3. Tak terduga

50 10 1
                                    

"Aila!" ucapnya mendekati Aila.

"loh kak Joseph?" Aila terkejut dengan kedatangan Joseph.

"ngapain disini sendirian?"

"nunggu jemputan kak"

"ooh, mau bareng gue sekalian gak?"

"enggak usah kak, nanti malah ngerepotin kakak lagi"

"enggak kok, tenang aja gue anterin sampai rumah gak bakal gue culik La"

"tapi kak..."

"enggak usah tapi tapian, ya udah sini naik!" Joseph menarik tangan Aila agar naik ke motornya.

Pada akhirnya Joseph mengantarkan Aila ke rumah. Sesampainya di rumah Aila, Joseph dibuat kagum dengan rumah Aila yang besar ala Eropa tersebut.

"kak gak mampir dulu?"

"enggak La, kapan kapan aja. Gue pamit ya"

"iya kak, hati hati"

Aila memasuki rumah dengan raut wajah yang sumringah, tidak seperti biasa sepulang sekolah ia pasti menampakkan wajah lelahnya dan jika ditanya, Aila ogah ogahan menjawab karena mood dia yang ikutan lelah juga. Hari ini, sangatlah berbeda karena ia diantar pulang oleh laki laki tampan yang dipuja banyak wanita, kadang kadang Kevin juga mengantarkan ia pulang walaupun Kevin tampan juga tapi itu beda.

"udah pulang mbak?" tanya Juna adek Aila.

"udah dong" Aila menampakkan senyumnya yang membuat paras cantik yang ia miliki tambah cantik.

"kenapa itu muka, kayak happy gitu?"

"biasa aja deh Jun" Aila menaiki tangga menuju kamarnya.

Aila meletakkan tas di tempat meja belajar dan mandi untuk membersihkan diri dari tubuhnya yang sudah lengket karena mandi keringat.

Selesai menyegarkan diri Aila duduk di tepi ranjang sembari membongkar tas sekolah miliknya, ia mengecek apakah ada tugas, sekalipun tidak ia pasti tetap akan mengulangi pelajaran tadi dengan membacanya singkat. Setelah selesai membaca, Aila turun ke bawah untuk makan bersama keluarganya. Dilihatnya sang mama yang sedang asik memasak menyiapkan makan untuk keluarga kecil mereka.

"ma" Aila mendekati mamanya.

"hallo sayang, sini bantu mama"

"iya ma"

Semua masakan telah tertata rapi di atas meja makan, keluarga Aila juga sudah berada di ruang makan semua. Mereka menikmati kebersamaan, kebahagian, canda tawa yang tidak bisa digantikan. Karena keluarga adalah hal terpenting, merekalah yang selalu ada untuk kita susah maupun senang.

"mbak, temenin Al main yuk" rengek Alex adik kecil Aila.

"sama abang aja dek"

"sama mbak aja!" Juna sedikit menaikkan nada bicaranya.

"sama mbak dan abang aja biar selu kan lame"

"temenin adikmu gih bang, mbak, jangan main hp mulu kasihan tuh" timpal sang mama.

"iya ma" Aila dan Juna menjawab serempak.

Mau tidak mau Aila dan Juna menemani Alex bermain, mereka main kuda kudaan dengan Juna yang menjadi kuda dan Aila hanya tertawa dengan tontonan yang di suguhkan mereka, sekali kali terdengar adu mulut antara Aila dan Juna memang mereka sering beradu argumen dimanapun dan kapanpun mungkin karena jarak usia mereka yang hanya terpaut 2 tahun.

Ketika Alex sudah merasa lelah dan mengantuk Aila dan juga Juna naik ke atas menuju kamarnya untuk menikmat sensi keenakan kasur yang menggiurkan. Sampai di kamar Aila segera merebahkan tubuhnya, memang kasur dapat mengobati lelah tanpa harus minum obat, tak lama mata Aila pun mulai terpejam.

~🌸🌸🌸~

Pukul 05.30.. Jam weker sudah bersuara untuk membangunkan gadis cantik yang meringkuk seperti bayi di kasurnya.

Tok tok tok

"Aila ayo bangun!" teriak mama membangunkan Aila.

"iya ma ini udah bangun kok" Aila meregangkan otot otot tubuhnya.

Segera ia beranjak dari kasur dan mandi, hari ini adalah hari libur jadi otomatis Aila harus membantu mamanya walaupun hanya sekedar menyapu taman belakang setidaknya sudah meringankan beban orang tua kan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segera ia beranjak dari kasur dan mandi, hari ini adalah hari libur jadi otomatis Aila harus membantu mamanya walaupun hanya sekedar menyapu taman belakang setidaknya sudah meringankan beban orang tua kan.

Aila duduk di bangku taman rumahnya seusai menyapu, ia bersenandung ria dengan lagu exo. Ya, Aila dan Laura merupakan exo-l garis geras. Mereka berdua memimpikan suatu hari nanti jika mereka sudah bekerja mereka akan melihat konser sang idola, karena memakai uang sendiri itu kebahagiannya berbeda dengan memakai uang milik orang tua.

"Aila!! Dicari temanmu!" teriak sang mama.




Bersambung....

Maapkan saya jika masih banyak typo atau cerita tambah gaje, jika ada yang mau kasih masukan saya terima dengan lapang dada karena saya sebagai penulis baru juga masih belajar. Jangan lupa dukungannya di vote ya wan kawan!!! Trimakasih 😍😍😍

Why him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang