16. Pilih yang Nyata atau Halu?

11 2 0
                                    

"Gua sebenarnya udah lama suka sama lo La, gua mau sama lo lebih dari teman, so will you be my girlfriend ?"

Aila hanya melongo ketika Kevin menyatakan perasaannya, dia masih belom percaya ini nyata atau tidak.

"La!!" Kevin sedikit meninggikan suaranya karena Aila yang hanya bengong saja

"Ha? Iya Vin?"

"Iya? Maksudnya iya lo mau jadi pacar gue La?"

"Eh bukan gitu maksudnya, gua butuh waktu, lu masih mau nunggu gue buat ngasih jawaban gak Vin?" Aila menunduk melihat ke arah Kevin

"Kalau lo masih mau pertimbangin gak apa apa La, asal jangan lama lama aja dan gue harap jawabannya sih iya" Kevin berdiri menatap lurus ke Aila

"Tiga hari, dalam tiga hari gue bakal ngasih jawaban ke lo, ya udah gue kembali ke kelas ya" Aila beranjak pergi dari balkon sekolahnya, hanya deheman yang terdengar dari mulut Kevin.

Kecewa? Mungkin, karena dia berasa di gantung oleh Aila tapi mau bagaimana lagi dia harus sabar menunggu. Kevin pun ikut meninggalkan tempat itu dan kembali ke kelasnya.

~🌸🌸🌸~

Aila memasuki kamar miliknya dengan lesu, kamar yang berbentuk minimalis serta ada foto anggota boyband Korea ini memang tempat ternyaman untuk Aila, karena di kamar dia bisa menjadi diri sendiri bahkan merenungkan masa depannya.

Ia meletakkan tas di sembarangan dan langsung merebahkan tubuhnya ke kasur. Kata kata Kevin di balkon tadi terus terngiang dalam pikirannya, dia benar benar bimbang sekarang. Di depan matanya ada orang yang mencintai dia dan itu bukan hanya khayalan tapi nyata sedangkan jika dia menunggu seseorang itu buat kembali belom tentu dia memiliki rasa yang sama seperti dirinya.

Dalam tiga hari ia harus memberikan jawaban kepada Kevin, dia tau rasanya di gantung itu bagaimana sakit sudah pasti karena kita terasa berdiri di ujung jurang.

Helaian nafas terdengar berkali kali di kamar minimalis ini, siapa lagi pelakunya kalau bukan Aila Vernando anak pertama dari tiga bersaudara.

"Lebih baik gue mandi dulu siapa tau gue bisa lebih tenang" Aila berdiri dari kasurnya dan mengambil handuk yang tergantung di sebelah lemarinya.

Selesai mandi Aila mengerjakan tugas yang di berikan gurunya tadi walaupun besok tidak ada jadwal dari guru tersebut setidaknya dia sudah tidak ada tanggungan lagi dan bisa mengerjakan hal lain.

Aila mengambil hp yang terletak di sebelahnya, ia mau curhat dengan sahabatnya siapa lagi kalau bukan Laura.

"Assalamualaikum cantikkk!!!"

"Waalaikumussalam bulukk"

"Kurang ajar bener ya, udah di puji malah hina lu La"

"Kenyataan! Gue mau curhat"

"Sini curhat sama tante sayang"

"Gue serius Ra"

"Gue juga serius La"

"Oke gue cerita ya, tadiii...."

Why him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang