Teett..teeet
Bunyi bel menandakan waktunya istirahat,saat semua orang memilih ke kantin,Zena lebih memilih ke taman belakang sekolah.
Tak lupa novel kesukaannya,Ia bawa,bukan karena Ia tak punya uang jajan,hingga Ia tak mau ke kantin.
Tapi karena Ia tak ingin menjadi pusat perhatian,saat Ia sampai disana.
Oh tentu bukan karena Ia terkenal disekolah ini,membuat Ia menjadi pusat perhatian tapi karena sejak Arvin memintanya untuk menjadi pacarnya,semua siswi yang mengagumi atau menyukai Arvin semakin benci padanya.
Bahkan sejak awal Ia bersekolah disini,tak satupun yang mau berteman dengannya,sampai akhirnya datanglah siswi baru yang penampilannya persis penampilannya,siapa lagi kalau bukan Fasya.
Namun perbedaan antara Zena dan Fasya adalah,Fasya anak orang kaya sedangkan Zena anak orang kurang mampu.
Alasan Fasya berpenampilan cupu,karena sejak ia SD dan SMP,tak ada yang benar-benar tulus berteman dengannya.
Itu terbukti saat Ayah Fasya sempat mengalami kerugian besar di perusahaannya membuat keluarganya harus menjual rumah mereka dan tinggal dirumah yang lebih kecil dari sebelumnya.
Satu persatu,temannya menjauh membuatnya sedih saat itu,dan saat memasuki SMA,Ia memutuskan mengubah penampilannya menjadi cupu,karena yang ia tahu tak kan ada yang mau berteman dengannya jika penampilannya seperti itu.
Dan Fasya yakin bahwa Zena mau berteman dengannya itu bukan karena Zena tahu bahwa ia adalah anak orang kaya raya atau karena penampilan mereka yang sama-sama cupu,tapi karena Zena maupun Fasya yakin kalau mereka bisa menjadi sahabat dekat tanpa memperdulikan latar belakang mereka masing-masing.
***
Zena menutup novelnya dengan sedikit kasar,entah kenapa hari ini Ia begitu banyak pikiran,dimulai dari alasan Arvin yang menjadikannya sebagai pacarnya,yang sampai sekarang ia tak ketahui?
"Huhhff"Zena mendesah panjang berharap hal itu bisa mengurangi beban pikirannya.
Kemudian Zena beranjak dari tempat duduknya dan melangkah menuju kelasnya.
"Huhf..Lo dari mana aja sih,gue cariin dari tadi gak ada"gerutu Fasya saat Zena baru saja masuk kedalam kelas.
"Dari taman belakang"Sahut Zena singkat.
"Nggak ke kantin lagi?"
"Biasa lagi hemat"Ucap Zena seraya nyengir.
"Kok sepi?bukannya udah jam masuk yah?"Tanya Zena bingung.
"Pak Dirga lagi Izin,nggak masuk hari ini"
"Ohh!"
"Oh iya pulang sekolah nanti,gimana kalau kita ke mall"Celetuk Fasya semangat.
"Ya..ya mau ya..please!"Lanjut Fasya memohon saat tahu kalau aku akan menolak.
"Tapi...."
"Ayolah Ze,hmm"
Melihat tampang memelas dari Fasya membuat Zena akhirnya mengangguk pasrah dan tentu saja Fasya bersorak girang.
"Tapi aku izin sama Arvin dulu yah"
Mendengar itu Fasya mendengus kesal.
"Arvin lagi,Arvin lagi,gue tuh heran sama Lo deh,kok kemana-mana?harus izin mulu sama Arvin?"
Fasya kesal dan Zena tahu,Fasya begitu karena kemarin ia juga mengajak Zena jalan-jalan,tapi saat Zena minta izin sama Arvin,ia tak mengijinkan Zena membuat Zena patuh karena Zena tahu Arvin tak suka dibantah dan tentu saja Fasya kesal karena itu.
"Kan sekarang aku pacarnya Arvin"
"Baru pacar,gimana kalau udah jadi suami?uhh kebayang deh overprotektifnya dia"Ujar Fasya mencibir.
Mendengar kata suami,entah kenapa membuat Zena tersenyum geli,bagaimana tidak?mereka bahkan masih SMA,Zena kelas 2 dan Arvin kelas 3,belum lagi mereka harus kuliah dan mencari pekerjaan sampai mereka sukses.
"Suami?haha ada-ada aja si Lo,kita kan masih SMA,masa udah ngomongin suami sih"
"Yah kali aja Lo mau nikah muda"Asal Fasya.
"Hahaha,atau jangan-jangan Lo lagi yang mau nikah muda"Zena balik menggodanya.
"Huh pacaran aja gue ogah,apalagi nikah muda,gue itu nggak mau pacaran sama orang yang gak tulus cinta sama gue"
Deg..
Zena tertegun mendengar ucapan Fasya yang terkesan menyindir.
"Kenapa lo ngomong gitu?"Tanya Zena lirih saat melihat tatapan tajam Fasya yang baru kali ini ia lakukan.
"Kenapa?Lo tanya kenapa?harusnya gue yang nanya sama Lo Ze,kenapa lo mau pacaran sama Arvin?"Bentak Fasya yang membuat Zena terlonjak kaget.
"Fasya..."
"Gue heran sama Lo,apa lo nggak curiga,kenapa Arvin jadiin Lo pacarnya?"
Fasya sangat kesal dengan Zena,karena begitu mudahnya Zena mau jadi pacar Arvin,yang menurut Fasya,pasti Zena hanya dimanfaatkan oleh Arvin.
"Tapi Arvin gak terima penolakan"balas Zena pelan.
Fasya menghela nafas panjang.
"Huhff,sorry Ze,gue cuma kesal aja,Lo tau gue udah anggap Lo saudara gue sendiri,jadi kalau Lo tersakiti,gue juga sedih"Fasya memeluk Zena yang dibalas Zena dengan senyum lebar dibibirnya.
Zena sangat senang bisa memiliki sahabat seperti Fasya.
__Beri Vote !!!__
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM STUPID!
Teen FictionAKU tahu kalau KAU hanya berpura-pura mencintaiku! Tapi satu hal yang harus kau tahu aku TULUS mencintaimu,meskipun semua orang mengataiku BODOH,tapi itulah AKU!. _ARZENA MALIKA RASDI_ AKU minta maaf karena telah memanfaatkanmu,namun satu hal yang h...