I'M STUPID - 13

399 29 0
                                    

"Bagaimana?enak?"

"Hmm ini sangat enak kak."

"Mau lagi?"

"Ah nggak,aku udah kenyang,kalau aku tambah lagi,ntar aku jadi gendut."

"Mau kamu gendut tapi tetap cantik kok!"

"Ihh kak Revan mah gombal"Zena pura-pura kesal untuk menutupi dirinya yang mulai salah tingkah.

Saat ini mereka berdua tengah menikmati bubur ayam,seperti yang dikatakan Revan sebelumnya.

Disaat berlari tadi Revan sengaja mengalah,dan membuat Zena menang.

"Kok gombal sih?"jahil Revan menggoda Zena yang pipinya sudah memerah.

"Tau deh,oh iya kak makasih yah traktirannya hari ini"

"Gak masalah buat aku,kalau kamu mau aku bisa traktir kamu tiap hari,makan bubur ayam disini"Revan tersenyum manis.

"Trus kalau kak Revan bangkrut gimana?"Tanya Zena balik menggoda Revan.

"Hahaha,ada-ada aja sih kamu,masa cuma beli bubur ayam doang bikin bangkrut,"

"Iya deh iya,anak orang kaya"cibir Zena membuat Revan makin keras tertawa.

Zena melihat jam tangannya dan menyadari sudah jam 08.30.

"Kak,kayaknya aku harus pulang sekarang deh."

"Kenapa?"

"Aku belum cuci baju"ringis Zena pelan.

"Oh kirain kamu ada janji dengan Arvin"Celetuk Revan membuat Zena terdiam seketika.

Astaga aku lupa,aku belum hubungin kak Arvin pagi ini.

Apa kak Arvin akan marah karena aku belum hubungin dia sama sekali?

Setidaknya kan aku harus sms dia...

Tapi kalau nanti kak Arvin merasa terganggu gimana?

"Hey kok malah ngelamun sih?"Tanya Revan membuyarkan pikiran Zena mengenai Arvin.

"Eh enggak,mm kak aku pulang sekarang yah,sekali lagi thanks buat  bubur ayamnya"

"Zena!"

"Ya kak?"

"Aku antar kamu pulang!"

"Ah nggak usah kak,kan rumah kita arahnya beda."

"Gak usah khawatir,lagian aku antar kamu naik mobil kok"santai Revan membuat Zena melongo.

"Mobil?"beo Zena,bukannya tadi mereka kesini karena jalan kaki atau tepatnya berlari?terus kenapa Revan mau mengantranya pakai mobil?

"Ze,ayo!"teriakan Revan membuat Zena tersadar dan dilihatnya Revan sudah berada di dalam mobil warna hitam yang Zena tahu memang milik Revan.

"Kok kak Revan naik mobil?"Tanya Zena polos membuat Revan terkekeh.

"Tadi aku sempat sms sopir aku untuk antar mobil ini kesini,yah kan gak mungkin aku pulangnya jalan kaki terlebih matahari udah tinggi begini,panas tau"jelas Revan sedikit malu karena dilihatnya Zena menahan senyum geli dibibirnya.

"Terus sopir kakak dimana?"Tanya Zena.

"Udah aku suruh pulang,naik ojek."enteng Revan.

Zena ber-oh dan masuk kedalam mobil bagian belakang membuat Revan protes.

"Loh kok duduk dibelakang sih Ze?"protes Revan

"Memang kenapa kak?"Tanya Zena polos.

"Ya ampun Zena,gue bukan sopir lo kali"ketus Revan membuat Zena terkikik pelan.

"Kalau kak Revan nggak mau jadi sopir,kenapa kak Revan suruh sopir kakak pulang sendiri?"Tanya Zena menyindir Revan.

Revan salah tingkah,dan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ya itu karena....ahh sudahlah lupakan"Revan pun mengalah dan mulai menjalankan mobilnya sedangkan Zena tersenyum geli melihat tingkah Revan.

Masa iya gue harus bilang,karena gue pengen berduaan sama lo sih Ze,kan gak lucu.pikir Revan dengan sudut bibir yang berkedut geli akan pemikiran konyolnya.

***

Arvin terbangun dari tidurnya saat jarum jam menunjukkan pukul 08.00 pagi,ia mengerjapkan matanya saat dirasanya kepalanya begitu berat dan pusing.

Ah pasti gara-gara minuman semalam.pikirnya.

Arvin pun bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi,untuk membasuh mukanya.

Setelah itu ia berjalan ke arah nakas samping tempat tidurnya,untuk mengecek ponselnya.

Beberapa pesan via Wa,dari teman-temannya,ia mengacuhkannya dan mengernyit heran saat tak ada satupun pesan dari Zena.

Arvin merasa heran karena,sejak mereka pacaran,Zena selalu mengirimkan pesan padanya.

Entah untuk menanyakan apa ia sudah bangun?

Atau apa ia sudah sarapan?

Juga hanya ucapan selamat pagi.

Tapi hari ini kosong.

Apa si Cupu masih tidur?

Tapi yang ia tahu Zena orangnya sangat rajin bangun pagi,meskipun hari minggu.

Tak mau ambil pusing,Arvin melempar asal hpnya,dan segera keluar kamar menuju dapur untuk sarapan.

"Pagi bi!"sapanya pada pengasuhnya sedari kecil,bi Dira.

"Pagi den Arvin,mau sarapan?"

Arvin mengangguk.

"Mami sama papi gak pulang semalam bi?"Tanya Arvin disela makannya.

"Ng...nggak den,katanya mereka banyak pekerjaan yang tidak bisa ditinggal,jadi mereka bermalam dikantor"Jelas Bi Dira.

Arvin hanya mendesah malas kemudian melanjutkan sarapannya.

Arvin sangat tahu kalau kedua orang tuanya sangat sibuk,hingga jarang pulang kerumah bahkan dalam seminggu paling mereka pulang dua atau tiga hari,itupun hanya sebentar.

"Den Arvin mau kemana?"Tanya Bi Dira saat dilihatnya Arvin sudah rapi dengan kaos putih dipadukan jeans hitam dan jaket warna hitam pula.

"Ke rumah teman bi"singkat Arvin menuju motornya dan melajukan dengan kecepatan cukup kencang.

***

Ckittt...

Arvin mengerem mendadak hingga menimbulkan suara decitan ban motor dengan aspal.

Arvin membuka helmnya untuk memastikan apa yang ia lihat didepannya itu tidak salah.

Revan dan Si Cupu?.

Arvin tersenyum miring,kemudian memakai kembali helmnya dan melajukan motornya pelan hingga sampai didepan Revan dan Zena.

Arvin turun dari motor dan melangkah mendekati mereka berdua yang terkejut melihat kedatangannya.

Tbc

__Beri Vote__

I AM STUPID!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang