27: Keingintahuan

1.2K 232 148
                                    

warning: cuma mau ngasih warning duluan biar nggak panik bacanya nanti. waspada deh pokoknya. dan, tolong jangan dibaca kalau lagi puasa. nunggu buka aja plis.

Seminggu ini Taehyung pulang cepat. Biasanya kalau pulang sekolah entah mampir ke perpustakaan atau sesekali ke arcade dulu bersama Hoseok dan teman-temannya yang lain, tetapi tidak seminggu belakangan ini.

Ketika Jimin tanya kenapa, Taehyung hanya menjawab 'ingin pulang cepat saja', padahal Jimin sangat tahu mengapa Taehyung berubah sikap seperti ini.

Awalnya dimulai setelah Joohyun membuka pintu kamar Taehyung ketika Taehyung sedang bicara dengan Jimin, hari yang sama dengan hari di mana Taehyung dan Joohyun berkencan di luar untuk pertama kali. Setelah mengantar Joohyun pulang, Taehyung menjadi sangat pendiam, bahkan Taehyung pun enggan menceritakan pada Jimin apa yang sudah terjadi dan bagaimana perasaannya soal Joohyun mendapatinya bicara dengan Jimin.

"Apa mungkin...."

"Dia jadi diam belakangan, apa kau memperhatikan?"

"Dia menjauhimu, Jimin...."

"Dia cuma bi-curious, dia hanya ingin lihat apakah kau benar-benar orang yang dicintainya."

Luka di dasar hati Jimin seakan seperti dibuka kembali karena memori tentang orang itu terus kembali. Jimin tidak begitu ingat tentang orang itu, tetapi dia ingat betapa banyak waktu yang mereka lewatkan bersama, waktu-waktu yang meyakinkan Jimin bahwa dia mencintai--

"Hyung," panggil Taehyung. "Bisakah kau merindukan seseorang kalau kau sebenarnya sedang ingin menjauhi orang tersebut?"

Taehyung menanyakan pertanyaannya dengan nada sangat santai, seperti menanyakan apa yang ingin seseorang makan untuk makan siang.

"Tentu saja bisa!" seru Jimin. "Kalau kau memikirkan orang itu terus menerus, mau jauh atau dekat, mau kau sengaja atau tidak, kau akan merindukan orang itu, Taehyung."

Taehyung cuma mengangguk singkat sebelum kembali membaca buku catatan pelajaran yang tadi dibawanya ke sekolah.

"Apa kau sedang memikirkan seseorang?" tanya Jimin. "Joohyun? Belakangan kau tidak mengatakan apa-apa tentangnya lagi."

"Mungkin karena aku memang sedang tidak memikirkannya."

Dahi Jimin berkerut bingung. "Kukira kita sedang membicarakan tentang Joohyun, Tae?" tanya Jimin. "Kau tahu, karena kelihatannya kau pulang cepat karena menghindarinya."

Taehyung memberikan Jimin tatapan yang meremehkan, seakan-akan meledek Jimin karena bermain spekulasi.

"Itu cuma perkiraanku," Jimin menambahkan, karena tatapan mencela dari Taehyung tak kinjung menghilang dari matanya.

"Aku memang menghindarinya, karena aku enggan memikirkannya," kata Taehyung.

Jimin melihat kesempatan ini sebagai eaktu yang tepat untuk menanyai Taehyung soal apa yang terjadi di antaranya dan Joohyun.

"Apakah sesuatu yang lain terjadi saat kau mengantar Joohyun pulang?"

Taehyung memandang mata Jimin sejenak sebelum mengalihkan pandangannya lagi dan mengangguk.

"Dia mengecupku," ujar Taehyung sambil menunjuk bibir tipisnya sendiri, "di sini."

Mata Jimin sedikit melebar, terkejut karena Taehyung baru menceritakan soal ini jauh setelah kejadiannya berlangsung, padahal biasanya Taehyung selalu sesegera mungkin cerita kalau ada sesuatu yang terjadi.

"Bukankah itu bagus?" tanya Jimin. "Apa yang kau rasakan?"

Taehyung menggedikkan bahu, "Tidak ada," katanya. "Hanya seperti kulit menempel dengan kulit. Tidak ada sesuatu yang spesial."

✔️| imaginary friend [kth x pjm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang