Dua hari sudah berlalu sejak hari kelulusan Suho. Hari ini Suho dan orang tuanya harus berangkat ke Australia.
Di bandara, sudah ada Jennie, Kai dan teman-teman Suho yang ikut mengantarkannya ke bandara.
Dari mulai didalam mobil sampai sekarang, Jennie tak bisa melepaskan pelukannya pada sang ibu. Memang sesayang itu Jennie pada ibunya.
"Udah dong sayang pelukannya, itu eommanya ga bisa nafas, kasian" kata ayah Jennie.
"Udah gak apa-apa"
"Eomma janji kan ya datang pas liburan nanti?"
"Iya sayang, eomma janji. Eomma juga akan ngebuhungin kamu setiap waktu. Jadi kalo kamu kangen eomma, kamu telfon eomma aja. Oke?"
Jennie hanya mengangguk didalam pelukan ibunya itu.
"Udah deh dek, gausah lebay. Kan ada si item juga yang bakal jagain kamu."
"Ini bukan lebay, bang!"
Sementara Tuan Kim hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat kedua anaknya itu ribut seperti anak kecil.
Lalu mengarahkan pandangannya ke arah Kai, dan berkata
"Kai, tolong jaga Jennie baik-baik ya jangan menyakitinya. Om percaya sama kamu""Sip, Om." Balas Kai. "Jen, jangan bilang padaku ada yang menyakitimu, atau orang itu akan hilang. Termasuk juga aku jika aku menyakitimu." Lanjutnya, dan mendapatkan sorakan dari teman-temannya.
"Yeuu si item malah ngegombal"
"Dasar, Dilan.... da banjir."
"Dilan versi item"
"Ga usah sok jadi dilan, sia mah jelek ga cocok"
"Iching yang cocok jadi Dilannya, ya kan Baek?"
"Hooh, cocokan juga Iching yang jadi Dilan"
"Kalo gue jelek, lo apa Baek?"
"Kai ganteng kok Baek!" Bela Jennie.
"Gantengan juga thehun!"
"Berisik lo semua. Ini gue udah mau berangkat. Dan ini, abis ini kalian ke starbuck, gue yang bayar. Anggep aja terimakasih gue ke kalian yang mau nemenin ke bandara" Sambil ngasih uang beberapa lembar seratus ribuan ke Chanyeol.
"Nganter ke bandara aja dapet starbuck, uhui"
"Yah entar kalau Suho udah pergi ga ada yang nraktir aing lagi dong"
"Sekali-sekali modal!"
"Udah-udah, ini pesawatnya udah mau berangkat. Kalian hati-hati ya disini. Dan om minta tolong buat jagain Jennie. Makasih udah mau nganter kita sampai sini"
"Iya om sama-sama"
Jennie pun melepas pelukan dari ibunya dan berhambur ke pelukan sang ayah.
"Jennie bakal kangen appa"
"Appa juga bakalan kangen banget sama Jennie. Kamu hati-hati ya sayang"
"Appa juga hati-hati"
Dan setelahnya ia memeluk kakak tercintanya ini.
"Dateng kesini entar! Awas lupa!"
"Iya, bawel banget si jadi adek"
Setelah itu, teman-teman Suho mulai bersalaman pada kedua orang tua Suho.
"Kami pergi dulu, dadah!"
"Dadah om, tante!" Sorak semuanya.
"Ayo weh starbuck!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh? [JenKai]
Romansa[COMPLETED] ❝ Selama apapun kita berpisah, atau siapapun yang memisahkan kita. Kalau kita berjodoh, aku yakin Tuhan akan mempertemukan kita kembali. Itu yang selalu lo bilang ke gue kan, Kai? Tapi mungkin Tuhan memang gak menakdirkan kita bersama. ❞...