4. Joseph

49 7 1
                                    

"Aila!! Dicari temanmu!" teriak sang mama.

"iya ma" Aila berjalan menuju sumber suara. Ketika sampai di ruang tamu terlihat dua orang sedang mengobrol mereka adalah sahabat Aila yaitu Kevin dan Laura. Aila mendekat dan duduk di depan mereka.

"udah lama?" tanya Aila.

"belom La" jawab Kevin.

"La, ayo ke mall kan kita udah lama gak jalan jalan ke mall" Laura bertingkah layaknya anak kecil yang sedang merajuk.

"ya udah bentar, gue ganti baju dulu"

Tak lama Aila turun dan sudah rapi, ia hanya mengenakan kaos putih, jaket kulit hitam dan tak lupa celana jins hitam.

Mereka pergi ke mall dengan mobil Kevin, di perjalanan terisi dengan tawa mereka bertiga baik Kevin yang mengejek mereka karena Aila dan Laura tak henti hentinya membahas idola mereka. Akhirnya setelah 20 menit perjalanan mereka sampai di mall.

Aila, Kevin dan Laura berjalan beriringan memasuki mall, senyum tak lepas dari ketiganya. Mereka berjalan menyusuri mall dan berhenti di beberapa toko pakain setelah dirasa puas mereka memutuskan untuk ke sebuah restoran.

Selesai makan mereka beranjak pulang karena hari yang mulai gelap. Aila dan Laura menenteng banyak belanjaan, eithss tapi jangan salah sangka yang dibawa mereka bukannya pakain malah berupa makanan, kata mereka berdua memanjakan perut itu lebih penting.

Mobil Kevin melesat menyusuri jalan yang basah karena hujan, hujan turun begitu lebat seperti mengantarkan kepiluan yang dirasakan seseorang, dengan hujan hati yang pilu tambah pilu seakan mengejek kesedihannya tapi hujan juga mendatangkan kebahagian dan dapat menenangkan pikirin karena hujan adalah suatu kenikmatan dari Tuhan untuk hambaNya.

~🌸🌸🌸~

Di rumah Joseph

Joseph keluar kamarnya dengan wajah yang ditekuk dan berjalan menuju dapur dengan gontai. Dilihatnya mbok Sari yang sedang memasak. Mbok Sari adalah pembantu di rumah Joseph beliau sudah Joseph anggap sebagai ibunya sendiri karena beliau lah yang merawatnya dari umur 5 tahun sampai sekarang ini. Jika ditanya kenapa tidak orang tuanya yang merawat Joseph karena orang tuanya adalah penggila kerja jadi ia sering ditinggal ke luar kota bahkan keluar negeri itupun mereka terkadang hanya pulang 2 atau 3 bulan sekali dan biasanya hanya lima hari di rumah, jadilah mbok Sari yang selalu menemani Joseph di rumah.

"masak apa mbok?" Joseph mendekati mbok Sari dan menarik kursi untuk ia duduk.

"lagi masak opor ayam kesukaan aden" mbok Sari menjawab dengan senyumannya.

Joseph hanya menanggapinya dengan anggukan. Opor ayam sudah matang, mbok Sari menyajikan makanan itu tapi wajah Joseph terlihat murung tanpa ada ketertarikan untuk menyantap makanan kesukaannya. Mbok Sari pun memberanikan diri bertanya pada Joseph.

"aden kenapa?" tanyanya lembut.

"gak apa apa mbok, mama sama papa gak ngabarin kapan pulang?"

"enggak den"

"ya udah mbok, Joseph pergi dulu sumpek di rumah terus" Joseph melenggang pergi tanpa menyentuh makanannya sedikit pun.

Ia mengendari motornya dengan kecepatan tinggi meneropos derasnya hujan, pada akhirnya ia berhenti di tempat biasa ia nongkrong bersama geng motornya. Ya Joseph adalah anak geng motor, pada awalnya ia tidak tertarik dengan hal beginian karena orang tua Joseph yang tidak pernah peduli kepadanya pada akhirnya ia terjerumus kedalam hal ini, dan melakukan balapan ketika ia merasa suntuk. Walaupun begitu Joseph tidak pernah mencicipi miras maupun narkoba baginya itu menjijikkan.

Joseph sebenarnya adalah anak yang supel, dia bisa langsung bergaul dengan siapapun tapi dia tidak pandai menyempunyikan jika ia tidak suka dengan seseorang, pasti sifat yang awalnya friendly menjadi dingin seperti es batu.

"Jo, kamu udah datang? Mau balapan gak?" tanya salah satu perempuan disana dengan mengelus pundak Joseph.

Bersambung....

Kayaknya ceritanya tambah gaje ya? Maapkan diriku. Tapi jangan lupa votenya ya wan kawan dukunglah author baru ini, jika ada saran atau masukan saya terima.😍😍





Why him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang