delapan

2.1K 282 1
                                    

Jennie pov

Setelah aku memberi nomor teleponku pada Kai, aku dan dia menjadi lebih sering berkomunikasi akhir akhir ini. Ya walaupun melalui telepon genggam.

Awalnya memang canggung, tapi ternyata Kai adalah orang yang asik untuk di ajak bicara.

Kami saling bercanda ria di roomchat. Membahas hal hal yang tidak ada pentingnya sama sekali.

Dan dengan itu aku merasa kami menjadi lebih dekat sekarang. Mungkin karena aku dan dia berkomunikasi hampir setiap hari.

Sebelumnya aku tidak terlalu suka berbicara lewat aplikasi chatting, mending berbicara secara langsung. Dan juga sebelumnya aku tidak sering membuka aplikasi chatting.

Tapi karena Kai, hampir setiap hari atau bahkan setiap jam aku mengecek aplikasi itu.

Kai
Hai, cantik😆
Ingin makan malam denganku hari ini?

Oh bagaimana ini? Apa dia mengajakku berkencan? Kenapa tiba tiba sekali? 

Hari ini?
Kenapa tiba tiba sekali,Kai?

Kai
Ya tidak apa sih
Hanya ingin mengajakmu saja
Kau mau?
Kalau tak bisa, tak apa


Aku bisa Kai
Jam berapa?

Kai
Jam 7 malam,akan ku jemput kau tuan putri
Berdandan lah yang cantik

Ahh baiklah


Kai
Sampai bertemu nanti malam

Read

Oh hei, mengapa jantungku jadi aneh? Seperti berdetak dua kali lebih cepat.

Aku harus mempersiapkan diriku untuk malam ini. Sebaiknya aku mencari dress yang akan ku pakai nanti.

Sepertinya aku akan melewati malam yang indah hari ini. Hei apa yang ku bicarakan?

Padahal Kai hanya mengajakku makan malam kan? Bukan berkencan.

Sebelumnya aku biasa saja saat diajak makan malam seperti ini. Tapi mengapa malam ini beda?

Mengapa setiap hal yang berhubungan dengan Kai membuatku berbeda dari biasanya? Aneh.

Kai pov

Aku mengajak Jennie makan malam hari ini. Setelah akhir akhir ini aku sering berkomunikasi dengannya.

Aku senang bisa sedekat ini dengannya. Kita sering bertukar cerita sampai membahas hal tidak penting. Aku selalu terus berusaha mencari topik pembicaraan dengannya agar aku bisa terus berkomunikasi dengannya.

Sebenarnya aku agak ragu mengajaknya makan malam bersama hari ini. Tapi sepertinya aku harus melakukannya.

Karena ini bukanlah sekedar  makan malam biasa. Mungkin hari ini bisa di bilang aku akan berkencan dengannya. Walaupun aku bilang padanya hanya makan malam biasa.  Aku sudah menyiapkan dan memikirkan semuanya dengan matang. Aku akan menembak hatinya.

Aku dekat dengannya, tidak heran kan kalau aku mulai menyukainya. Memang aku merasa berbeda dari pertama mengenalnya.

Mungkin kalian berfikir ini begitu cepat. Tapi aku sudah tak tahan. Aku menyukainya bahkan dari aku dan dia masih berusia dini.

Jodoh? [JenKai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang