I'M STUPID - 10

475 32 0
                                    

Flashback

Arvin terdiam menatap ke arah Revan yang menatapnya serius.

"Ada hal penting yang mau gue omongin sama lo?"Ujar Revan serius.

"Soal apa?"Tanya Arvin malas.

"Soal Zena!"singkat Revan.

Mendengar nama Zena,membuat Arvin menatap Revan dengan kening mengerut.

Untuk apa Revan ingin membahas soal Zena?Batinnya.

"Zena?si Cupu itu?"Tanya Arvin sambil tertawa membuat Revan mendengus kesal.

"Ada yang lucu?"kesal Revan saat melihat tawa Arvin tak juga berhenti.

"Lo,yang lucu itu lo hahaha"

"Gue heran sama lo deh Van,lo itu bukan siapa-siapanya si Cupu,tapi kok Lo peduli amat sama si Cupu?"Arvin kembali tertawa membuat Revan mendengus kasar.

"Bisa gak lo dengerin gue dulu"geram Revan membuat Arvin akhirnya meredakan tawanya.

"Oke..oke gue dengerin"

"Sebelumnya gue mau tanya sama lo,lo jadiin Zena pacar lo cuma buat Claudia cemburu kan?"Tanya Revan memulai.

Arvin hanya mengangkat bahu cuek menanggapi pertanyaan Revan yang menurutnya basi.

"Serius Arvin"geram Revan lagi saat melihat tingkah Arvin.

"Hmm"angguk Arvin malas tanda 'iya'

"Dan setelah lo tahu Claudia masih cinta sama lo,lo bakal putusin Zena dan jadian dengan Claudia?"

Arvin terdiam sejenak memikirkan pertanyaan Revan yang menurutnya sedikit aneh.

"Kalau gue bilang iya kenapa?"Tanya Arvin balik,sekaligus ia penasaran apa maksud dari pertanyaan Revan ini.

Kenapa Revan terkesan sangat peduli pada perasaan Zena?

Apa jangan-jangan Revan menyukai si cupu?

Revan menghela nafas,"Kalau begitu saat lo udah putusin Zena, lo harus jujur sama Zena dan minta maaf padanya karena lo udah manfaatin dia"Tutur Revan.

Arvin semakin yakin kalau Revan pasti menyukai Zena.

"Tunggu..lo kok peduli banget sama si Cupu?lo suka sama si Cupu?"Tebak Arvin membuat Revan kaget namun dengan cepat ia menormalkan kembali ekspresinya.

"Itu gak penting,karena bagi gue lo itu udah gue anggap saudara,gue nggak mau suatu saat nanti lo menyesal karena udah manfaatin orang yang gak bersalah sama sekali,gue cuma mau nasehatin lo,"Kilah Revan.

"Aduh please deh Van,lo itu sebenarnya mau ngomongin apaan sih,bisa gak lo bicara ke intinya aja"Lama-lama Arvin semakin kesal mendengar nasehat Revan.

"Lo tau,Zena itu beneran suka sama lo"Jelas Revan membuat Arvin menatapnya bingung,namun sedetik kemudian ia kembali tertawa malahan lebih keras dari pada yang tadi.

"Haha,lo itu sahabat gue atau bukan sih Van,lo kan tahu semua cewek-cewek di sekolah ini tu suka sama gue,secara gue tampan,tajir,pintar,siapa coba yang nggak suka sama gue"Ujar Arvin angkuh.

"Tapi yang gue lihat,Zena bukan sekedar suka sama Lo,tapi dia cinta sama lo"

"Terus?"Arvin bersikap seolah yang ia dengar itu memang sudah biasa.

Lagian memang benar,banyak cewek yang menyukainya dan ingin menjadi pacarnya tapi entah karena apa ia malah memilih Zena menjadi pacarnya.

Dasar Aneh!

"Ya,gue nggak mau kalau suatu saat nanti lo bakal nyesel karena udah manfaatin orang yang benar-benar cinta sama lo"

Arvin menaikkan alisnya sebelah,menatap Revan intens membuat cowok tampan itu salah tingkah.

"Kenapa liatin gue serius amat?baru nyadar kalau gue lebih tampan dari Lo"Narsis Revan namun Arvin mengabaikannya.

"Van,gue boleh tanya satu hal sama lo?"Kini giliran Arvin yang menatap Revan serius.

"Apaan?"

"Lo suka sama Si Cupu?"

"A..apa?"kaget Revan.

"Haha lo..lo kok bisa tanya gitu,siapa juga yang suka sama Zena"Kilah Revan gugup.

"Gue tahu,lo suka sama si Cupu,makanya lo nggak mau dia gue sakitin,dan gue manfaatin kan?"

Arvin menatap Revan yang semakin gugup dan dalam hati Arvin berjanji akan menertawai Revan kalau memang benar Revan menyukai Zena.

Karena melihat tingkah gugup Revan saja saat ini,Arvin susah payah menahan tawa melihat Revan sahabatnya yang selalu bersikap tegas dan dewasa diantara mereka berlima,kini bertingkah konyol seperti ini.

"Gu..gue...."

"Jujur aja lagi Van,toh gue bisa jaga rahasia kok,gue janji"Pancing Arvin membuat Revan berpikir sejenak.

Apa iya gue harus jujur sama Arvin?

Lagian Arvin memang beda dari Dior,Daren dan Joshua?

Diantara mereka berempat hanya Arvin yang bisa jaga rahasia.

Tapi kalau gue bilang enggak,gue rasa Arvin gak bakal percaya gitu aja?

Dan lagipula kalau gue bilang iya,gue bisa tahu reaksi Arvin akan seperti apa,kalau tahu gue suka sama pacarnya,yah meski pacar pura-pura tapi gue juga nggak yakin kalau Arvin milih Zena buat pacarnya itu tanpa alasan.

"Van..Revan"panggil Arvin keras saat dilihatnya Revan yang terdiam.

"Ehh!bikin kaget aja sih lo"omel Revan

"Jawab,Lo suka kan sama si Cupu?"Tanya Arvin lagi.

"Gue...."

__Beri Vote __

I AM STUPID!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang