Chapter 14. Bookstore

1.4K 81 9
                                    





Aksa terdiam di kamarnya dengan gitar di pangkuannya juga jari jarinya yang mulai memetik senar hingga menghasilkan nada yang mengalun lembut

Jujur saja dirinya mendapat surat peringatan untuk yang kesekian kalinya dari papanya karna ikut tawuran sepulang sekolah tadi

Aksa memang tak peduli namun surat ancaman itu berisikan tiket ke Amerika

Hal yang paling ia benci

Haruskan mengirimnya pergi, bahkan ke tempat mereka yang sudah pasti tak menerima kehadiran dirinya yang berstatus anak dari istri kedua bahkan bisa di sebut anak haram

Aksa kadang berpikir, haruskah ia mengakhiri hidupnya, jika di pikirkan ia tak bergun juga tak di butuhkan oleh siapapun

Untuk apa dirinya hidup

Nyatanya Alasan itu tetap tak ia temukan, Alasan dirinya harus bertahan

Bahkan Alysa, perempuan yang menurut Aksa satu satunya yang mampu membuatnya kembali hidup, menolak kehadiran dirinya yang di anggap menggangu

"Heh perempuan jalang, dimana mas Farhan"

"Tenang dulu, jangan berteriak"

"Saya bilang dimana mas Farhan, mengapa ia mengabaikan saya, karna kamu ya, pasti kamu yang menghasut mas farhan supaya tak memperdulikan saya dan Anak saya Aksa"

"Aksa juga anak saya, saya tak pernah menghasut atau apapun yang anda katakan, tolong tenang jangan berteriak"

Perempuan yang berstatus ibu kandung dari Aksa tertawa pelan

"Senang kamu, hidup saya berantakan, tapi jangan kira anda menang, saya akan tetap berusaha untuk merebut kembali hati mas Farhan lalu mendepak kamu keluar dari rumah ini"

Mama Lidya bungkam

Sedang di kamar Aksa memejamkan matanya, membuang nafas kasar lalu membuka pintu kamar dan tergesa turun

"Kamu pikir saya menyerah, saya akan membuat kamu pergi dan hanya saya nyonya satu satunya di rumah ini"

"Selama ini saya masih tak mengerti jaln pikir anda, jelas jelas, abda berselingkuh namun kembali datang dan mengaku ingin mendepak saya keluar dari rumah ini"

"-anda benar benar manusia yang tak punya harga diri"

Laras mama kandung Aksa mengepalkan tangannya dan siap menampar wajah Lidya namun satu tangan mencekalnya

"Aksa" gumam mama lidya

Aksa hanya tersenyum tipis seolah berkata maafkan aku

Lalu menarik tangan ibu kandungnya keluar dari rumah

"Aksa lepasin mama"

"Aksa"

"Aksa kamu apa apaan, lepasin tangan mama"

Aksa tak memperdulikan protesan mamanya dan menyeret paksa mamanya untuk ikut masuk ke dalam mobil setelahnya Aksa membawanya pergi meninggalkan rumah

"Aksa kamu apa apaan nyeret mama kaya gitu"

Aksa hanya diam dengan rahang yang mengeras juga tatapan yang tajam

"Mama ga terima dia habiskan uang papamu sendirian, perempuan licik itu"

"Liat aja, mama akan hancurkan dia"

Aksa mengerem mendadak mobil hingga mamanya terhuyung kedepan

"Aks-

"Turun"

"Aksa kamu mulai memihak kepada perempuan ular itu, iya?"

BAD BOYS [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang