"Saat ada orang yang menolakmu maka ada juga orang yang akan menerimamu"
Happy Reading
_🐣🐣🐣_
"Max,lo masih bisa denger gue kan?"ucap Dirga panik. Max yang bersandar di pundak Dirga hanya bisa mengangguk lemah.
"Do cepet cari obatnya Max,Do!" Nando langsung mencari obat yang ada di tas Max lalu meminumkannya pada Max dibantu dengan sebotol air mineral. Beberapa menit kemudian obatnyapun mulai bereaksi dan nafas Max pun mulai terdengar teratur.
"Hhh..Kayanya obatnya mulai bereaksi Do."ucap Dirga mulai tenang.
"Ya Ga. Dia juga kayanya udah mulai tidur."ucap Nando membenarkan sambil mengelap keringat yang membasahi dahi Max. Dirga mengangguk. Merekapun membiarkan Max tertidur. Tak berapa lama kemudian mobil milik Nandopun sampai di rumah Max. Dirga langsung menggendong Max dan membawanya menuju kamar dan membaringkannya di tempat tidur. Nando membantu melepaskan sepatu Max.
"Do perlu dipasang ini ga sih?" Tanya Dirga sambil menunjuk nasal canulla yang memang tersedia di kamar Max. Nando menggelengkan kepalanya.
"Gak usah Ga. Nafasnya Max udah teratur kok." Jawab Nando. Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan sosok wanita paruh baya yang membawa beberapa makanan ringan dan air minum. Ia adalah assistent rumah tangga yang bekerja di keluarga Max.
"Makasih bi Tut."ucap Nando. Bi Tutipun mengangguk sambil tersenyum.
"Ya sama-sama Den." Ucap Bi Tuti.
"Orang rumah pada kemana Bi? Kok sepi banget?" Tanya Dirga.
"Tuan di kantor dan Nyonya di butik Den. Kalo Den Jack belum pulang masih di kampus." Jawab Bi Tuti.
"Oh gitu bi. Makasih bi." Ucap Dirga sambil mengambil minuman yang tadi dibawa Bi Tuti.
"Ya sudah kalo gitu bibi permisi dulu ya Den." Dirga dan Nandopun mengangguk. Bi Tutipun keluar dari kamar Max.
"Kayaknya kita jangan pulang dulu deh Do. Takut Max kenapa-napa. Nanti kalo salah satu dari mereka ada yang pulang baru kita pulang."ucap Dirga sambil mengusap kepala Max pelan.
"Siapa juga yang mau pulang sih Ga. Orang gue lagi asik makan gini,masa lo suruh pulang sih." Ucap Nando sambil menyalakan televisi yang ada di kamar Max dan tak berhenti mengunyah. Dirga yang kesal lalu melempar sepatu Max ke kepala Nando.
"Aww!! Ishh apa-apaan sih lo Ga! Sakit ogeb!" Kesal Nando sambil mengusap kepalanya pelan.
"Lo yang apa-apaan?! Temen lagi sakit,lo malah enak-enakkan makan sambil nonton TV!" Kesal Dirga tak habis pikir.
"Shutsss!! Jangan berisik ogeb nanti Max bangun."peringat Nando. Dirga berhenti berbicara meski dengan tatapan yang masih tajam ke arah Nando.
"Max kan sekarang udah baik-baik aja. Nafasnya juga udah teratur. Jadi sekarang kita tuh harus isi tenaga kita dan istirahat juga jadi jangan sampe ikutan sakit. Jadi kalo ada apa-apa sama Max, kita bisa langsung bertindak."ucap Nando sambil mengunyah keripik kentang yang ada dipangkuannya.
"Au ah gelap!"ucap Dirga kesal.
"Ye si Gaga dibilangin ngeyel aje." Celetuk Nando.
"Bomat Bando! Udahlah diem gue mau tidur sebentar kalo ada apa-apa bangunin gue." Dirga langsung memejamkan matanya erat karena matanya memang sudah sangat berat.
Dua jam kemudian terdengar suara pintu terbuka."Hhh..Bocah-bocah tidurnya pada nyenyak amat kayanya." Ucap Jack yang baru saja pulang kuliah. Ia yang baru saja sampai ke rumah langsung diberitahu Bi Tuti bahwa Max tadi kambuh dan sekarang sedang tertidur ditemani Dirga dan Nando. Jackpun langsung berlari ke lantai dua dan masuk kekamar Max,sesampainya disana ia langsung disuguhkan pemandangan tiga anak lelaki yang sedang tidur nyenyak. Nando yang tidur dilantai beralaskan karpet berbulu meskipun disana tersedia sofa dan juga tempat tidur Max yang masih tersisa luas karena berukuran king size. Lalu Dirga yang tidur sambil duduk dengan kepala pada tempat tidur Max dan tangan yang tidak lepas menggenggam tangan Max. Lalu terakhir Max yang tidur ditempat tidur dengan selimut sampai kedada. Jackpun mendekat kearah tempat tidur Max. Iapun duduk disana dan mengusap pelan kepala Max yang sedikit basah karena keringat. Ditatapnya wajah Max yang terlihat lebih pucat tapi nafasnya terdengar teratur sehingga mengurangi rasa khawatirnya. Dirga merasa sedikit terusik karena ada pergerakan di dekatnya,iapun membuka matanya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIPLETS??? (TERBIT) ✔
Fiksi Remaja(Follow Dulu Sebelum Baca) 🤗 Sebagian isi cerita dihapus untuk kepentingan penerbitan di FAQIH PUBLISHING 💖 Yuk, di order Rp 85.000 (belum termasuk ongkir) 🤗💖 Rank #1 - jantung (29092021) Rank #1 - persaudaraan (04062021) Rank #1 - teenfictions...