enam

2.5K 311 57
                                    

Kai pov

Tring tring tring

Mengapa rasanya begitu lama sekali berada di dalam kelas dengan pelajaran matematika itu. Dan rasanya bel tanda istirahat juga berbunyi sangat lama apa bel itu rusak?

Atau memang aku yang sudah tidak fokus karna perutku sudah bergetar getar minta diisi.

Sudah satu minggu aku bersekolah disini. Dan ya bisa kalian tebak, aku semakin dekat dengan teman temannya Chanyeol yang sekarang juga adalah teman temanku.

Kami langsung pergi ke kantin untuk mengisi perut yang kosong.

Dan tak lupa Baekhyun yang selalu minta traktir sama Suho hyung.

"Nanti kita kumpul yuk,  dirumahku. Tenang aku pesankan 11 boks Pizza dan 20 gelas Starbucks nanti"

"Wihhh ayo atuh Ho. Aing mah siap sedia maju paling depan."

"Iya. Baek kan sukanya emang yang gratisan"

"Kalo untuk Baekhyun aku sediakan tempe dan air putih"

"Kok aing dikasihnya itu si, Ho. Kalo itumah kasih aja ke Kai"

"Dih, kok jadinya ke aku? Orang Suho bilang mau ngasihnya ke kamu"

"Maneh kan kulitnya hitam"

"Itu tidak ada hubungannya sama sekali Byun! Lagipula, kulitku ini eksotis bukan hitam"

"Ya ya terserah, pokonya maneh mah hitam"

---

Para ekso kini sudah ada di ruang tamu rumah milik Suho. Aku ke rumah Suho bersama dengan Chanyeol tadi. Jarak dari rumahku ke rumah Suho hyung tidak jauh, kami masih satu komplek perumahan yang sama, hanya tepisah oleh beberapa blok rumah.

Saat melihat rumah kosong yang ada di sebelah rumah Suho hyung, aku benar benar merasa tidak asing lagi dengan bangunan tua itu. Sepertinya memang benar kalau rumah tua itu adalah rumahku dulu.

Dan sepertinya memang benar jika Jennie, adik dari Suho hyung adalah sahabat kecilku dulu.

Benar apa yang sudah dijanjikan oleh Suho hyung tadi. Ia sudah menyiapkan kami 11 boks Pizza dan 20 gelas Starbucks saat aku datang.

Disini sudah banyak yang datang, hanya tinggal menunggu Chen hyung saja.

Semua member ekso sibuk dengan kegiatannya masing masing.

Chanyeol dan Sehun sibuk dengan playstation dihadapan mereka. Memang hanya mereka berdua yang main, tapi suaranya seperti sepuluh orang pemain.

Baekhyun yang tengah sibuk menghabiskan makanan yang disediakan oleh Suho hyung sambil menonton Chanyeol dan Sehun yang sedang bermain playstation.

D.O dan Xiumin asik bermain aplikasi handphone bernama Ludo itu. Chen hyung yang baru datang pun langsung ikut bermain.

Suho hyung, sang pemilik rumah sedang bermain sebuah aplikasi. Yang tadi ku intip ternyata dia sedang bermain aplikasi game Barbie di ponselnya sambil tiduran di sofa. Bukankah aplikasi itu dibuat untuk anak perempuan?!

Tolong jangan tanyakan apa yang Lay hyung lakukan padaku. Ia sibuk memakan remahan rengginang sambil melihat Suho yang bermain game Barbie.

Jadi, tadi sewaktu kesini, Baekhyun membawa rengginang oleh oleh dari Indonesia. Tapi yang dibawa bukanlah rengginang yang utuh melainkan hanya remahannya.
Tidak ada yang mau memakannya kecuali Lay, enak katanya. Kurasa otaknya sudah tak berfungsi lagi.

Sedangkan aku sendiri tidak tau harus melakukan apa. Aku sudah bergabung bermain Ludo dengan D.O, Chen, dan Xiumin tadi, tapi karena aku kalah mereka mengejekku jadi, aku malas untuk bermain lagi dan memutuskan untuk menonton televisi.

Oh tidak, sepertinya televisi yang menontonku. Aku daritadi hanya melamun memikirkan seseorang. Tidak ku kasih tau pun mungkin kalian sudah tau siapa orang itu.
Orang itu ada disini yang bukan lain adalah anak dari sang pemilik rumah ini juga.

Aku sekarang melihatnya, orang yang sedang ku pikirkan. Atau mungkin itu hanya halusinasi karena terlalu sering memikirkannya? Oh lama lama aku bisa gila. Tapi dia terlihat begitu nyata.

"Bang Suho! Apa mama dan papa sedang pergi? Aku tak melihatnya dari pulang sekolah"

"Ya, mereka sedang pergi ke rumah paman"

"Kapan mereka akan pulang?"

"Nanti malam, mungkin? Kau belum makan kan? Makanlah,  sudah kubelikan pizza"

Ternyata itu bukan hanya halusinasiku.

"Duduklah, temani Kai disitu. Daritadi dia hanya diam seperti orang depresi, haha"

"Cieee cieeee manusia karamel!"

"Cieeeee Kai thama Jennie"

Aku tak tau harus berekspresi seperti apa. Satu sisi aku marah tapi di satu sisi yang lain aku merasa senang. Entahlah, aneh memang.

Disaat yang lain terfokus kembali dengan kegiatan mereka masing masing, ternyata Jennie benar benar duduk di sampingku. Bagaimana ini, kenapa aku menjadi gugup?

"Kau tidak ikut bermain Barbie dengan bang Suho?" Katanya sambil terkekeh pelan. Kenapa manis sekali?

"Apa aku terlihat sama gilanya dengan mereka? Kurasa disini hanya aku dan kau yang waras. Jadi mohon berhati hati lah"

"Hahaha ya mereka semua memang sudah gila. Kau lihat Lay oppa? Aku sedikit miris melihatnya" bisiknya yang setelahnya membuat tawa kami berdua pecah.

"Enak ya, dunia terasa milik berdua"

"Jennie kok mau aja thi thama manuthia karamel?"

"Ehemmm ehemmm"

"Kok disini ada Jennie? Jennie muncul dari mana? Dari lampunya aladin ya?  Icing kok ga liat"

"Emang adikku seorang jin!"

"Tidak Ho, tapi adikmu adalah princess Jasmine"

"Terus Kainyaa--"

"Kainya abu!"

Bisakah sedetik saja seorang Oh Sehun tidak meledekku?




































































Maapkan ya gaiseuu gue lagi suka banget sama Aladen. Jadi gitu deh. Gabisa mupon dari Aladen. Maap juga baru update. Tolong tinggalin jejaknya hehe
-D.O's wife

Jodoh? [JenKai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang