“AGHHH!”
Jimin melempar selimut yang sedari tadi bertengger di tubuhnya lalu berlari ke arah pintu dan memukuli nya “KELUARKAN AKU SIALAN!!”
sudah hampir 10 menit Jimin melakukannya, tapi tetap tidak ada balasan dari luar. Tubuhnya terjatuh lalu duduk bersender di pintu “sialan! Aku yakin sekali pasti ini semacam mansion milik si sialan Min Yoongi itu!”
Matanya menelusuri seluruh kamar lalu membuat gestur berpikir “aku sering menonton drama tentang orang kaya. Pasti si Yoongi itu menyukai ku dan dia sudah menguntit ku sejak lama lalu dia menculik ku dan menjadikan ku miliknya! Wah, aku suka drama semacam itu! Tunggu— SEKARANG BUKAN SAATNYA KAU MEMIKIRKAN DRAMA!”
Dia berdiri dari duduknya lalu berlari menuju jendela dan membukanya “mungkin aku bisa lompat?” batinnya lalu menatap ke bawah “t–tinggi sekali! Aku akan mati kalau lompat! Tapi di drama yang— HENTIKAN PARK!!!”
“apa kau akan melompat?”
“APA MAUMU?!” Jimin reflek berteriak ketika mendengar suara berat di belakangnya. Mendadak tubuhnya bergetar saat mengetahui siapa yang tadi bertanya dengannya.
“kau mengancam ku, Jimin-ssi?” tanya orang itu sambil tersenyum sinis
“y–ya! Menurut mu?!” balas Jimin sambil menatap bola mata pria yang berdiri di depan pintu “a–aku akan melompat! Li–lihat saja!” ujarnya lalu memanjat pembatas yang sudah ada “ah Jiminie pabo! Kau mana berani melompat!”
“ayo, melompat saja. Aku tidak sabar melihat dirimu terbaring di tanah dengan patah tulang dan darah berceceran” ujar pria itu dengan sinis.
Jimin menggeleng lalu kembali masuk ke kamarnya “m–mungkin aku akan loncat lain kali! Aku tidak su–suka loncat kalau diliatin seseorang, apalagi orangnya itu kamu!”
Pria pucat alias Yoongi hanya tertawa mendengar penuturan Jimin yang terdengar takut “tidak usah sok berani, aku tau kau takut. Kau itu hanya banci penakut dan sok manis”
Jimin terkesiap mendengarnya langsung mengepalkan kedua tangannya “KAU SETAN SIALAN UGHHH!!!” Lalu berlari menghampiri Yoongi hendak meninju wajah nya “AKU HANCURKAN WAJAH SOK TAMPAN MU ITU!”
“ck”
Dengan gerakan cepat entah bagaimana, sekarang Jimin sudah dalam posisi menungging di kasur dengan kedua tangan tertahan di belakangnya “s–sialan! Lepaskan tangan ku biar aku bisa menghajar mu!”
“cih, bagaimana kau mau menghajar ku kalau melepas pegangan ku saja kau tidak bisa” ujar Yoongi mengejek lalu tertawa
“aku bisa! L–lihat!” Jimin memberontak dengan menggerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri, menendangi tubuh Yoongi, pokoknya semua cara ia lakukan “kenapa pegangan dia kuat sekali sih?!”
PLAK!
“gaahh!! Apa yang kau lakukan?!” Panik Jimin saat tangan besar Min Yoongi menampar bokong indahnya “kau tidak waras?! Bejat mesum Yoongi?!”
“tidak, hanya saja,” Yoongi tersenyum lalu mengelus bongkahan yang bergetar itu dengan lembut “kenapa benda ini tampak indah?”
PLAK!
“nggh, sialan!” gumam Jimin lalu memberontak lagi “lepaskan aku! Aku tidak punya masalah dengan mu!”
“benar aku tidak punya masalah dengan mu,” gumam Yoongi tepat di sebelah telinga kanan Jimin “aku sedang mencari masalah dengan mu”
Jimin membulatkan matanya lalu terkekeh “kau sudah berhasil, Yoongi-ssi! Pasti Jungkook sudah memberi tahu orang tua ku lalu mereka sedang memanggil polisi untuk memenjarakan mu!”
Yoongi yang mendengarnya langsung tertawa kencang dan melepas pegangan nya yang tadi menahan kedua tangan Jimin. Jimin langsung merangkak mundur lalu mengernyitkan alisnya “kenapa kau tertawa?”
Yoongi menghentikan tawanya lalu menatap Jimin sambil tersenyum “kau tidak tau ya? Kalau kepolisian saja bahkan tunduk di bawah aturan ku?”
“a–apa?” tubuh Park Jimin keringatan. Matanya menatap mata Yoongi, dia sangat yakin kalau pria di hadapannya tidak berbohong padanya “b–bukan kah seharusnya mereka berlaku adil?”
“memang, kecuali kalau aku yang melakukan tindakan kriminal nya” ujar Yoongi dengan santai nya “kau pikir kau bisa bebas hanya dengan duit orang tua mu itu? Cih, aku bahkan bisa menghancurkan mereka sekarang juga”
“JANGAN BAWA KEDUA ORANG TUAKU SIALAN!” Maki Jimin lalu menyerang Yoongi dengan bantal dan memukuli wajah Yoongi “KALAU KAU MENYENTUH ORANG TUA KU, KAU AKAN MERASAKAN AMUKAN KU!”
“sialan!”
Yoongi kembali mendorong Jimin lalu mencekik leher Jimin. Senyum jahatnya mengembang “amukan mu?! Kau pikir aku akan takut huh?! Bangsat!” dan membersihkan sedikit darah yang keluar dari hidungnya akibat pukulan Jimin.
Jimin memegangi tangan Yoongi dan menendangi tubuh Yoongi “l–lepash! Ughh” lehernya bergerak untuk mencari kebebasan “aku tidak bisa bernafas! Sakit sekali!”
“mati kau Park! Beraninya kau memukuli wajah ku” ujar Yoongi sambil tersenyum dan mengeratkan cekikannya.
“hiks... M–m–mian.. hiks” mohon Jimin sambil memegangi tangan Yoongi “t–tolong lepas.. a–appo... hiks” dan Yoongi bisa merasakan pegangan Jimin semakin melemah hingga akhirnya terlepas begitu saja.
Yoongi melepas tangannya dari leher Jimin lalu merapihkan pakaian dan juga rambutnya. Tangannya merogoh saku celananya lalu memanggil sebuah nomor sambil menatap wajah Jimin dengan tajam.
“kau datang sekarang atau kau akan mati!”
[♣️♣️♣️]
“t–taehyungie Hyung! Apa yang Yoongi-ssi lakukan pada Jiminie hyung?!” tanya Jungkook panik. Dia baru tersadar dari tidurnya. Semalam kesadaran dia habis hanya karena sekali minum.
“aku tidak tau... Biarkan itu menjadi urusan mereka,” balas Taehyung sambil meminum kopi nya “yang aku yakini, Yoongi Hyung tidak akan menyakiti Jimin”
“tidak akan?! Aku masih ingat dengan samar kalau kemarin ada suara tembakan! Aku yakin itu dari Yoongi-ssi kan?” tanya Jungkook semakin khawatir “bodohnya aku! Kenapa aku gampang sekali hilang kesadaran sih?!”
“hei jangan menyalahkan diri mu sendiri! Percaya dengan ku, Yoongi Hyung tidak akan pernah menyakiti mainan nya” ujar Taehyung lalu menutup mulutnya saat tersadar dengan kalimat yang ia katakan
“m–mainan? Tae hyung, apa maksud mu?” tanya Jungkook sambil berjalan mendekati Taehyung “kalian sengaja ya?!”
“b–bukan! D–dengarkan aku dulu Kookie...” ujar Taehyung sambil memegang bahu Jungkook “Yoongi Hyung sedang bad mood beberapa hari yang lalu, dan dia butuh sesuatu untuk... Menyenangkan dirinya. Jadi, dia membawa Jimin, siapa tau Jimin bisa membuat mood nya membaik”
“cih, tidak masuk akal!” bentak Jungkook “apa yang akan Yoongi-ssi lakukan pada Jimin Hyung? Memperkosa nya lalu membuangnya?”
Taehyung meneguk Saliva nya lalu terkekeh “t–tidak mungkin Yoongi Hyung begitu... K–kau tau kan, k–kalau Yoongi Hyung itu orang yang terpandang dan berwibawa”
“aku tidak percaya setelah mendengar suara tembakan kemarin!” balas Jungkook lalu duduk di atas kasur “apa yang harus aku katakan pada orang tua Jimin Hyung? Hiks... Ini salahku. Seharusnya aku tidak mengajak Jimin Hyung ke club.. hiks...”
“hei, jangan begitu Kook,” ujar Taehyung menenangkan lalu ikut duduk di sebelah Jungkook “kau percaya saja ya dengan ku, aku yakin Yoongi Hyung tidak akan menyakiti Jimin”
“kecuali Jimin memberontak” batin Taehyung sedikit ragu.
Jungkook menghela nafasnya lalu menyenderkan kepalanya di bahu Taehyung “semoga saja Jiminie Hyung baik-baik saja” lalu menatap mata Taehyung dengan tatapan sedih.
Taehyung tersenyum lalu memeluk Jungkook dan mencium bibir si pemuda kelinci “tenang saja...”
[♣️♣️♣️]

KAMU SEDANG MEMBACA
je t'aime [ym]
Fiksi Penggemar"jika kau mengikuti ku, semua impian mu akan terwujud. Menarik bukan?" Rate M Yaoi in your area