"Uang, uang dan uang. Kenapa uang yang menjadi prioritas saat hati yang harusnya kau utamakan justru kau abaikan."
Happy Reading
_🐣🐣🐣_"Mario..hikshiks..kenapa lo tinggalin gue Dek? Gue sayang banget sama lo Dek..Hikshiks. kenapa lo tega banget ninggalin gue Dek?..hikshiks." Marco terus menangis meratapi kepergian adik kembarnya.
"Udah Co. Udah. Ayo kita pulang. Besok kamu bisa balik lagi kesini kan? Udah-udah ayo pulang."
Komala terus menarik tangan Marco agar segera pergi. Dengan berat hati Marcopun menurut. Merekapun akhirnya kembali ke rumah. Sesampainya disana Marco langsung pergi kekamar. Memeluk foto Mario erat sambil terus menangis.
"Maafin gue dek. Maafin gue yang gak bisa jagain lo..hikshiks..Gue emang gak becus jadi kakak,seandainya aja gue gak pergi sekolah..hikshiks..seandainya aja gue bisa bawa lo ke rumah sakit,ini semua pasti gak akan terjadi. Pasti sekarang lo masih ada sama gue. Maafin gue Dek. Maafin gue..hikshiks.." Marco terus menangis meraung-raung.
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka.
"Hhh..tante tau ini belum saatnya,tante tau kamu pasti masih sedih banget,tapii..maaf tante harus bilang ini sama kamu. Tante sudah kehabisan uang untuk membiayai rumah sakit dan juga pemakaman adik kamu. Jadi terpaksa tante akan membawa kamu ke panti asuhan. Kamu mau ya?" Bujuk Komala.
Marco menggelengkan kepalanya.
"Gak tante! Marco gak mau!" Teriak Marco ketakutan.
PLAKKK!!!
"Jangan ngelawan! Kamu gak ada pilihan. Pokoknya besok tante akan membawamu ke panti asuhan,mau gak mau. Kamu tetap harus pergi! Ngerti!" Teriak Komala lalu membanting pintu.
"Hiks..hiks dek..kakak takutt..hikshiks..ayah bunda tolongin Marco..hikshiks.." Marco terus menangis meratapi nasibnya sambil memegang pipinya yang memerah akibat tamparan dari Komala.
Malam semakin larut. Waktu sudah menunjukan pukul satu malam. Marco yang ingat akan pesan ayahnya untuk mencari orang yang ada didalam foto itu jika membutuhkan bantuan nekad kabur membawa kotak kecil dari ayahnya itu dan baju-bajunya serta foto Mario. Ia berhasil kabur lewat jendela dan memanjat pagar,meskipun tangannya harus tergores akibat pagar rumah tantenya yang runcing. Ia berlari sekuat tenaga tak tau arah karena yang ada dipikirannya kini hanya ingin melarikan diri dan terbebas dari tantenya yang jahat namun karena ia yang tak hati-hati,ia tak sadar jika ada mobil yang melaju cukup kencang kearahnya dan akhirnya menabraknya karena ia tak sempat menghindar.
CKITTTT!! BRAKK!!
"Ya ampun pihhh!!! Kita nabrak orang!!!" Panik sang istri yang ada dimobil.
"Tenang mih. Tenang. Papih akan periksa dulu. Mamih tunggu di mobil ya."ucap suaminya dan turun memeriksa keadaan Marco dan keadaan sekitar.
"Gimana pih?" Tanya istrinya yang justru ikut turun dari mobil.
"Dia masih hidup Mih. Kita harus segera bawa dia ke rumah sakit." Ucap lelaki itu lalu membawa Marco ke mobil menuju rumah sakit.
***
"Berengsekkk!!! Kemana bocah itu sebenarnya,hah?!" Teriak Komala frustasi setelah keesokan harinya ia tak menemukan Marco dikamarnya dan melihat jendela kamar Marco yang terbuka serta barang-barang milik Marco dan Mario yang sudah hilang. Tiba-tiba ponselnya bergetar.
"Hallo.." jawab Komala.
"Gimana La,Lo dimana sekarang? Gue udah nunggu lo dari tadi nih.Lo jadi dateng bawa tuh anak kan?" Tanya Tata suami Komala.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIPLETS??? (TERBIT) ✔
Teen Fiction(Follow Dulu Sebelum Baca) 🤗 Sebagian isi cerita dihapus untuk kepentingan penerbitan di FAQIH PUBLISHING 💖 Yuk, di order Rp 85.000 (belum termasuk ongkir) 🤗💖 Rank #1 - jantung (29092021) Rank #1 - persaudaraan (04062021) Rank #1 - teenfictions...