Chapter 36. Aksa house

1K 47 5
                                    


Galih lagi galau, gelisah, merana bisinis nya yang ia bangun bersama Yudha dan Aksa kini terhenti

Bisnis maling pulpennya hiatus sebab Galih tak bisa menjalankannya sendiri

Seperti hari hari yang lain ia selalu di tinggal sendiri biasanya ia akan pulang nebeng Aksa atau Yudha tapi kini, Aksa sibuk dengan pacar barunya dan Yudha yang sibuk bersama sang sekertaris osis

Jiwa kejombloan Galih meronta ronta

Semudah itu melupakan sahabat paling tampan ini dan asik sama cewek

Awas aja belum pernah Galih cekek pake tali kolor pak parjo mereka, liatin aja

Kalo butuh dan nyari Galih nanti ga akan dia bantu sampe Jordan bakar koleksi mainan monopolinya, ataupun sampe Pak parjo dapetin Bu Ningsih Galih tetap ga bantuin

Pegang sumpah Galih

Dreett Drett

Galih mengambil handphone dari saku celananya dan nama 'Bos Aksa'
Tertera di layar, lalu tangannya menggeser ikon hijau dan menempelkan di telinga

Belum sempat Galih berbicara, laki laki di sebrang sana sudah nyerocos

'Gal jemput gue di rumah SEKARANG'

Pip

Kurang ajar emang

"GALIH TAK AKAN MENJEMPUT CAMKAN BAIK BAIK UCAPAN GUE"


















Dan disinilah Galih berada, di depan pagar Rumah besar milik Aksa, tangannya menggaruk kepalanya bingung

Matanya takut takut melihat ke arah beberapa penjaga dengan badan berotot yang berada di sekeliling rumah

Galih bingung sejak kapan rumah ini di jaga dengan ketat begini

"A- Anu persimi, eh Permisi"

Salah satu penjaga menoleh dengan wajah garangnya, membuat nyali Galih ciut

Katakan dia sering tawuran tapi kalo lawannya begini mending kabur duluan

Galih lebih memilih menatap ke gerbang yang menjulang tinggi tak sanggup melihat wajah si bodyguard

Otaknya berpikir keras bagaimana cara menemui Aksa jika baru sampe gerbang sudah di hadang prajurit begini

Menarik nafas lalu membuangnya, kakinya mulai membentuk kuda kuda dulu cita citanya pengen jadi petinju tapi gajadi setelah liat kalo petinju itu kerjaannya cuma mukulin orang

Pikirnya dia gabisa dapet duit tapi masuk penjara kalo mukulin orang

Dengan ancang ancang dirinya mulai menarik nafas



















"AKSA MAEN YUK !"

Aksa menepuk dahinya sejujurnya ia melihat dari jendela kamarnya yang berada di lantai 2

Teriakan Galih mampu membuat seluru penjaga menatapnya bingung

"AKSA AYO KERJAIN PR !"

Aksa memijat pelipisnya mendadak nyesel minta bantuan ke Galih

Lalu salah satu penjaga itu berbicara melalui earphone yang terpasang di telinganya lalu mengangguk dan membukakan pintu pagar

Galih seneng usahanya berhasil lalu tanpa ragu dirinya masuk dan menatap dengan decakan bahwa banyak sekali penjaga di setiap sudut rumah

Apa Rumah Aksa abis kemalingan ya

Galih lalu masuk melewati pintu utama dan tersenyum canggung melihat mama Lidya di depannya tengah tersenyum

"Teman Aksa kan"

Galih mengangguk ragu

"Aksa ada di kamarnya di lantai 2 masuk aja"

Tanpa banyak bicara Galih langsung naik ke lantai dua rumah Aksa yang demi wati yang pengen jadi duta shampo lain luas banget

Selama Galih menjabat sebagai sahabat Aksa, baru hari ini dia masuk ke rumahnya

Aksa biasanya tak mengundang teman sebab tau keluarganya memang kacau

Galih berhenti di depan pintu bercat putih lalu mengetuknya, matanya menatap cctv yang terpasang di setiap sudut memantau pergerakannya

"Aksa ayoo belajar bareng"

Pintu terbuka menampilkan Aksa dengan wajah suramnya, tanpa di suruh masuk Galih langsung ngacir masuk dan duduk di sofa berwarna maroon

Matanya mengedari kamar Aksa

"Di kamar Gue ga ada cctv santai aja"

Galih bernafas lega dari yang dia tau bapak Aksa itu sadis kadang kalo lagi marah ga segan segan buat nodong pistol dan di tembang sampe kepala orang itu bolong dan mati di tempat

Galih masih sayang nyawa dong apalagi dia jomblo dari lahir yang belum pernah merasakan kasih dan sayang seorang pacar

"Bos ko rumah lo seketika banyak penjaga gini, abis kerampok apa gimana"

Aksa melemparkan sebotol cola pada Galih dan di tangkapnya lalu Aksa duduk di kursi dan menghadap ke jendela yang menampilkan para penjaga

"Lo tau saham Wj Group melonjak turun, dan satu satunya cara supaya perusahan ga ngalamin kerugian besar yaitu dengan ngejodohin gue sama Vina"

"waktu itu gue langsung nolak perjodohan, gue bahkan berusaha kabur tapi anak buah bokap gue nyeret gue pulang dan seperti apa yang lo liat, gue di tahan di rumah ini kecuali sekolah itu pun harus dengan Vina, selebihnya gue gaboleh keluar"

Galih terperangah ia memang tau sedikit bahwa Vina anak dari pemilik Agensi  namun tak menyangka jika mereka akan di jodohkan

Galih kini mengerti Aksa tak meninggalkan Lisa, hatinya masih untuk Lisa namun raganya punya Vina

Galih dapat melihat binar kesedihan sahabatnya, pasti menyakitkan meninggalkan seseorang yang di cintai

"Lo harus jelasin semua ke Lisa"

Aksa menoleh menatap Galih saat ia mendengar nama Lisa, sudut hatinya terluka

"Untuk apa toh, gue gabisa nemuin dia lagi, pergerakan gue terbatas bisa aja vina laporin ke bokap dan gue langsung di kirim ke amerika detik itu juga"

"Lebih parah kan, gue gabisa liat tuan putri gue sama sekali"

"Gal"

Galih masih setia melihat ketua bos nya ini yang tengah menunduk

"Gue sayang Lisa"









To be Continue


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


BAD BOYS [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang