“sialan! Kenapa... Kenapa kau tidak mati saja?!” tangan wanita itu menampar wajah lelaki di hadapannya dengan murka. Sedangkan yang di tampar hanya terdiam dan menunduk menahan tangisnya.
“m–mianhae,” ucap lelaki itu dengan pelan lalu berlutut dihadapan wanita itu “aku bodoh, seharusnya, aku tidak terpancing dengan rayuan dia. Aku menyesal”
“KAU MEMANG BODOH, SIALAN! JANGAN TERIMA DIA LAGI YUNA! PRIA ITU HANYA MEMANFAATKAN MU!”
“hyung, tenanglah,” Jungkook menahan kakak sepupu nya —Park Jimin— yang sudah sangat kesal hanya karena sebuah drama “ini hanya drama, kau tidak perlu bereaksi berlebihan seperti itu.”
“hei Kookie, kau tidak mengerti ya? Apa kau memikirkan perasaan Yuna setelah di tipu oleh si bejat mesum itu?” balas Jimin lalu memakan ayam goreng yang sedari tadi berada di pangkuan nya.
“ya, terserah kamu deh hyung” balas Jungkook lalu berdiri dari tempat duduknya “aku bosan Hyung, kenapa kita tidak pergi saja dari pada menonton drama tidak berkelas ini?”
Jimin yang mendengarnya langsung melempar bantal ke wajah Jungkook “tutup mulut mu Kookie, drama ini sangat bagus. Kau saja yang selera nya aneh!”
Jungkook mendengus kesal lalu merebahkan tubuh nya di kasur besar milik Jimin lalu memandangi kamar milik kakak sepupu nya. Sangat besar dan di dominasi warna kuning “dasar orang kaya”
Jungkook akui, walau Jimin adalah anak dari keluarga yang sangat berkecukupan, Jimin merupakan kakak sepupu yang sangat baik, perhatian, manis dan tidak pelit. Sampai Jungkook tidak tau kekurangannya.
“HUAAA YUNA, KENAPA KAU MAU MEMAAFKAN SI BEJAT ITU HUHUHU”
Nah, cengeng, dramatis, dan lemah adalah kekurangan dari Park Jimin “ya ternyata benar ya, kalau di dunia ini tidak ada yang sempurna. Ah! Aku hampir lupa! Aku sempurna”
“yah drama nya sudah selesai. Yasudah, ayo kita pergi keluar” ujar Jimin sesudah mematikan televisi nya.
Jungkook berdiri lalu melompat girang “nah ini baru Jiminie Hyung! Ayo cepat ganti pakaian mu, siapa tau nanti kau bertemu dengan namja tampan kan?” goda Jungkook
Yang di goda hanya memalingkan wajahnya “hei Kookie, ingat kekasih alien mu itu, dia sedang menunggu mu dan kau malah menggoda para pria. Kalau aku jadi dia, aku akan memutuskan mu”
Jungkook merenggut tidak suka “cih, cepatlah, aku menunggu di luar” lalu menutup pintu kamar Jimin.
[♣️♣️♣️]
“hyung, kau tampak tidak baik, ada apa?” tanya seorang pria dengan jas hitam kebanggaan nya kepada pria pucat yang sedang duduk di kursi kebanggaan nya “apa kau mau pergi ke club? Aku dengar dari Namjoon hyung ada banyak wanita baru. Mungkin kau tertarik mencobanya”
“ya, mungkin saja” gumam lelaki pucat itu lalu bangkit dari duduknya dan melangkah menuju kamar nya “Taehyung, suruh orang untuk membuang mayat pria itu lalu siapkan mobil. Kita akan ke club Namjoon”
Taehyung tersenyum “itu baru Yoongi Hyung! Let's go!”
[♣️♣️♣️]
“ayo pulang Kook, aku sudah bosan,” ujar Jimin. Kedua tangannya sudah penuh dengan tas belanjaan “kau masih mencari apa lagi sih?”
Jungkook yang masih berkeliling langsung berhenti di hadapan Jimin “ya, aku rasa kita sudah cukup berbelanja. Bagaimana kalau kita minum kopi di Setarbak?”

KAMU SEDANG MEMBACA
je t'aime [ym]
Fanfiction"jika kau mengikuti ku, semua impian mu akan terwujud. Menarik bukan?" Rate M Yaoi in your area