BAB 101

940 143 22
                                    

Rumah sakit tempat Harry dirawat adalah rumah sakit swasta yang cukup punya nama di kota London. Dekat dengan The Eye of London dan salah satu rumah sakit yang punya teknologi paling mutakhir. Beberapa kali rumah sakit ini juga menjadi tempat syuting beberapa drama seri dan film, dan dokter-dokternya pun banyak yang menjadi dokter langganan para selebrita Inggris.

Rumah sakit mahal—intinya. Dokter pribadi spesialis penyakit dalam keluarga Malfoy juga pernah praktek di sini.

Jadi, ini bukan tempat asing bagi Narcissa. Rumah sakit ini sering keluar sebagai saran yang diberikan teman-teman sesama sosialita.

Dan Narcissa mengerti satu hal bahwa, Harry bukan anak dari keluarga sembarangan. Ayahnya adalah agen rahasia Inggris yang diandalkan CIA, sebuah rahasia umum James Potter terlibat dalam banyak kasus penggagalan aksi terorisme dan penyelundupan narkoba di berbagai negara bagian Amerika Serikat dan salah satu yang berjasa dalam menemukan dalang bom London setahun lalu.

Ibu Harry, Lily Potter nee Evans adalah seorang ahli biokimia. Salah seorang ilmuwan andalan pemerintah, risetnya tentang bunga trillium dan probabilitas obat penyembuhan kanker sedang jadi buah bibir saat ini. Salah satu tokoh pendiri LSM yang cukup punya nama di sekitar London 'White Lotus', beberapa teman sosialita Narcissa adalah pendonor tetap LSM tersebut.

Sejauh ini, prestasi Harry sebagai siswa pun bukan prestasi main-main. Makalahnya tentang revisi teori lubang hitam mendapat pujian terbuka dari Stephen Hawking. Pemenang olimpiade fisika London tahun lalu. Jenius astrofisika yang kini tengah membantu riset Prof. Alastor Moody, nama terkenal di Oxford, banyak muridnya yang kini menjadi peneliti andalan NASA.

Harry Potter bukan remaja biasa. Mungkin ia kutu buku dan tak terlalu populer di sekolah. Tapi Narcissa, mungkin saja, akan dengan senang hati menerima Harry sebagai calon menantu seandainya ia adalah remaja perempuan. Meskipun Lily, ibunya keturunan Irlandia. James Potter. Ayahnya adalah salah satu keturunan darah murni bangsawan Inggris, meskipun sepertinya pria itu tak peduli soal hal itu. Meskipun keluarga itu tampaknya berusaha keras menyembunyikan segala keistimewaannya dan hidup sesederhana mungkin.

Narcissa terkadang membenci otak cerdasnya yang mengingat segala informasi yang kemarin ia dapatkan dari informan kepercayaannya. Ia membenci ketika fakta yang ia harus ingat adalah fakta yang tak terlalu menyenangkan.

"Kita sampai." Severus menyadarkan Narcissa dari lamunannya. Ia tersenyum tenang dan mengangguk perlahan. Draco, dengan tas ransel yang tampak penuh di punggungnya, sudah turun terlebih dahulu tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ia tidak berbicara atau sekadar memperlihatkan ekspresi. Wajah datar yang tampak dingin. Itu saja yang Draco tampakkan sedari tadi.

Ya, seandainya Harry adalah singkatan dari Harriet. Atau nama lain yang cocok untuk seorang gadis.

Yang berarti remaja yang membuat Draco jatuh cinta adalah seorang perempuan. Narcissa tidak akan terlalu peduli.

"Draco terlihat terlalu tenang." Severus berkomentar, lelaki itu berdiri di samping Narcissa dengan pandangannya yang tampak kelam. "Ah! Dan aku baru ingat untuk bertanya, sebenarnya apa tugasku?"

Narcissa berbalik, memandang Severus serius. "Kau yang hadapi James Potter."

Wajah Severus kaku mendadak. Ekspresi kekagetan tak ia tutupi sedikitpun.

"Kau serius?"

"Kau ingin melindungi anak itu?"

"Aku ingin membayar hutangku."

"Kalau begitu kau tidak akan keberatan."

Severus membuang napas lelah. Ia tak sempat memprotes karena Draco mendekat kembali ke arah mereka setelah bertanya ke meja administrasi dimana ruang rawat Harry.

ASTRONAUT 🌜 Drarry [⏮]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang