika  malas berada di kelas.

Bel pulang sudah berbunyi 1 jam yang lalu, bahkan lebih. Rian sudah menunggu di kelas Vio yang sudah kosong ini. Namun ia tak kunjung menemukan Vio. Rian menunggu disini karena tas gandong dan jaket pink milik Vio masih ada disini, dan Rian yakin Vio pasti akan kesini.

Langkah kaki menuju ke kelas itu makin terdengar. Rian bernafas lega karena yakin itu Vio.

"Lo??" Tanya Rian yang kaget melihat cewek yang baru saja masuk ke kelas itu.

"Rian? Kenapa? Ada yang salah sama gue?" Cewek itu kembali bertanya karena ia bingung melihat Rian yang kaget saat barusan ia masuk kelas.

Rian kembali memasang raut wajah gelisah. Dugaannya ternyata salah. Itu bukan Vio, tapi Alana.

"Emm.. Gak ada yang salah kok sama lo. Gue kira yang dateng kesini tuh Vio, ternyata lo. Makannya gue aga kaget." Jawab Rian.

"Vio belum balik lagi kesini?" Tanya Alana lagi, heran.

"Loh emangnya dia tadi kemana?" Rian bukannya menjawab, malah balik bertanya.

"Tadi sebelum bel gue ke ruang guru bareng dia, terus dia nyuruh gue duluan, bilangnya sih mau ke toilet. Yaudah gue duluan, terus gue langsung ke aula buat eskul. Abis itu gue gak balik lagi ke kelas dan gak liat dia lagi, gue pikir dia udah pulang," Tutur Alana.

"Dia bilangnya ke toilet? Tadi gue udah nyuruh anak cewek kelas ini buat ngecek toilet sama ruang paskib, siapa tau Vio ada disana. Tapi kata dia Vio gak ada disana. Gue harus nyari kemana lagi Al?" Tanya Rian.

"Lo tenang dulu Yan. Gue bakal bantu kok, mending sekarang kita cari dia," Ajak Alana.

"Gue udah cari kemana-mana Al. Dari istirahat juga gue udah cari, udah gue telpon berapa kali tapi gak diangkat. Bahkan pas jam pelajaran abis istirahat, gue dateng ke kelas ini. Gue liat dari luar tapi dia gak ada disini," suara Rian mulai meninggi, ia benar-benar khawatir dengan Vio.

"Tadi dia emang telat waktu balik kesini. Mungkin lo kesininya waktu dia belum dateng. Sekarang lo jangan panik kaya gini Yan," Alana berusaha menenangkan, namun itu tak mempan.

"Gimana gue bisa tenang Al, dia pasti kayak gini karena lagi banyak masalah."

"Oh iya Al, ceritain sama gue kenapa tadi Vio bisa masuk BK?"

Kini Rian mengurungkan niatnya untuk bertanya langsung pada Vio dan malah menanyakannya pada Alana.

"Dia tadi ribut sama Bintang, kebetulan Pak Gus lagi lewat kesini dan ngeliat mereka lagi ribut. Otomatis Pak Gus langsung bawa mereka ke BK," Jawab Alana yang membuat Bintang kembali berpikir.

"Lagi- lagi Bintang?" Batin Rian.

Langkah kaki dari depan kelas yang terdengar jelas membuat mereka menoleh untuk melihat orang itu.

"Vio?" Tanya Alana yang cukup kaget.

Sementara Rian, ia tak mengucapkan sepatah kata apapun ketika Vio tiba. Bahkan raut wajahnya pun berubah, terlihat dingin dan biasa saja, tidak sepanik tadi. Sedangkan Vio hanya melirik Rian dan Alana bergantian dengan tatapan dingin dan malas, lalu menghampiri mejanya untuk mengambil tas dan jaketnya. Kemudian pergi begitu saja tanpa mengucapkan apapun.

AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang