10. Hati atau logika?

33 6 3
                                    

Kriiiiiingggg

Jam istirahat telah dibunyikan menandakan waktu anak anak untuk mengisi perut seusai jam pelajaran yang sangat melelahkan karena sangat menguras otak dan raga mereka.

Tak terkecuali Aila dan Laura, mereka juga segera beranjak dari tempat duduknya untuk menikmati santapan makan siang di kantin sekolah tercinta.

"La mau pesen apa lo? Gue pesenin mumpung baik nih" ucap Laura menepuk pundak gadis cantik di sebelahnya

"widih lo yang traktir juga dong pasti" jawab Aila dengan senyum manis

"kalau itu mah enggak di dunia ini gak ada yang gratis La"

"gue kirain sekalian bayarin dasar kecombrang, gua pesenin soto kaya biasanya" Aila beranjak mencari tempat duduk yang kosong

Ia celingak celinguk memindai dimana gerangan dia dan Laura akan duduk karena semua bangku sudah terisi penuh.

Tiba tiba ada seseorang dengan lantang memanggil nama Aila.

"Aila woi !!!"

Aila pun dengan otomatis menggerakkan kepalanya mengikuti suara yang bagaikan toak tersebut.

"Kevin?!" ya dia adalah teman Aila yang beranama Kevin Walter

"duduk sini!" ucap kevin menunjuk bangku kosong di sebelahnya

Aila menghampiri Kevin karena dia rasa memang hanya tempat itu saja yang masih kosong tak apa lah sekali kali berkumpul denga geng Kevin, anggota mereka pun juga bisa dibilang bukan tampang pas pasan kapan lagi coba bisa kumpul dengan cogan.

Aila mendudukkan bokong manisnya tepat disebalah Kevin, Aila mah ogah kalo duduk disamping orang yang belum terlalu ia kenal terutama cowok tapi itu pengecualian untuk Joseph hehehe.

Tak berselang lama Laura datang menghampiri mereka dengan membawa dua mangkok pesanannya dan Aila begitu sampai ia duduk di depan Kevin.

"nih pesenan lo putri Aila yang comel"

"dih gak ikhlas nih"

"ikhlas kok apa sih yang enggak buat kamu" ujar Laura mentoel dagu Aila

"paan sih lo jijik tau" Aila mengusap usap dagunya yang di sentuh Laura

Mereka berlima termasuk teman Kevin akhirnya menikmati makanan mereka dengan tenang dan damai tanpa ada suara yang terdengar hanya suara dentingan sendok yang saling bersahutan. Kevin memecah keheningan dengan suara toaknya yang membuat Aila dan yang lain menghentikan acara makan mereka.

"kak Joseph! Sini kak duduk bareng kita aja" teriak Kevin

"emang boleh? Nanti ganggu kalian lagi" jawab Joseph menghampiri kelimanya

"boleh lah kenapa enggak, ya gak La?" Kevin menyenggol bahu Aila

"lah kenapa jadi gue?!" Aila memasang wajah cengonya

"duduk aja kak gak apa apa kok" timpal Laura

Joseph duduk tepat di depan Aila sembari menikmati keindahan makhluk Tuhan yang ada di depannya ini.

"eh btw nih cewek siapa Jo?" tanya Kevin yang otomatis membuat Aila tertarik karena sebenarnya ia juga penasaran dengan gadis itu yang sedari tadi bergelayut manja di lengan Joseph dan asal kalian tau hal itu membuat hati Aila serasa dibakar.

"oh dia Friska, Friska kenalin mereka temen gue"

"hai! Kalian anak kelas 11 ya?" ujar Friska menampakkan senyum terbaiknya

"iya kak" Kevin menjawab dengan antusias

Setelah itu mereka meneruskan aksi makan mereka dan diselingi dengan obrolan obrolan ringan tapi Aila tak bergeming sedari tadi ia hanya diam saja tanpa ikut menimpali obralan mereka. Joseph yang berada tepat di depan Aila pun juga mulai bingung kenapa Aila tidak bersuara.

Why him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang