Nando mengibaskan tangannya didepan wajah Mario sehingga Mariopun tersadar dari lamunannya.
"Ah maaf..ini kartu pelajar lo."
Mario menyodorkannya pada Nando.
Nando mengernyitkan dahinya bingung.
"Tunggu..ja..jangan-jangan lo yang di Rum.."
Belum selesai Nando berbicara Mario sudah memotongnya.
"Tadi yang lo maksud siapa?" Tanya Mario.
Nando mendengus.
"Ck..jangan motong omongan gue napa, gue be.."
Nando tak lagi melanjutkan ucapannya, seketika ia terdiam tak berkutik saat ia melihat tatapan intimidasi dari Mario.
"A..emm....i..itu lo mau nanya apa tadi?" Tanya Nando gugup.
"Marco. Siapa Marco yang lo maksud?" Ulang Mario.
Nando membulatkan mulutnya membentuk huruf "O".
"Oh itu temen sekelas gue. Dia anak baru juga, dia.."
Mario segera mengintrupsi ucapan Nando.
"Gue gak nanya soal itu, gue tanya Marco yang lo maksud itu Marco siapa? Siapa nama panjangnya?!" Tanya Mario tegas. Entahlah hari ini ia benar-benar penasaran dengan orang yang disebut oleh Nando tadi, sehingga emosinya sedikit tersulut kala Nando berbicara berbelit-belit.
"Et dah bujug. Nih orang galak amat sih, mirip Max sih tapi sifatnya mirip si Marco sama si Dirga apalagi kalo lagi emosi kaya gini.." monolog Nando dalam hati.
Mario yang tak sabaran mengguncangkan tubuh Nando kencang.
"Woy!! Jawab!" Bentak Mario.
"Iya iya gak sabaran amat!" balas Nando dengan teriakan juga sambil mengusap dadanya kaget.
"Apanya yang iya?! Dari tadi gue nanya bukannya jawab lo malah asik ngelamun!" Kesal Mario.
Nando menaikkan alisnya sebelah.
"Oke gue jawab, tapi buka dulu masker lo." Ujar Nando enteng.
Bukan maksud apa-apa Nando mengatakan itu. Ia hanya ingin melihat seluruh wajah Mario saja.
"Ribet banget sih lo, tinggal jawab aja! Gue udah balikin kartu pelajar lo, kalo lo lupa!" Bentak Mario.
Nando memajukan bibirnya lima sentimeter. Sungguh orang didepannya ini sebelas dua belas sifatnya dengan Dirga.
"Iya iya maaf. Makasih udah nemuin kartu pelajar gue. Gue.."
Mario mengepalkan tangannya erat. Jika ia tak ingat ini bukan disekolah dan status ia bukanlah murid baru. Mungkin ia sudah melayangkan bogeman mentah pada Nando.
Nando yang melihat Mario mengepalkan tangannya erat, langsung meneguk ludahnya kasar, sepertinya orang didepannya ini benar-benar marah, pikirnya.
"Sa..sabar bro. Gu..gue cuma bercanda tadi, namanya Marco Fer..apa ya kok gue jadi lupa.."
Nando menggaruk kepalanya yang tak gatal. Gara-gara dia gugup dan takut, dia jadi lupa nama lengkap Marco.
Mario menghembuskan nafasnya kasar. Sepertinya tidak masalah jika ia harus sedikit bertindak kasar pada orang didepannya ini, pikirnya.
"NANDO!!!!"
Baru saja Mario akan menarik kerah seragam Nando, tiba-tiba terdengar suara lengkingan yang cukup memekakkan telinga orang-orang yang ada didekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIPLETS??? (TERBIT) ✔
Teen Fiction(Follow Dulu Sebelum Baca) 🤗 Sebagian isi cerita dihapus untuk kepentingan penerbitan di FAQIH PUBLISHING 💖 Yuk, di order Rp 85.000 (belum termasuk ongkir) 🤗💖 Rank #1 - jantung (29092021) Rank #1 - persaudaraan (04062021) Rank #1 - teenfictions...