12. Fact

1.8K 140 54
                                    

"mm..kenapa kak?" Max bingung melihat Marco yang terlihat terkejut.

"Gak pa..pa.." Marco terdiam.

"Apa ini kebetulan? Atau emang ini ada hubungannya sama bayi yang ada di foto yang dikasih ayah? Max Anderson? Max Ferdinand? Kenapa yang satunya pake nama ayah. Apa jangan-jangan nama Max yang asli itu Max Ferdinand. Dia adek kembar gue sama Mario?" Monolog Marco dalam hati.

Marco terus berpikir kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi apalagi Max memiliki wajah yang mirip dengan dia dan Mario.

Tiba-tiba sebuah tepukan mendarat di pundaknya.

"Kak..?"

"Hah? Kenapa dek?" Marco tersadar dari lamunannya.

"Bisa anterin gue ke UKS gak?" Mohon Max.

"Eh! lo kenapa dek?! Mana yang sakit?! Bilang sama gue! dari tadi kan gue udah nyuruh lo ke UKS!" Panik Marco. Max memutar bola matanya malas.

"Yeu malah diceramahin. Gue minta tolong bukan minta diceramahin kali Ko." Kesal Max.

"Yahhhhh kok panggilan kakaknya ilang sih dek." Sedih Marco. Tapi Max tidak peduli,ia justru menyandarkan tubuhnya ke bangku dan memejamkan matanya dengan kerutan didahinya serta nafas yang terputus-putus.

"Ya ampun dek?! Lo kenapa?!" Marco semakin panik.

"Badan gue udah lemes..sesek.." ucap  Max pelan.

"Gue gendong." Marco langsung sigap menggendong Max ala bridal style. 

Sementara itu Dirga dan Nando yang sedang bermain bola langsung menghentikan permainannya dan berlari menyusul Marco setelah melihat Max yang digendong oleh Marco.

***


"Dari tadi kan udah gue bilang dek,kita ke UKS lo malah ngeyel." Marco memijat kepala Max pelan.

"Bandel banget sih lo Max,Max! Kalo kagak sayang,udah gue lempar lo ke kali!" Kesal Nando.

Max hanya cemberut sambil berbaring dengan nassal canulla yang sudah bertengger di hidung mancungnya,sejak mereka berada di UKS Max terus menerus diomeli.

"Lo tuh kalo belum tumbang gak pernah mau diem.Heran gue!" ucap Dirga kesal. Ia lah yang paling marah pada Max.

"Gue kan manusia Ga bukan patung masa diem terus kecuali nih jantung udah gak mau lagi diajak kerja sama pasti gue diem gak bakalan gerak sama sekali." Ucap Max.

Dirga diam begitu juga dengan Max. Max tahu ia sudah salah bicara.

"Do,gue titip Max." Ucap Dirga dengan raut wajah yang datar dan dingin dan melenggang pergi ke luar UKS.

"Dirga!! Tunggu!!" Teriak Max tapi tak digubris sama sekali.

Marco terdiam,ia berusaha mencerna apa yang sebenarnya telah terjadi disini.

"Max,jangan teriak-teriak,entar tambah sesek." Ucap Nando mengingatkan.

"Do,cepet kejar Dirga. Lo temenin dia. Tenangin dia dan bilang gue minta maaf,gue tadi keceplosan."

Nando membuang nafasnya lelah.

"Nyaut terus sih kerjaan lo. Ya udah gue samperin tuh anak dulu tapi lo janji jangan dipikirin,gak baik buat kesehatan lo."

Max mengangguk patuh. Nando mengusap kepala Max pelan.

"Ko,gue titip Max ya. Kalo ada apa-apa sama nih bocah, langsung telepon gue."

TRIPLETS??? (TERBIT) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang