When the Sparks Fly

prologue

​.

Seorang pemuda jatuh terduduk selagi pintu di hadapannya terbanting dengan debuman yang keras. Ia menyentuh pipi kanannya yang panas akibat tamparan pria yang membanting pintu—ayahnya.

​"Untuk ke-sekian kalinya, Ayah. Aku nggak mau bekerja di perusahaan Ayah yang di Sydney, di Korea, atau di mana pun!"

​Bang Si Hyuk, pria berusia pertengahan empat puluh itu memijat pangkal hidungnya dalam diam. Ditatapnya lurus netra kecokelatan sang pemuda. "Chan, kautahu kalau aku hanya punya kau," ucapannya terhenti, "pikirkanlah nasibku kelak ketika aku sudah mati."

​Yang diajak bicara bergeming, menyiapkan ribuan balasan untuk sang ayah. "Ibumu sangat ingin melihatmu sukses." Bang Si Hyuk menginterupsi pikiran putranya, yang malah membuat emosi pemuda bersurai pirang itu semakin memuncak.

​"Kesuksesanku bukan bergantung pada perusahaanmu, Ayah. Ibu bisa melihatku sukses dengan caraku sendiri. Aku—"

​"Kau sangat keras kepala!" Bang Si Hyuk bangkit dari kursi kerjanya dan menatap tajam putra satu-satunya. "Tolong pikirkan baik-baik permintaan ayahmu ini."

​Yang lebih muda berdecih dan tertawa pelan. "Lucu sekali," matanya menatap lurus ke jendela dibelakang meja kerja Ayahnya, "jika saat itu Ibu dan Lucas nggak mati karena kecelakaan yang kausebabkan itu, mungkin aku nggak perlu ada disini."

​Air muka Bang Si Hyuk mengeras dibalik mejanya, memorinya terpaksa mengingat peristiwa dua tahun yang lalu, di mana piknik keluarga seharusnya menjadi momen yang menyenangkan alih-alih pertemuan terakhir keluarga Bang.

​"Aku benar kan, sejak dulu kau hanya ingin Lucas yang meneruskan usahamu—kau bahkan nggak pernah anggap aku ada. Dan karena Lucas mati, maka sekarang kau mengejarku supaya aku bisa membantumu. Aku nggak sangka Tuhan masih membiarkanku hidup juga saat itu, aku—"

​"Cukup, Christopher." Bang Si Hyuk pergi dari ruang kerjanya dengan pintu terbanting, meninggalkan anaknya sendirian setelah menampar putra sulungnya.

​"Keras kepala," kata pemuda itu pada dirinya sendiri. Ia menutup mata dan menghela napas kasar.