Let You Go

701 92 4
                                    

Play multimedia ⇧

•••

"Sejeong? Ayo cepat sarapan, nanti kita terlambat."

Panggilan dari meja makan menyadarkan Sejeong yang tengah sibuk merapikan penampilannya dihadapan cermin.

"Iya, Ma."

Gadis itu kemudian berjalan ke sumber suara,tempat dimana Junmyeon dan Joohyun-Mamanya- menyantap sarapan mereka. Dengan senyum, Sejeong duduk disalah satu kursi, disambut dua senyuman lain disana.

Kursi dan meja kosong yang dulu menjadi saksi bisu bagaimana sepinya tiap pagi untuk ia
lewati, kini juga ikut jadi saksi betapa menyenangkannya pagi hari bagi gadis berpipi cubby itu setelah masing - masing dari mereka terisi lagi.

Nyatanya makan bersama saja, bisa terasa sebahagia ini.

"Sejeong mau selai rasa apa?"

"Coklat saja, ma."

Ah, kedatangan wanita ini juga menjadi salah satu sumber kebahagiaannya.

Mamanya itu tidak pernah kejam seperti ibu tiri dalam buku cerita. Alih - alih jadi objek penyiksaan, perkataan kalau Sejeong lebih berharga dari apapun yang mereka miliki atau seberapa besar dirinya dicintailah yang justru lebih sering ia dengar dari mamanya ketika diam - diam wanita itu masuk kekamarnya untuk menyelimuti lalu mengecup dahinya,

membuat Sejeong merasa diinginkan, untuk pertamakalinya.

Semuanya berjalan seperti yang ia harapkan

Bu, aku sudah baik - baik saja sekarang.

Apa disana, ibu merasakan hal yang sama ?

.

.

.

Sejeong tersenyum.

Satu ungkapan bahagia untuk semua hal-keluarganya, pertemanannya, hari kelulusannya, juga untuk Daniel.

Lelaki yang kini tengah merayakan keberhasilannya meraih nilai tertinggi dilapangan dengan duduk di atas bahu Jaehwan serta disoraki meriah oleh teman - temannya.

Itu sama sekali tidak mengagetkan bagi Sejeong.
Inilah kehidupan Daniel yang sebenarnya.

Pria itu amat dicintai. Semua orang menyayanginya. Dia murid terbaik bagi para guru, dan tentu semua orang senang bisa mengenalnya apalagi berteman dengannya. Daniel begitu sempurna-jauh sebelum bertemu gadis sepertinya.

Dia membuat pria itu tak lagi secemerlang dulu karena kedekatan mereka yang tidak disukai kebanyakan siswa. Rumor - rumor yang beredar tentang mereka berdua juga berhasil membuat nama baik Daniel disekolah ikut tercoreng.

Ah, bukankah selama ini, Sejeong hanya menjadi beban untuknya saja?

-curious-

Daniel diam-diam tersenyum saat melihat Sejeong bercengkrama dengan dua teman perempuannya-Chungha dan Yerin- juga kedua orang tuanya yang datang untuk memberi ucapan selamat.

Sejeong tampak sangat bahagia dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajahnya.Dan yang terpenting,

gadis itu terlihat baik-baik saja tanpa kehadirannya.

Daniel sudah tak perlu khawatir ia akan melukai dirinya sendiri atau menjadi sasaran pembullyan lagi.Karena sekarang, ada banyak orang yang akan berada disisinya kapanpun ia butuhkan—tidak hanya pria itu saja.

Curious | Daniel & SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang