"kemari kau Park!!!"
"tangkap akuuu, wleee"
Dua orang pria saling tertawa. Pria yang lebih tinggi mengejar yang lebih pendek. Keduanya berlarian di lorong sekolah, tidak memedulikan sudah berapa banyak orang yang memperhatikan keduanya.
Yang lebih pendek memelankan langkahnya karena merasa lelah. Yang lebih tinggi kaget karena melihat yang lebih pendek berhenti mendadak dan tidak mampu menghentikan larinya. Keduanya pun bertabrakan dan terjatuh.
"kenapa kau berhenti??" tanya yang lebih tinggi lalu menarik yang lebih pendek untuk berdiri dan menarik tangan yang lebih pendek agar keduanya duduk di kursi "kan jadi bertabrakan"
"lari mu cepat sekali, aku jadi kewalahan tau" ujar yang lebih pendek sambil tertawa renyah.
Yang lebih tinggi hanya tersenyum lalu memeluk yang lebih pendek. Si pendek yang awalnya kaget langsung mengelus rambut si tinggi dan tersenyum "heii, kenapa Chanyeol? Ada masalah lagi dengan pacar mu atau apa?"
Si tinggi -chanyeol- langsung mengarahkan kepalanya memandang si pendek "bukan begitu Jimin..."
"lalu?" tanya si pendek -Jimin- sambil memiringkan kepalanya bingung
Chanyeol menggeleng lalu melepas pelukannya dan membeli minuman dari mesin minuman yang kebetulan berada di sebelah mereka "rahasia, kamu ga boleh tau"
Jimin mengerucutkan bibirnya "apa-apaan kamu- OUCHH DINGIN!"
Chanyeol tertawa melihat reaksi Jimin saat terkena dinginnya kaleng soda "jangan majukan bibir mu terus, terlihat seperti bebek tau"
Jimin mengambil minuman kaleng tersebut lalu meminumnya dengan rakus "jangan mengejek ku Chan! Bibir ku ini seksi tau!"
"iya-iya terserah tuan putri saja"
Belum hendak Jimin kembali memaki, telepon genggam Chanyeol berbunyi. Chanyeol mengangkatnya lalu berbicara. Jimin hanya terdiam lalu meminum soda nya. Beberapa menit kemudia, Chanyeol mematikan handphone nya dan menghela nafasnya.
"jadi ada apa?" tanya Jimin penasaran
"tidak, Baekhyun hanya menyuruhku mengantar nya pulang. Kau bisa pulang sendiri kan Jim?" tanya Chanyeol khawatir
Jimin tersenyum manis lalu mengangguk "tentu saja! Kenapa kau khawatir begitu si?"
Chanyeol tersenyum tipis lalu mengecup pipi Jimin pelan dan berlari pergi "sampai jumpa Jim!!!"
Jimin membalas lambaian tangan Chanyeol lalu memegang pipinya. Rasanya ada yang aneh, padahal mereka sudah sering melakukannya. Jimin sekarang sudah merasa kalau sahabat tidak seharusnya melakukan itu.
Jimin segera membuang pikirannya jauh-jauh lalu melangkah menuju halte bus. Dia hanya terdiam lalu menunduk, sekali-kali memainkan handphone nya jika bosan.
Beberapa menit, bus belum datang, dan Jimin baru menyadari kalau ada orang lain yang duduk disitu. Ia menolehkan kepalanya dan menatap orang di sebelahnya dengan penasaran. Ternyata ia adalah kakak gula yang sering di ceritakan teman-temannya.
"jangan menatap ku seperti itu, apa kau salah satu penggemar ku?" tanya sang kakak gula.
Jimin tersentak kaget saat kakak kelasnya itu membuka suara. Jimin langsung menunduk dan meremas celananya takut, ia tidak ingin di bully, karena setaunya kakak kelasnya yang ini sering terlibat tawuran.
Sang kakak kelas langsung melangkah menuju Jimin dan berhenti di hadapannya, kemudian menarik kerah Jimin dan menatapnya sinis "apa kau salah satu penguntit ku?!"
Jimin menggeleng takut, kepalanya masih menunduk dan tangannya terkepal ketakutan. Jimin tidak percaya teman-temannya, kata mereka kakak kelasnya yang satu ini selalu berlaku manis pada wanita, makannya di sebut kakak gula "ah aku lupa, aku kan laki-laki"
"pembohong!" bentak kakak kelasnya itu lalu mendorong Jimin sampai tubuhnya terjatuh.
Jimin langsung meringkuk ketakutan. Tubuhnya gemetar dan nafasnya langsung berantakan. Kepalanya menjadi pening dan tubuhnya terasa menggigil "t-tolong... Sakit..."
Sang kakak kelas hanya terdiam lalu menunduk dan melihat wajah Jimin, memastikan apa anak di depannya ini hanya pura-pura sakit atau memang ia beneran sakit. Dan matanya membelalak saat mendapati kalau adik kelasnya ini benar-benar kesakitan.
Jimin menggapai tangan sang kakak kelas dan meremasnya kuat "t-tolong... Susah nafas... Sakit..." dan menatap sang kakak kelas dengan sayu.
Sang kakak kelas menatap name tag Jimin lalu mendudukkan Jimin dan menyandarkannya lalu mengelus dada Jimin dengan pelan "Jimin, atur nafas mu pelan-pelan. Aku tidak tau ini akan berhasil atau tidak, tapi tenang lah dan atur nafas mu"
Jimin mengangguk lalu menenangkan dirinya dan mengatur nafasnya secara teratur "hah..."
"benar, seperti itu!"
Perlahan rasa sakit di tubuh Jimin menghilang semuanya, Jimin langsung menidurkan dirinya di aspal dan bernafas lega "t-terima kasih, gula Sunbae"
Yoongi terdiam lalu menggeleng pelan "gula? Panggilan dari mana itu? Nama ku Min Yoongi, bukan gula. Aneh-aneh saja"
Jimin langsung berdiri lalu membungkuk minta maaf "maaf kan aku gul- maksudku Yoongi sunbae!! Aku mendapatkan panggilan gula dari fans fans mu di kelas ku!"
"ada ada saja anak perempuan jaman sekarang" ujar Yoongi lalu duduk di kursinya
"k-kata mereka, yoongi sunbae adalah orang yang manis, jadi mereka memanggil mu gula!!" ujar Jimin sambil tertawa pelan
Yoongi menatap senyum Jimin lalu menggeleng untuk kesekian kalinya "aku tidak bertanya"
Jimin langsung terdiam dan membungkuk lagi "m-mian!!"
5 menit mereka terdiam, akhirnya bus yang akan mereka tumpangi datang, dan dengan cepat Jimin berlari masuk ke dalam dan duduk di tempat duduk yang kosong.
Jimin terkejut saat kakak kelasnya itu malah memilih berdiri dari pada duduk disebelahnya "s-sunbae tidak duduk? Kursi sebelah ku kosong"
Yoongi menatap Jimin sinis lalu mendecih "hei asal kau tau, aku lebih baik berdiri dari pada duduk di sebelah orang aneh seperti mu"
Jimin terkejut lalu menunduk dengan panik "m-mianhae"
Sudah 10 menit suasana hening, Yoongi mengerutkan dahinya saat memandang Jimin yang matanya sudah tertutup sedari tadi dan lehernya mulai terjatuh "sepertinya anak aneh itu tidur"
Mata Yoongi membelalak saat menatap tubuh Jimin yang semakin miring dan bersiap untuk jatuh. Dengan sigap Yoongi duduk di sebelah Jimin sehingga kepala yang lebih muda jatuh ke pundak Yoongi.
Jimin terbangun dan membolakan matanya. Dengan cepat ia membetulkan posisinya dan menunduk sambil meremas celananya gugup "mianhaee!!! a-aku ketiduran!!!"
Yoongi mendecih kesal lalu mengurut pundak kirinya "sakit sekali! Kepala mu itu dari apa?! Dari batu?"
"mianhae sunbae-nim! A-aku tidak akan mengulanginya lagi!" ujar Jimin dengan lantang lalu mengurut pundak Yoongi dengan pelan "b-bagaimana? E-enak kan?"
"tidak," balas Yoongi dingin "siapa kau sampai menyentuh pundak ku seperti itu?"
Jimin langsung melepas tangannya lalu menunduk lagi "mian"
5 menit kemudian, bus berhenti di halte berikutnya. Jimin langsung berdiri dan berlari keluar bus karena terlalu gugup, dan tanpa ia sadari ia menginjak sepatu mahal seorang Min Yoongi
"brengsek! sakit sekali! jangan sampai aku bertemu gumpalan lemak itu besok!"
[♣️♣️♣️]
iseng iseng update, padahal lagi pts

KAMU SEDANG MEMBACA
je t'aime [ym]
Fanfiction"jika kau mengikuti ku, semua impian mu akan terwujud. Menarik bukan?" Rate M Yaoi in your area