17. Back

17 3 0
                                    

"Aila hai!!" Aila hanya diam mendengar suara itu.

Karena Aila tak segera menyahutinya, laki laki itu langsung duduk tepat di depan Aila.

"Hai, apa kabar kamu?" Aila terdiam tanpa ada sepatah kata pun karena ia masih syok dengan apa yang di lihatnya di depan mata. Joseph mengayunkan tangan di depan mata Aila.

"Hei ngelamun aja sih" Aila tersontak kaget

"Eh...i-iini beneran kak Joseph?"

"Iya lah siapa lagi, makhluk tampan seantero bumi"

"Dih pd banget kamu kak"

"Harus dong La, biar kamu klepek klepek"

"Ehm gue disini loh bukan nyamuk" deheman Kevin menyadarkan Aila dan Joseph jika di meja itu tidak hanya mereka berdua.

"Gue kira lu kecebong vin" hal ini membuat mereka yang ada di tempat itu menjadi tertawa.

"La, gimana kabar lo? Kangen gue kita udah sebulan gak ketemu, nanti malem keluar yuk aku jemput" Joseph memegang tangan Aila dan mengelusnya

"Enak aja lo! Gak bisa! Aila pacar gue main ngajak keluar sembarangan!" Kevin tak trima dengan ajakan Joseph tersebut

"Ha! Pacar? Ngaco ye lo vin?"

"Lah dibilang ngaco tanya noh sama Aila"

"Beneran La?"

Aila hanya membalas anggukan, sungguh sebenernya dia tidak ikhlas mengatakan kalau dia sudah milik orang lain di depan laki laki yang di cintainya.

Joseph tertegun seakan lidahnya keluh, wanitanya sudah ada yang memiliki seseorang yang bisa membuat dia merasakan bagaimana mencintai telah ada yang memiliki, sebegitu tidak pantas kah Aila untuk dirinya sampai ia jatuh ke pelukan orang lain.

Joseph menggebrak meja dan meninggalkan mereka berdua tanpa sepatah kata pun, sungguh dia benar benar kecewa. Joseph kira Aila memiliki rasa yang sama seperti dirinya tetapi nyatanya tidak.

"Kak" gumam Aila, ia tidak tau bagaimana kelanjutan perasaan dia. Apakah ia akan tetap bersama Kevin atau ia memilih pergi dan mengejar lagi laki laki itu.

"Aila hei kok nangis?" Kevin mengelap air mata Aila dengan lembut.

"Gak apa apa kok Vin" Aila tersenyum kepada Kevin yang nyatanya senyum itu palsu.

"Vin, aku gak jadi makan ya masih kenyang, kamu makan sendiri gak papa kan?" Ia berdiri dari tempatnya.

"Kamu mau kemana?"

"Kembali ke kelas, ada tugas yang belum aku selesain"

"Aku anter ya?"

"Gak usah Vin, kamu makan aja pasti kamu laper kan" Aila berlalu pergi.

Ia berbohong jika ia kembali ke kelas untuk mengerjakan tugas tapi nyata nya ia mencari Joseph. Aila menyusuri lorong lorong sekolahnya untuk bertemu dengan Joseph tapi tidak ada, akhirnya tadi dia memberanikan diri untuk ke kelas Joseph dan bertanya keberadaan Joseph. kata teman Joseph, dia berada di balkon sekolah. Aila segera mencarinya kesana, sesampainya di balkon terlihat seorang laki laki yang sedang berdiri melihat pemandangan dari atas sana sembari sesekali menghisap rokok yang ada di tangannya.

Aila berjalan pelan mendekat ke arah Joseph, ia berdiri tepat di sampingnya.

"Ngapain kemari? Udah bel masuk tuh" ucap Joseph tanpa melihat ke arah Aila.

"Kamu sendiri ngapain disini kalau udah masuk?"

"Gue habis patah hati, orang yang gue suka ternyata udah ada yang milikin, telat satu langkah ternyata"

"Maaf kak"

"Lah kenapa minta maaf? Emangnya cewek itu lo?" Joseph menyentil jidat Aila lumayan keras.

"Iih kok di sentil sih" sembari ia mengusap usap jidat yang tidak berdosanya itu.

"Lagian percaya diri banget lo" kekeh Joseph melihat muka polos Aila.

Aila membuang muka seolah olah ia merajuk dengan laki laki yang ada disebelahnya ini.

Aila tersontak kaget karena ada tangan yang melingkar di pinggangnya sembari menumpukan dagunya pada pundak Aila.

"Aila?"

"Iya kak?"

"Gue sayang sama lo, rasa sayang yang gak pernah gua rasain buat orang lain"

Jujur jantung Aila terasa mau copot karena ucapan Joseph yang spontan membuat kinerja jantungnya jadi berkali lipat.

"Gua balik buat lo La, mungkin kalau gue gak kepikiran lo terus gue gak bakal balik dan berada disini lagi"

"Kak, kok kakak ngomongnya gitu sih?"

"Lo tau gak? Kalo sebenernya gue ini anak broken home ?"

"Ha? Jangan ngaco deh"

"Gue serius La, mama papa gue yang dipikirin cuman kerja kerja dan kerja mana ada dia mikirin gue, gue sakit pun mereka gak ada yang nengok gue"

"Kak" Aila memberanikan diri untuk mengelus tangan Joseph yang ada di pinggangnya.

"Sebulan ini gue ngilang karena gue udah muak dengan semuanya, gue pergi keluar negeri buat sedikit ngurangin beban gua, iya gue salah memang tanpa ngasih tau kalian semua terutama lo"

"Kenapa gak bilang sama aku? Aku pikir kakak gak serius sama ucapan kakak yang waktu itu" Tak terasa air mata pun mengalir dari mata Aila.

"Maaf kalo gue gak bilang, waktu itu gue berantem hebat sama orang tua gue dan tanpa berpikir panjang gue langsung pergi gitu aja maaf, sekarang gue balik kesini karena lo, gue sayang sama lo La gue mau lo jadi milik gue tapi sekarang lo udah dimilikin orang lain"

"Maaf, aku juga sayang sama kakak! Aku nungguin kakak tapi kakak gak muncul muncul dan Kevin tiba tiba nembak aku awalnya aku mau nolak tapi karena nungguin kakak kemungkinannya 1% akhirnya aku trima dia"

Setelah itu, keduanya hanya terdiam berapa saat menyelami pikiran mereka masing masing.

"Kak? Kalo kakak masih mau sama aku, aku bisa selesain sama Kevin"

Joseph melepaskan tangannya dari pinggang Aila, ia membalikkan badan Aila untuk berhadapan dengannya.

"Aila" ia mengusap pipi Aila dengan penuh kasih.

"Jangan kaya gitu, jika memang bahagia mu adalah dia maka tetap lah bersama dia jangan kamu sia siain laki laki baik seperti dia buat gue yang brengsek ini"

"Tapi aku mau kakak! Orang yang aku sayang itu kakak bukan dia" Tangisan Aila semakin kencang, Joseph memeluk aila berharap bisa menenangkan dia.

"Ssttt jangan ngomong gitu, kalo Tuhan memang mengizinkan kita buat bersama pasti akan datang saatnya itu La"

"Berbahagia lah bersama dia, saya sayang kamu, I love you so much" air mata menetes dari mata Joseph tanpa ia sadari.

"I love you more" jawab Aila masih dengan suara seraknya

Mereka berdua cukup lama berpelukan, satu sama lain saling mengeluarkan air matanya betapa mereka berdua saling menyayangi tapi keadaan yang tidak bisa menyatukan mereka.

Setelah mereka menumpahkan semuanya, rasa rindu, kecewa, sayang. Mereka memutuskan untuk kembali ke kelasnya masing masing, tentu saja dengan mata sembab mereka dan mereka akan tetap seperti itu saling mendukung satu sama lain walaupun rasa itu tidak berkurang sedikitpun dari hati mereka berdua.

Bersambung........

Hai hai gimana nih masih setia sama kisah Aila dan Joseph? Gak lupa kan pastinya, kalian pilih yang mana? Joseph Aila atau Kevin Aila?. Update nya pasti lama ya? Nunggu waktu senggang karena tugas dosen gak mau diduain dan yang lebih penting niat buat ngetik sih yang dateng nya tuh lama banget hehehe.. selamat menikmati ceritanya semoga kalian suka😊😊😊

Why him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang