Chapter 25. Pupu

1.1K 62 2
                                    

Awas Typo






Hai, ini gue yang kemarin kena siksa di rumah sakit hewan gara gara pupu keselek berlian

Dalam hati terus mengumpati hewan ini yang gatau di untung, dasar anjing

Penderitaan gue ga berhenti sampai di situ, gara gara si anjing gue harus terlambat dan berakhir kena hukum lari 30 putaran lapangan oleh petugas osis

Belum lagi siangnya kembali kena petaka karna gaboleh bawa hewan ke dalam lingkungan sekolah

Hell

Ini bukan mau gue sumpah, Aksa yang nyuruh buat balikin di sekolah, gue ga salah apa apa

"YUDHA GUE BILANG KURAS KOLAM RENANG DI BELAKANG LAP INDOR SEKARANG!"

Dan gue harus terjebak dengan osis paling cerewet yang sumpah demi ketek supir angkot bakalan dia mutilasi lama lama

"Mil capek gua, sumpah ini punya nya Aksa"

Mila sekertaris osis menggeleng pelan dan kembali menyeret kerah baju milik Yudha agar mengikutinya ke belakang gedung indor dimana gedung khusus kolam renang di sana

Masih dengan mengajak pupu yang kini diam duduk dengan lidah terjulur

Ingin mengumpat, di tambah Aksa belum datang, jangan di tanya suka suka hati dia mau dateng ke sekolah jam berapa pun

Bahkan jam sudah menunjukan pukul 2 siang yang artinya tersisa satu lagi mata pelajaran sebelum bel pulang berbunyi dan si kampret Aksa belum juga terlihat batang hidungnya

Yudha tabah gaes

Rasa hati ingin sekali menggorok leher Aksa namun urung, lebih baik dirinya memikirkan rencana bagaimana cara memutilasi si sekertaris osis mila yang masih menatapnya tajam duduk di sebelah pupu

Mila masih menatap tajam dengan mata membola dan ibu jari yang terjukur ke arah leher membuat gesrur seakan 'Mati lo'

Salah apa Yudha bisa terjebak bersama titisan medusa macem mila yang kelakuanya 11 12 nyebelinnya kaya Dara

Di saat seperti ini Galih seakan akan lenyap dari peradaban, dasar temen, Dimintai bantuan oleh Yudha, malah beralasan kemarin mabok pas naik taksi gara gara di setel Ac nya ke kencengan jadi masuk angin

Katanya dirinya tak bisa membantu Yudha karna kepalanya akan pusing kembali bila mengerjakan hal berat maka ia hanya bisa berdoa semoga hukuman Yudha di permudah

"Heh kipli, buruan kuras air kolamnya"

Yudha membatin, masalahnya ini kolam luas bor, gimana cara ngurasnya di tambah yudha ga bisa renang kalo boleh jujur dirinya takut

Dulu pas kecil pernah tenggelam di kolam renang rumahnya tapi ga ada yang tau soalnya pengasuhnya sibuk main angry bird di hp

Asik menembaki si babi hijau biar mati tak sadar yudha hampir mati di kolam

Setelah kejadian papanya langsung berterima kasih ke si pengasuh karna mau membunuh anaknya

Membuat hati yudha bergejolak kesal karna papinya malah bersyukur dirinya tenggelam

Katanya hidup butuh variasi, apapun yang terjadi jangan jadikan beban begitu pula jika saat itu yudha mati

Papinya tetap bahagia

"Cepetan elah, lo laki bukan"

Wah wah nantangin ini anak

"Lo ga percaya gue laki!, perlu gue tunjukin dedek emesh gue di bawah hah"

Dan Yudha sukses mendapat timpukan sepatu di kepalanya oleh mila

Mari kita doakan supaya Yudha selamat dari amukan Mila

::::::::::::::::::::::::::::::::

Lisa tengah duduk di kantin sambil menyeruput minumanmya juga tak lupa buku matematika di tangannya, jam kosong dan berakhir di seret Dara ke kantin

Lalu Galih yang melihat selir selirnya di kantin ikut duduk dan meminum minuman dara hingga habis

"Minuman gue kampret"

"Minta"

"Udah abis baru bilang minta"

"hehe"

Galih menoleh menatap Lisa, sedang Lisa yang di tatap merenyit aneh

"Ngapa lo"

Galih mengerutkan dahi

"Lis lo putus sama Aksa ya"

"Putus apaan, Jadian aja kagak"Ucap Lisa pelan lalu memajukan bibirnya cemberut

Galih menggaruk kepalanya bener juga kalo Bos besarnya jadian pasti dirinya tau dan sudah di limpahi dengan traktiran traktiran

"Kalo begitu Lo lagi berantem ya sama Aksa"

Dara meneloyor dahi Galih

"Lo ngomong apaansi"

Baru saja Galih hendak bicara satu suara panggilan membuat Galih menoleh begitu pula dengan Lisa dan Dara

"Galih kan"

Galih mengangguk, perempuan itu yang Galih ingat namanya Vina tersenyum

"Lo Liat Aksa ga, gue mau bilang makasih kemarin udah anter gue pulang"

Galih kicep

Saat suara patahan pulpen trrdengar di sampingnya, Galih menoleh dan langsung mendapat tatapan tajam Dari Lisa

Menoleh ke samping kiri mendapati wajah Vina yang menunggu jawabanya dengan wakah penasaran bingung

"Gue juga bawa kotak bekal, Aksa bilang kemarin dia suka makanan buatan rumahan, jadi Aksa dimana ya"

Galih menelan salivanya gugup saat aura panas berkobar di sampingnya

Dirinya lebih memilih menatap kedepan namun harus kembali mendapati ekspresi Dara yang sudah mempersiapkan bogemnya

Galih terisak di dalam hati

Kenapa Aksa suka sekali menyiksa temannya seperti ini, Apa salah Galih?







To Be Continue










BAD BOYS [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang