7. Whats Wrong With Him?

152 24 4
                                    

Ponsel yang ku letakkan di saku celana bergetar dan otomatis aku menghentikan langkah untuk melihat notifikasi tersebut. Di layar menampilkan bubble chat dengan tertera nama Jeno disana.

Jeno

|Yoonhee aku sudah
menunggumu diluar

Tunggu sebentar|

Aku semakin mempercepat jalanku menuju gerbang kampus, tempat Jeno menunggu. Mataku menangkap sebuah mobil yang dipakai Jeno tadi pagi. Sunwoo turun dari mobil dan membukakan pintu untukku. Ia tersenyum ramah. Aku menaiki mobil dan terkejut dengan Jeno.

"Apa yang kau lakukan dengan rambutmu?" Tanyaku.

"Bagaimana? Apa ini cocok denganku?" Aku menghembuskan napas kasar. Bagaimana tidak! Baru beberapa hari lalu ia mengecat rambutnya dan sekarang sudah mengecat dengan warna baru lagi.

Aku kasihan dengan rambut dan kulit kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku kasihan dengan rambut dan kulit kepalanya. Padahal rambut coklatnya saja belum genap seminggu tapi ia sudah mengubahnya lagi.

"Apa kau tidak menyukainya?" Tanya Jeno.

"Bukan begitu hanya saja nanti rambutmu bisa rusak jika sering mengecat rambut."

"Oh begitu." Jeno mengangguk paham. Suasana sunyi menyelimuti kita. Aku diam-diam memperhatikan wajah Jeno. Proporsi wajahnya sangat sempurna, ditambah lagi warna rambutnya yang menambah nilai ketampanan. Namun ia terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Aku tahu kalau aku tampan." Ucap Jeno tanpa melihatku.

Cepat-cepat aku mengalihkan pandangan darinya. Sebuah tangan tiba-tiba menyentuh daguku dan mengarahkan ke sang pemiliknya. Aku dapat menatap wajah Jeno dengan sangat jelas sekarang. Matanya memancarkan sedikit rasa gelisah.

"Jangan tinggalkan aku."

Aku tidak paham dengannya akhir-akhir ini. Dia terlihat seperti memikirkan sesuatu yang serius. Senyumnya kini hilang. Aku merasakan ada yang berubah pada dirinya. Kemana Jeno-ku yang dulu?

"Tidak, aku tidak akan meninggalkanmu." Jawabku.

Mobil yang kita tumpangi berhenti. Sunwoo turun dan membukakan pintu untukku. Saat hendak turun, Jeno menahanku.

"Sampaikan pada Taeyong bahwa aku dan Jaemin akan bekerja lagi saat urusan kita selesai." Aku mengangguk dan kemudian turun dari mobil serta tak lupa mengucapkan terima kasih pada Sunwoo.

Aku tidak langsung masuk ke dalam coffee shop itu karena melihat mobil Jeno yang semakin lama jauh dan tidak bisa kulihat lagi.

Sebenarnya ada apa dengan dirinya?

***

Jeno masuk ke dalam rumahnya, ah tidak bahkan ini bisa dikatakan istana bukan hanya rumah lagi. Ia berjalan dengan tergesa, mengabaikan asisten-asistennya yang membungkuk memberi hormat. Jaemin yang melihat Jeno dari kejauhan kemudian menghampiri.

KING [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang