.
.
.
.
.
.
.
Semenjak Mina menyatakan perasaannya, Mark jadi lebih posesif ke Mina. Sebenarnya sedikit sih, karena kemarin-marin dia posesif juga. Nanyain Mina kemana sama siapa, ngapain aja, pulang jam berapa. Hal ini udah biasa Mark lakukan, namun jika dulu Mark menahan rasa kesalnya ketika Mina dekat dengan teman cowok, sekarang jangan harap. Mark ngamuk aja nggak malu.Seperti sekarang, Mina sedang video call bareng sahabatnya, Jihoon yang beda kampus itu. Sebenarnya udah biasa Mark liat Mina video call sama Jihoon sampai-sampai dirinya terabaikan. Namun sekarang beda cerita.
Ditambah lagi tadi mereka nggak barengan, Mina sama Haknyeon. Katanya biar sekalian, soalnya Haknyeon mau pergi juga.
"Ahahaa iya Hoon, jadi tadi si Jojo disuruh nyanyi gara-gara terlambat"
"Iyaa emang geblek dia duh, mana nyanyi balon ku ahahahaa"
"Jihoon lo liburan kesini lagi kan? Main-"
Mark dengan tiba-tiba merebut ponsel Mina. "Yaa Mark Lee!" Seru Mina tak terima.
Mark arahkan wajahnya pada ponsel Mina, "Jangan ganggu waktu gue sama Mina napaa. Entar lanjut di rumah aja ini gue dikacangin sama Minaaa"
Jihoon terkejut melihat wajah Mina yang berganti menjadi wajah Mark. "Lo.. lo ngapain?!"
"Ya lagi makan ini bareng Mina! Ganggu aja lo!"
"Kasih ke Mina dulu!"
"Nggak. Mau gue matiin! BYE" dengan cepat Mark memutus panggilan. Mina yang melihatnya hanya melongo. Karena kesal Mina tarik rambut Mark. "Eh sakit sayangg"
Rengek Mark."Lo kenapa sih? Ngapain dimatiin?!" Mina masih menjambak rambut Mark. "Guee kesell"
"Iyaa maaf ih sayang. Lepas dulu dong sakitt"
Mina melepaskan tangannya dari rambut Mark. Ia sedekapkan tangannya. "Lo kenapa sih Mark?"
Mark mengusap kepalanya yang terasa berdenyut. "Gue kesel lo cuekkin. Kita lagi makan ini lo malah asik video call sama Jihoon! Dirumah kan bisaa"
Mina merotasikan matanya, ia sadar akan perubahan Mark, awalnya ia merasa risih namun ia juga tau bahwa Mark tidak terlalu posesif. Nyatanya Mina masih boleh menelpon Jihoon dirumah. Bedanya sekarang jika mereka lagi berdua, jangan ada orang ketiga yang menganggu. Mina berusaha maklum karena pasti Mark sudah menahannya selama ini.
"Iyaiyaa gue minta maaf," ucap Mina, kemudian Mark tersenyum.
"Ayo dimakan lagi Mina, keburu dingin" balas Mark, ia melahap makanannya lagi. "Hmm.. maaf juga kalau gue-"
Dengan cepat Mina potong "Nggak Mark, nggak apa kok. Gue yang salah" Mina balas tersenyum. Ia meyakinkan Mark kalau ia tak apa. Walau awalnya kesal tapi yasudahlah salah Mina juga.
"Abis ini mau kemana?" Tanya Mark.
Mina berpikir, "Nonton yuk, kita udah lama nggak nonton" ucap Mina bersemangat. Mark mengangguk, "Film horror yaa" Mark berhenti mengangguk.
Ya, Mark kurang suka film berbau horror, ia lebih suka action. Namun Mina malah sabaliknya. Makanya mereka jarang nonton berdua. Terakhir kali ketika nonton berdua, jika action yang ditonton maka wajah Mina akan pucat karena melihat darah, dan sebaliknya jika melihat hantu Mark yang pucat.
"Ta-tapi"
"Mauu yaa" ucap Mina membujuk Mark.
"Lo kan tau gue takut"
KAMU SEDANG MEMBACA
Progress | Mark Lee × Kang Mina ✔
CasualeEntah Mark yang terlalu sayang atau Mina yang tak peka. (Cuma keseharian pasangan lucu ini)