18. Maaf Kevin

4 2 0
                                    

~🌸🌸🌸~

Setelah bel masuk dibunyikan Aila bergegas pergi ke kelas dan langsung duduk di bangkunya. Pikirannya tak tentu arah di satu sisi dia teramat bahagia karena lelaki yang dipujanya telah kembali, tapi di sisi lain dia memikirkan bagaimana nasib hubungannya dengan Kevin. Aila sungguh mencintai Joseph tapi Kevin bagaimana, Kevin adalah pria yang baik tapi Aila harus memutuskan mana yang akan dipilihnya, ia tidak bisa terus terusan seperti ini.

Setelah menempuh beberapa jam proses KBM akhirnya bel pulang pun sudah berbunyi, siswa siswi segera merapikan alat tulis mereka dan pulang ke rumah, tak terkecuali Aila yang tengah merapikan peralatannya dan dimasukkan kedalam tas. Tadi ketika pelajaran sebelum pulang Aila sudah bertekat untuk melepas Kevin, ia tidak bisa membohongi perasaannya sendiri, ia juga sudah mengirimkan pesan kepada Kevin untuk menemuinya sepulang sekolah.

Seorang laki-laki tengah berjalan di koridor dengan santai sembari memasukkan tangannya kedalam saku celana. Langkah jenjangnya telah sampai ke suatu kelas, ia melihat seorang gadis yang sedang merapikan peralatan sekolah sembari tersenyum. Ehmmm, laki-laki itu berdehm untuk mencuri atensi gadis di dalam.

"Cantikkk !" sang gadis menoleh karena suara yang familiar baginya.

"Kak Joseph ngapain disini ?" Ya, laki-laki itu adalah Joseph.

"Jemput kesayangan, pulang bareng yuk" Joseph mendekati Aila di mejanya.

"Ga bisa kak, aku ada janji sama.." ucapan Aila terpotong setelah melihat sosok yang berdiri didekat pintu tengah menatapnya.

"Kevin !"

"Hmm, tadi mau ngomong apa?" Ucap Kevin to the point.

"Itu kita ngobrolnya jangan disini" Aila menggaruk tengkuknya yang tentu saja tidak gatal.

"Oke gua tunggu di cafe depan sekolah, lo selesain dulu sama dia" kemudian Kevin segera melangkah pergi.

"Sorry gua ganggu lo sama pacar lo" ujar Joseph menatap Aila lekat.

"Kakak ga ganggu"

"Kak ?" Lanjutnya.

"Kenapa?"

"Kakak bisa tunggu sebentar? Aku mau selesain semua sama Kevin dulu"

"Aila, dengerin gua. Kevin itu cowo baik-baik ga kaya gua yang brengsek, kalau emang Kevin yang bisa bahagiain lu, gw bakal lepasin lu" tangan Kevin memegang bahu Aila erat berusaha untuk meyakinkan Aila akan pilihannya.

"Engga kak, aku cintanya sama kakak!" Teriak Aila tepat di depan muka Joseph. Joseph segera membawa Aila kedalam pelukannya

"Buat apa La kalo cinta gua ke lu malah nyakitin lu, pikirin dulu sayang" kata Joseph pelan sembari menenangkan Aila.

"Kak, ayo ikut aku temuin Kevin" Aila melepas pelukannya dan mengusap air matanya dengan kasar. Ia menarik Joseph tanpa mendengarkan jawaban Joseph, Aila sudah tidak peduli lagi, yang dibutuhkannya adalah Joseph laki laki yang selama ini ia tunggu.

Di Cafe depan sekolah, Kevin tengah duduk sembari menyesap americano yang telah ia pesan tadi, Kevin sudah memikirkan apa yang akan terjadi ketika Joseph kembali di hidup Aila gadis pujaannya. Ia tau, ia harus siap kehilangan ketika gadisnya telah menemukan dambaan hatinya lagi.

Di depan sana terlihat dua sejoli yang tengah bergandengan tangan masuk kedalam cafe, sang gadis mengedarkan pandangannya untuk menemukan objek yang ia cari, setelah matanya menemukan objek tersebut lalu ia menghampiri dan duduk berhadapan.

"Maaf lama" Aila menyunggingkan senyum ramah kepada Kevin.

"Santai aja, mau pesen dulu atau gimana?"

"Engga deh, aku mau ngomong sama kamu"

"Ngomong aja dari tadi ga ada yang larang kamu ngomong"

Aila tertunduk, sungguh hatinya tak tega menyakiti Kevin. Ia begitu jahat menerima Kevin kemudian memutuskan ketika seseorang yang ia tunggu telah kembali.

"Emmmm anu maaf"

"Kenapa minta maaf? Gua udah tau apa yang lu maksud Aila" tatap Joseph lurus pada mata Aila.

"Maaf"

"Jangan minta maaf terus ini bukan lebaran" Kevin mengusap rambut Aila lembut, kemudian ia menoleh ke arah Joseph yang sedari tadi ikut dengan mereka, lebih tepatnya Aila yang membawa dia.

"Bro ! Jagain Aila yang bener kalau sampai dia nangis gara-gara lo, gua ga akan segan buat rebut dia dari lu" ujar Kevin sembari menepuk pundak Joseph sedikit keras.

"Pasti gua bakal jagain Aila" jawab Joseph yakin.

"Aila, lu harus bahagia" Kevin memegang kedua tangan Aila yang berada di atas meja, semua itu tak luput dari pandangan Joseph betapa besarnya cinta seorang Kevin kepada Aila.

Aila yang sudah tidak bisa menahan lelehan air matapun menangis tersedu sedu sedari tadi. Kevin menatap Aila dengan tangan yang masih setia menggenggam tangan Aila.

"Udah jangan nangis, gua pamit duluan ya" Joseph kemudian berdiri meninggalkan mereka berdua. Jujur ia hanya manusia biasa yang pasti merasakan sakit ketika ditinggalkan oleh orang yang dicintainya tapi apa boleh buat jika dipaksa hubungannya dengan Aila tidak akan bahagia karena Aila sangat memuja Joseph.

Ditempat yang sama, Joseph tengah memeluk Aila dari samping untuk menenangkan gadis itu.

"Kak, aku udah lepasin Kevin awas aja kakak ilang lagi"

"Hahahah engga sayang tenang aja" Joseph malah terkekeh mendengar ucapan Aila. Setelah dirasa Aila sudah tenang lalu Joseph mengajak Aila untuk pulang.

"Pulang yuk"

"Ayo". Mereka berdua berjalan meninggalkan cafe dengan tangan yang saling bertaut.

Entah besok apa yang akan terjadi, bagi Aila ia hanya ingin menikmati disaat bersama Joseph dengan Joseph yang menggenggam jemarinya. Kalau boleh Aila minta, ia ingin selalu bersama Joseph dan berada disampingnya serta menemani setiap langkahnya.

Bersambung.............

Maaf baru muncul setelah sekian lama, 2 tahun cerita ini aku anggurin 🙏 sebenarnya udah dari lama pengen aku lanjutin tapi takut ceritanya ga nyambung soalnya aku agak lupa.
Semoga ceritanya nyambung dan kalian bisa menikmati membacanya, trimakasih yang udah mau mampir baca dan vote 🤗

Why him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang