[13] past pt.3

1.6K 153 8
                                        

Yoongi memandang jam nya yang sudah menunjukkan pukul 9.30, jam dimana semua anak melakukan istirahat yang pertama. Yoongi jadi teringat, kemarin Jimin mengajaknya untuk makan di rooftop bersama. Yoongi menggeleng pelan, dia tidak ingin menemui anak yang sudah ia anggap pembawa sial.

"HEI MIN YOONGI JANGAN BENGONG NANTI KE SAMBET"

Yoongi tersentak kaget dari lamunannya lalu menatap tajam Hoseok, teman seper-popokannya. Hoseok hanya terkekeh tanpa merasa bersalah lalu merangkul Yoongi "kau tidak ingin istirahat? Aku sudah kelaparan, dan Namjoon sudah menunggu di markas"

Yoongi hanya mengangguk sebagai balasan lalu pergi ke kantin bersama Hoseok. Sesampainya di kantin, Yoongi menangkap keberadaan Namjoon yang sedang melambaikan tangan ke arah keduanya. Hoseok menarik Yoongi seperti menarik mayat, menuju tempat Namjoon.

"jadi, kalian mau apa? Aku traktir!" ujar Namjoon bangga.

"hebat! Dalam rangka apa?" tanya Hoseok antusias.

“dalam rangka aku dapat uang jajan lebih!” ujar Namjoon senang, diikuti teriakan girang Hoseok.

“bukan kah lebih baik kau tabung untuk masa depan mu?” ujar Yoongi.

“persetan dengan masa depan, lebih baik kita makan yang banyak” ujar Namjoon berjalan memimpin, dan Yoongi yang di seret paksa oleh Hoseok.

[♣️♣️♣️]

“Yoongi, kamu mau kemana?” tanya Hoseok saat melihat Yoongi berjalan ke arah yang lain.

“aku hanya ingin ke toilet, kalian duluan saja” ujar Yoongi lalu berjalan menjauhi kedua temannya.

Yoongi melangkah menyusuri koridor dengan pelan, menuju ke atap sekolah. Dia teringat ucapan Jimin, apa pria itu masih menunggunya? Tidak mungkin kan? Tapi apa salah nya memeriksa dulu.

Yoongi membuka pintu atap sekolah dan menatap sekitar, lalu berjalan maju “tentu saja dia tidak akan menunggu ku”

huuu hiks...”

Yoongi tersentak kaget mendengar suara tangisan. Bulu kuduk nya berdiri, memangnya ada setan yang masih nongkrong di siang bolong seperti ini?

Yoongi berjalan memutari atap sekolah, dan ia terkejut menatap Jimin duduk menunduk dan menangis. Bekal nya masih tertutup rapat dan penuh “kenapa dia menangis?”

“oi!”

Jimin menghentikan tangisnya lalu menatap ke arah Yoongi. Matanya membulat. Terdiam beberapa detik, Jimin kembali menunduk dan memainkan ujung seragam nya sambil terisak “Y-yoongi sunbae ngapain kesini?”

Yoongi terdiam, benar juga. Ngapain dia kesini? Demi Jimin? Bahkan Jimin bukan siapa-siapa nya

“entahlah, ingin saja” ujarnya lalu duduk di sebelah Jimin

Jimin bergerak sedikit menjauh lalu kembali menunduk, berhasil membuat Yoongi kesal “hei! Kenapa kau menjauh!?”

Jimin tersentak kaget lalu kembali menangis, membuat Yoongi bingung. Baru kali ini ia melihat seorang laki-laki yang mudah sekali menangis, dan ia agak kesal mendengarnya.

“diam...”

Jimin tidak menggubris perkataan Yoongi, dia masih menangis, bahkan tangisannya semakin keras.

“aku bilang, diam Park Jimin”

Jimin terdiam sesaat lalu menunduk dan terisak “m-mianhae” lalu berdiri dari duduknya, dan berjalan meninggalkan Yoongi.

“mau kemana kau?”

Jimin tersentak kaget saat Yoongi menarik pergelangan tangannya. Tubuh Jimin gemetar, ia takut Yoongi akan memukul nya karena sudah lancang padanya “m-mianhae s-sunbae, aku tidak berm—”

“kau mau kemana? Ayo kita makan” ujar Yoongi santai sambil mengambil kotak bekal dari genggaman Jimin dan membukanya “duduk Jimin”

“t-tapi nanti kita telat ke kelas sunbae—”

“apa aku terlihat peduli? Biarkan saja, tidak masuk kelas sekali tidak akan membuat mu bodoh”

Jimin terdiam sesaat lalu mengangguk dan tersenyum “baiklah jika menurut Yoongi sunbae itu bagus-!!” lalu duduk di depan Yoongi.

“baru berapa saat yang lalu dia tampak takut, kenapa sekarang jadi sesantai ini?” gumam Yoongi memperhatikan Jimin yang sibuk memakan bekal nya

“Yoongi sunbae, ayo makan” ujar Jimin berantakan sambil menyodorkan sepotong ayam ke wajah Yoongi

Yoongi menghela nafasnya “jangan berantakan, makan pelan-pelan” lalu mengusap bibir Jimin dengan jempolnya

Jimin terdiam kaget, wajahnya memerah dan ia langsung mendorong tangan Yoongi dan menunduk “a–aku bisa melakukannya sendiri” lalu membersihkan bibirnya dengan cepat.

Yoongi yang sadar dengan kelakuannya langsung menjauhkan tangannya lalu terdiam.

“sunbae?”

Yoongi memandang jari-jari nya sendiri lalu menatap Jimin “Park Jimin, apa kau memberikan guna-guna padaku?”

Jimin tersedak kaget lalu tertawa “apa maksudnya? Untuk apa aku mengguna-guna sunbae?”

“entahlah... Aku tidak tau kenapa, kalau aku bersama mu, aku selalu terkena sial,” ujar Yoongi sambil mengerutkan keningnya “tapi di sisi lain, aku juga suka saat-saat bersama mu”

Jimin terdiam, dia bisa merasakan wajahnya memanas. Dia meremas baju nya lalu menggeleng “m-mungkin sunbae sedang sakit”

Yoongi menghela nafasnya lalu mengangguk “mungkin kau benar...”

“hei atau...”

Jimin menatap Yoongi, menunggu kalimat yang akan Yoongi ucapkan

“terdengar mustahil, tapi sepertinya aku menyukai mu”

[♣️♣️♣️]

eh btw gw udh lama banget g apdet, dan kayaknya apdetan kali ini malah ga jelas, maaf ya guys

je t'aime [ym]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang