tujuh belas

1.1K 222 9
                                        

8 bulan kemudian

Hari ini adalah hari kelulusan Jennie, Kai dan teman-temannya.

Hari ini adalah hari bahagia sekaligus hari yang paling membuat Jennie sedih.

Bahagia karena ia dan teman-temannya dapat lulus dengan nilai yang memuaskan.

Dan sedih karena itu berarti, ia akan segera pindah ke Australia. Memulai kehidupan baru disana. Meninggalkan orang-orang yang ia sayangi disini.

Sebenarnya ia juga bingung harus bersedih atau berbahagia hari ini? Sepertinya kata 'sedih' lebih dominan untuk menggambarkan keadaannya saat ini.

Kai menghampiri Jennie yang sedang berbincang dengan teman-temannya lalu memberinya sebuket bunga.

"Happy graduation, beb"

Jennie tersenyum, "makasih"

"Kita jadi nyamuk gaes"

"Serasa jadi kambing conge gaes"

"Pergi aja yuk gaes"

"Yaudah, pergi aja sono!"

"Yaudah, bye!"

"Kenapa kayanya sedih gitu?" Tanya Kai saat teman-teman Jennie sudah pergi.

"Tadi papa bilang, lusa aku langsung pindah ke Australia. Barang-barang aku udah dipindah beberapa ke sana"

Kai tersenyum, ia membawa Jennie kepelukannya.

"Jen, denger ucapan aku baik-baik ya,--

Selama apapun kita berpisah, atau siapapun yang memisahkan kita, kalau kita berjodoh, aku yakin Tuhan akan mempertemukan kita kembali"

"..."

"Berat memang, tapi aku yakin skenario Tuhan akan sangat  indah"

"Hikss.. hikss"

"Kita ga seutuhnya berpisah kan? Sekarang udah canggih, kita bisa kontak-an 24 jam.--

Jaga diri kamu disana baik-baik, Jen. Aku selalu menunggu kamu disini. Aku akan selalu jadi orang yang mencintai kamu, selalu.--

Udah ya? Jangan nangis lagi. Hati aku sakit liat kamu nangis kaya gini" Ucap Kai, ya meskipun ia tak bisa berbohong bahwa sebenarnya ia juga mengeluarkan air matanya.

Kenapa Tuhan? Setelah engkau mempertemukan kami, engkau memisahkan kami kembali? -batin Kai

Kai melepaskan pelukannya dan menarik tengkuk Jennie. Lalu menempelkan bibirnya ke bibir ranum milik Jennie. Melumatnya lembut.

Jennie pun membalas ciuman itu. Ciuman yang semakin lama semakin panas.

Ciuman panas yang dihiasi dengan air mata di pipi kedua pelakunya.

Jennie menepuk bahu Kai. Ia sulit bernafas sekarang. Kai pun dengan terpaksa melepaskan ciuman itu.

"Buktikan janjimu Kai"

"Pasti.--

Boleh aku lanjut lagi?"

Jennie tersenyum lalu mengangguk.

Mereka pun kembali melakukannya. Kali ini, jauh jauh lebih lembut dari yang tadi. Tidak ada nafsu, tetapi cinta yang mendominasi ciuman mereka. 

"HYUNG TOLONG MATA THEHUN TERNODAI!!"

END






















































































































































































































































































































































































































TAPI BOONG!!:V

Pendek banget ya? Sori huhu. Btw gue ngetiknya rada gimana gitu wkwk🌚

Lanjut ga neh??

Votementnya dulu:v

Jodoh? [JenKai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang