Chapter - 05

15.2K 731 7
                                    

"Mama" ucap Alvian begitu memasuki kamar sang mama.

Mama Alvian tersenyum melihat kedatangan putranya, apa lagi datang bersama gadis cantik.

"Bagaimana keadaan mama?" tanya Alvian pada sang mama.

"Alhamdulillah, keadaan mama baik nak" jawab mama Alvian

Mata sayu wanita paruh baya itu beralih menatap wajah cantik Melati. "Dia siapa nak?" tanya Lili, mama Alvian.

"Kenalin, ini Melati ma. Teman Alvian" jawab Alvian.

Melati meraih tangan Lili lalu di salaminya dengan sopan. "Saya Melati tante"

"Mbak, mama sudah makan?" tanya Alvian pada wanita yang menjaga mamanya.

"Nyonya enggan makan tuan" jawabnya.

"Siapkan makan mbak, biar saya yang menyuapinya" ucap Alvian. Ia begitu menyayangi mamanya.

"Mama gak mau makan, mama gak lapar" ucap Lili.

"Tante. Tante harus makan, biar cepat sembuh" Melati menatap lembut Lili.

Lili tersenyum, hatinya menghangat. Melati benar-benar bisa membuatnya senang hari ini.

"Oke, tante mau makan. Tapi kamu ya yang menyuapi tante" ucap Lili dengan nada memohon. Melati menatap singkat Alvian, pria itu mengangguk seolah memberikan kode memohon agar Melati mau.

"Baiklah, Melati akan menyuapi tante" ucap Melati akhirnya.

Alvian tersenyum dalam hati, mengapa hatinya bahagia melihat kedekatan Melati dan mamanya. Niat awal hanya mempermainkan Melati namun berbanding terbalik, Ia benar-benar mencintainya, apakah ini yang dinamakan cinta.

"Aku akan merebutmu dari Vano, apapun caranya" batin Alvian.

***
Mawar menginjakkan kakinya di rumah, cukup melelahkan hari ini baginya. Mawar mengernyitkan dahinya, Ia tak melihat mobil adiknya di garasi. Tumben sekali Melati belum pulang, biasanya saat dirinya pulang Melati sudah ada di rumah.

"Ma, Mel belum pulang ya?" tanya Mawar pada Gladyss.

"Mama juga tidak tau, tadi mama hubungi tapi tidak aktif" jawab Gladyss dengan gelisah.

"Gimana kalau Mawar cari Melati aja, Mawar juga khawatir" ucap Mawar bangkit dari duduknya.

"Tapi kamu gak capek? kamu juga baru sampai rumah kan?"

"Gak kok ma." jawab Mawar meyakinkan. Sebenarnya Ia lelah, tapi dirinya sangat khawatir pada adiknya.

Mawar meraih kunci mobilnya, saat akan keluar dari rumah mobil Melati memasuki garasi.

"Ma, Melati udah pulang" ucap Mawar setengah berteriak.

Melati keluar dari mobilnya, Ia melihat kakak dan mamanya di depan pintu. Terbesit rasa takut di hatinya, takut akan kemarahan mamanya karena pulang terlambat.

"Assalamualaikum" ucap Melati dengan nada takutnya, bahkan gadis itu menunduk.

"Waalaikum salam. Kamu dari mana nak? mama dan kakak khawatir sama kamu" ucap Gladyss lembut, Ia tak mau melihat putrinya itu takut hanya karena pulang terlambat.

"Masuk dulu aja" ucap Gladyss lagi.

Mereka memasuki rumah, Melati langsung masuk ke kamar yang di ikuti oleh Mawar di belakangnya.

Luka (Proses Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang