13. Usaha

28 5 1
                                    

"loh ngapain lo pada ke sini? Itu orang kenapa ikut juga?!" tunjuk Joseph kepada seseorang dihadapannya.

"emangnya kita gak boleh main ke rumah lo?" jawab Zello ketus

"bukan lo nyet tapi cewek sebelah lo noh" Joseph berjalan menghampiri temannya itu

"iih jahat banget sih kamu Jo! Kamu gak kangen apa sama aku?" Friska mengeluarkan kecentilannya

"jijik" singkat ya itu lah Joseph jika bersanding dengan Friska

Joseph melangkahkan kakinya menuju sofa di sebelah Zello, ia tak mengucapkan sepatah katapun dan hanya termenung.

Sebuah suara mengintrupsi kegiatan Joseph

"oi kenapa lo? Galau?" Zello meninggikan suaranya

"sotoy lo nyet!!" ketus Joseph ketika moodnya hancur

Beberapa jam pun telah berlalu tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 23.45, Zello dan Friska beranjak untuk pulang ya walaupun sebenarnya diusir oleh pemilik rumah mau tidak mau mereka harus pulang karena Joseph sedari tadi pun banyak diam dari pada mengobrol dengan mereka.

Sebenarnya Joseph tidak ada masalah jika yang berkunjung hanya Zello tapi kali ini lain dengan kehadiran Friska yang sedari tadi menggodanya dan sesekali bergelayut manja pada Joseph.

Terkadang Joseph hanya diam jika Friska sudah mulai seperti itu karena ia malas memperdulikan Friska tapi hari ini keadaan moodnya sedang tidak baik, bisa dikatakan ia sedang rindu dengan papa dan mamanya. Awalnya ia senang karena chat dengan Aila yang sepertinya sudah mulai luluh kembali dan ia bisa sedikit dapat melupakan sejenak rasa rindu terhadap orang tuanya tapi setelah ia tau siapa yang berkunjung ke rumahnya entah mengapa moodnya kembali hancur bukan Zello yang Joseph maksud tapi Friska.

~🌸🌸🌸~

"morning" sapa Aila kepada keluarganya yang tengah menikmati sarapan di meja makan

"sok inggris lo mbak" timpal Juna dengan nada mencibir

"sensi amat sih lo dek sama gue!" Aila membalas tak kalah sengit

"udah masa pagi pagi udah berantem aja sih kalian berdua ini" sang ibu selalu setia menengahi perdebatan antara Aila dan Juna

Hening.. Karena keluarga bermarga Vernando ini tengah asik menikmati santap pagi mereka. Sang kepala keluarga yaitu Tino papa Aila lah yang membiasakan keluarganya untuk sarapan agar aktivitas mereka lancar, terutama bagi anak anaknya.

Tak berapa lama mereka pun telah menyelesaikan sarapannya, dan masing masing beranjak serta berpamitan untuk memulai rutinitas mereka.

Begitu juga dengan Aila, ia mengecup tangan kedua orang tuanya berpamitan untuk pergi sekolah, Aila berharap selalu mendapatkan ridho dari kedua orang tuanya agar ia diberikan kelancaran menuntut ilmu.

Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit jarak tembuh sekolah Aila dengan rumah. Ia diantar papanya ke sekolah kata sang papa sekalian berangkat ke kantor, biasanya Aila mengendarai motor metic kesayangannya untuk ke sekolah tapi sayangnya motor itu sedang masuk rumah sakit khusus kendaraan dengan kata lain bengkel.

Aila menapakkan kaki menaiki tangga menuju kelasnya. Tak sengaja ia berpapasan dengan seseorang yang sengaja Aila hindari akhir akhir ini.

"hai La! apa kabar kamu?" sapa Joseph menghentikan langkah tepat didepan Aila

"baik kak"

"nanti istirahat ke kantin bareng yuk"

"maaf kak liat liat nanti aja, Aila ke kelas dulu"

Untung cantik, batin Joseph

Aila berjalan meninggalkan Joseph tanpa menoleh sedikitpun dan itu membuat Joseph menggeram kesal. Kenapa ia harus kesal? Memang siapa Aila?  Batin Joseph merutuki.

Joseph juga melangkahkan kakinya menuju ke kelasnya dengan langkah panjang ia memasukkan tangannya ke dalam saku celana dan menyampirkan tasnya hanya di sebelah bahu kanannya saja, tak heran banyak pasang mata yang menatap Joseph karena ke tampanan most wanted itu, kebanyakan dari mereka adalah kaum hawa.

Niat awal sih ia ingin bolos tapi ia urungkan setelah melihat Aila tadi, ia ingin bertatap muka lebih lama dengannya dan menanyakan hal apakah yang bisa membuat gadis cantik itu memaafkan dirinya.

Kriiiiiiinggggg

Bel telah berbunyi menandakan waktu istirahat.

"La ke kantin yuk laper nih gue" ajak Laura menarik lengan Aila

"bentar" Aila membereskan bukunya untuk dimasukkan ke dalam tas

Aila dan Laura nampak terkejut ketika sampai di depan pintu kelas mereka terlihat ada seorang laki laki tampan yang tengah berdiri diambang pintu. Tak hanya Aila dan Laura yang terkejut, sebagian siswa kelasnya pun ikut tak percaya akan kedatangan most wanted SMA Harapan itu.

"loh kak Joseph ngapain disini?" tanya Laura penasaran

"nunggu Aila" Joseph menatap Aila tapi Aila malah membuang muka

"ada gerangan apakah seorang Joseph Adichandra mencari wanita sampai rela nyamperin ke kelasnya apa lagi wanita macam Aila yang berhati es" goda Kevin yang tiba tiba ikut nimbrung

"jadi gak ke kantinnya?! Kalo jadi ayo cepet" Aila menyeret lengan Laura dengan wajah kesalnya dan berlalu pergi melewati Joseph begitu saja

"sabar ya ma bro" Kevin menepuk nepuk pundak Joseph

Joseph tak melepaskan penglihatannya pada Aila sampai Aila hilang dari pandangannya, setelah kesadarannya kembali Joseph pun pergi bersama Kevin yang setia mengikuti dibelakangnya bagaikan abdi Joseph.

Di kantin Aila tengah duduk manis dengan ditemani soto serta jus jeruk kesukaannya, Aila memang penyuka semua hal yang berbau jeruk entah itu makanan, minuman, atau bahkan aroma terapi apapun itu asal beraroma jeruk.

Joseph mengedarkan pandangannya ketika ia sampai di kantin, setelah ia menemukan sosok yang dicarinya ia langsung menghampiri dan tanpa permisi duduk dikursi yang berhadapan langsung dengan dia.

Bersambung..........

Hallo wan kawan! Semoga kalian selalu diberi kesehatan dan terimakasih yang udah mau mampir di lapakku yang penuh typo dan kegajean ini😁😁😁

Why him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang