I'M STUPID - 33

514 22 14
                                    

Arvin yang kesal melihat Revan dan Zena berjalan bersama ke sekolah membuat semangat Arvin down.

Padahal ia bela-belain ke sekolah paling cepat karena ia ingin melihat Zena namun setelah melihat Zena bersama Revan membuatnya kesal pada Zena.

Dengan langakah cepat ia memilih ke ruang kesehatan,ia ingin tidur dibandingkan mengikuti upacara bendera.

Di tengah tidurnya Arvin tak sengaja menjatuhkan kotak obat yang berada di nakas alhasil membuat suara yang cukup nyaring namun Arvin yang tertidur pulas tak terbangun akan hal itu.

Sementara itu Zena yang sudah masuk ke ruang itu tertegun mendapati Arvin yang tengah tertidur pulas.

Dengan langkah pelan ia mendekati ranjang yang ditempati Arvin.

"Gue gak nyangka kalau gue bisa liat loe lagi"batin Zena mengamati wajah Arvin yang terlihat semakin tirus dari terakhir kali ia lihat bahkan terdapat kantung mata dibagian bawah matanya.

"Gue kangen sama loe Vin,kangen banget,tapi gue sadar kalau loe itu bukan siapa-siapa gue lagi"

"Andaikan gue bisa meluk loe sebentar aja,"

Zena terus menatap Arvin yang terlihat damai dalam tidurnya namun sedetik kemudian ia melihat kening Arvin mengerut seakan kesakitan.

"Arvin"lirih Zena,ia panik melihat keringat membanjiri kedua pelipis Arvin bahkan ada setetes air mata yang jatuh di pipi Arvin membuat Zena makin panik namun dengan cepat Zena memilih masuk kamar mandi begitu melihat pergerakan mata Arvin yang akan terbuka.

"Zenaaaaaa"Arvin terbangun dari tidurnya dengan nafas tersengal dan keringat yang membanjiri wajahnya.

Arvin mengusap kasar wajahnya,mimpi itu datang lagi,sejak malam itu Arvin tak pernah tidur nyenyak ia selalu bermimpi tentang Zena.

Namun ia juga tak berani menelpon atau mengirimkan pesan pada Zena karena ia tahu dirinya sudah sangat jahat dengan mempermainkan perasaan Zena.

Sungguh dirinya ingin meminta maaf pada gadis itu,tapi dirinya terlalu malu dan takut akan reaksi apa yang diberikan gadis itu padanya nanti.

Arvin tahu Zena gadis yang baik bisa jadi Zena memang memaafkannya namun yang membuat ia takut adalah reaksi Zena yang terlihat biasa-biasa saja,sejujurnya Arvin lebih ingin melihat Zena menangis dibanding terlihat biasa-biasa saja setelah mereka putus.

Jangan salah paham,maksud Arvin ia lebih ingin melihat Zena menangis karena itu artinya gadis itu benar-benar cinta padanya tapi gadis itu malah terlihat biasa saja seolah mereka pacaran memang hanya kepentingan Arvin saja.

Yah walupun benar awalnya,namun kalau boleh jujur Arvin merasa tak rela jika sampai Revan benar-benar serius dengan Zena.

Sebut saja dirinya Egois tapi yang lebih utama tentu saja dirinya sangat bodoh.

Yah bodoh karena sedari awal bukankah Zena memang tulus padanya namun ia malah mementingkan egonya dengan memanfaatkan perasaaan Zena padanya hanya untuk membuat Claudia cemburu.

Lantas sekarang bagaimana kalau dirinya merasakan karma karena perbuatannya itu.

Bukankah saat ini semua sudah terlambat bagi dirinya?

"Maafin gue Ze..maafin gue"lirih Arvin pelan

Menyesal tentu saja tapi mau bagaimana lagi?semuanya sudah terlambat bagi dirinya untuk mendapatkan Zena kembali.

Jadi biarlah ia merasakan karma itu seorang diri meskipun rasanya sangat menyiksa yah Arvin akan menerimanya karena dirinya memang pantas mendapatkannya.

Setiap malam ia mengalami insomnia,kalaupun ia tertidur ia akan bangun dengan mimpi buruk dimana Zena tengah berbahagia dengan cowok lain.

Dan mimpi itu seakan akan mengejeknya bahwa itu memang pantas ia dapatkan setelah dirinya menyakiti hati Zena.

***

Pulang sekolah

"Ze kita ke mall yukk,udah lama nih gak jalan-jalan,shoping,makan-makan"celoteh Fasya panjang lebar

"Boleh,tapi gue izin...."

"Loe izin sama siapa sih kan loe udah putus dari Arvin?"ketus Fasya memotong ucapan Zena

"Hai Ze,hai Fasya"Sapa Revan pada keduanya.

"Ha hai kak Revan"balas Fasya sedikit gugup.

"Gue denger tadi loe ajakin Zena yah,ya udah boleh,asal jangan pulang malam-malam yah"perkataan Revan membuat Fasya bingung sedangkan Zena hanya mengangguk mengerti.

"Ya udah gue pulang duluan yah Ze,Fasya"pamit Revan seraya meninggalkan keduanya.

"I..itu kak Revan kan?"

"Iya itu kak Revan kenapa emangnya?"bingung Zena

"Kok loe minta izin nya ma dia sih,ooohh jangan bilang loe udah jadian sama kak Revan dan loe gak cerita sama gue,tega amat si loe Ze,sebenarnya loe itu masih anggap gue sahabat loe apa gimana?"cerocos Fasya panjang lebar.

Zena menghela nafas panjang..

"Nanti gue jelasin"

"Ya udah deh"

Pun keduanya meninggalkan parkiran sekolah.

Sedangkan Arvin yang sedari tadi berada didalam mobilnya mendengarkan semua percakapan Zena Fasya dan Revan.

Perasaan Arvin berkecamuk..

Disatu sisi ia tak rela melihat Revan dengan Zena namun disisi lain ia juga merasa bersalah pada Zena hingga ia hanya bisa menjadi pengecut seperti sekarang ini.

Tuk tuk

"Arvin gue pulang bareng loe yah"Claudia datang dan mengetuk kaca mobil Arvin.

"Loe naik ojek aja,gue ada urusan"

"Ihh Arvin loe jahat amat sih sama gue"teriak Claudia kesal karena ditinggal Arvin begitu saja.

"Ojek ojek"tiba-tiba Joshua,Daren dan Dior yang bersiap pulang menghampiri Claudia

"Mau ojek neng"seru Daren pada Claudia

"Haha cocok loe Dar jadi ojek"ledek Joshua yang diangguki oleh Dior

"Apaan sih loe pada"kesal Claudia dan segera menuju motornya

"Dasar cewek caper udah punya motor masih aja minta nebeng sama Arvin"Celetuk Dior begitu Claudia lewat didekat mereka

"Ehh gais btw kok Arvin gak pernah bareng Zena lagi yah?"tanya Joshua tiba-tiba.

"Mungkin benar kata Revan kalau mereka udah putus"seru Daren

"Yah sayang sekali Arvin nggak mau cerita ke kita"desah Dior mendramastis

"Tapi kalau udah putus berarti Arvin udah balikan dengan Clau tapi kok Arvin malah mengacuhkan Clau sih"

Dior dan Daren setuju dengan pemikiran Joshua,tapi ketiganya memilih pulang daripada bahas Claudia.

Tbc

Double up nih saking semangatnya😅

Berhubung besok sdah mulai puasa saya sebagai author mau memohon maaf apabila ad kslahan dan kekhilafan🙏

Marhaban yaa ramadhan😇

SPAM NEXT boleh...

Satu kata untuk Arvin?

Satu kata untuk Zena?

Satu kata untuk Revan?

Satu kata untuk Claudia?

Dan kalian team mana ?

Arvin Zena atau Zena Revan?


I AM STUPID!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang