I'M STUPID - 16

409 25 0
                                    

Sejak saat itu,Arvin berusaha keras melupakan Claudia sampai ia kelas dua belas SMA,tak dipungkiri ia masih memiliki perasaan pada gadis itu.

Meski berulang kali ia dibuat kecewa,tapi tak dipungkiri ia masih menyayangi gadis itu.

Bodoh?

Yah Arvin sadar dirinya begitu bodoh karena mencintai terlalu dalam pada Claudia.

Sampai ia mendapat kabar kalau gadis itu akan pindah sekolah di sekolah ini,membuat Arvin senang.

Tapi kini,dirinya sudah tak sebodoh dulu lagi,kali ini ia ingin membuktikan dulu,apakah Claudia juga mencintainya sama seperti ia mencintai Claudia,atau tidak.

Meski dulu ia tak yakin kalau Claudia menerimanya karena juga mencintainya,tapi saat itu ia tak peduli.

Dan sekarang kalau iya,Arvin akan mengejar kembali Claudia tapi kalau tidak maka ia akan melepaskan meski terasa sulit tapi akan ia coba.

Dengan memanfaatkan seorang gadis polos yang baik,gadis yang selalu diam-diam memerhatikannya dari jauh.

Arzena Malika Rasdi,

Sejak bangku SD,Arvin selalu mendapati gadis itu memerhatikannya diam-diam,tapi Arvin tak peduli pada gadis itu.

Beralih dari SMP dan SMA,entah takdir atau kebetulan,gadis itu selalu bersekolah disekolah yang sama dengannya.

Rupanya gadis itu memiliki perasaan padanya,hal itu ia ketahui dari dengan sengaja ia pura-pura menghampiri gadis itu,meski tak sampai menyapa namun ia tahu,gadis itu selalu merona saat dirinya mendekat.

Pernah suatu hari,Arvin yang mengambil ekstrakurikuler futsal,sedang berlatih dengan teman-temannya.

Revan masih setia satu sekolah dengannya dan mereka juga mendapatkan teman yang baru,Dior,Joshua dan Darren.

Saat Arvin mendapat bola,tak sengaja ia merasa dirinya diperhatikan,saat berbalik ia mendapati gadis yang sama memerhatikannya,dan saat mata mereka bertatapan gadis itu buru-buru pergi.

Dengan jail Arvin menendang bola itu sampai mengenai pundak gadis itu.

Arvin tersenyum miring saat dilihatnya gadis itu memungut bolanya dan matanya melebar saat dilihatnya Arvin berjalan mendekat padanya.

Arvin pun memasang wajah pura-pura menyesal.

"Sorry,gue nggak sengaja!"Ucap Arvin saat sampai didepan gadis yang bername tag ARZENA MALIKA RASDI.

"Nama yang bagus,"batin Arvin

"Namun sayang penampilannya tak sebagus namanya."lanjutnya dalam hati.

"I..iya gak a..apa-apa"balas Zena gugup karena baru kali ini ia bisa melihat cowok idamannya dari dekat.

Bahkan ia bisa rasakan pipinya memerah dan memanas saat Arvin menatapnya intens.

"Boleh gue ambil bolanya"Ucapan Arvin membuat Zena tersadar,dengan tangan gemetar Zena mengulurkan bola itu pada Arvin.

Sesaat Arvin tersenyum geli,melihat tangan Zena yang gemetar,ia jadi ingin menggoda gadis itu sedikit lama.

Dengan sengaja Arvin menyentuh tangan Zena yang mengeluarkan keringat dingin.

Arvin terkekeh dalam hati saat dilihatnya wajah Zena makin memerah bahkan sampai telinga gadis itu.

"Gadis yang lucu tapi sayang,cupu"pikir Arvin.

"Makasih yah bolanya,sekali lagi gue minta maaf!"

"I..iya kak!"balas Zena menunduk malu.

"Oh iya nama lo bagus"

Setelah mengatakan itu Arvin pun meninggalkan Zena yang gugup setengah mati.

"Tapi sayang sekali nama sebagus itu harus gue ganti menjadi si Cupu"

***

"Woy Arvinnnnn"Panggil Joshua keras ditelinga Arvin saat dilihatnya Arvin tengah melamun.

Arvin yang melamun pun tersadar dan dilihatnya keempat temannya sedang menatap kearahnya dengan kening mengerut dalam.

"Kenapa lo pada?liatin gue segitunya,gue tahu kalau gue yang paling ganteng dari kalian berempat,jadi jangan iri"Ceplos Arvin asal demi menghindari tatapan teman-temannya.

Dalam hati ia merutuki dirinya yang melamunkan Zena si gadis Cupu.

Semoga saja tadi ia tidak senyam-senyum gak jelas seperti orang gila.

"Narsis lo!"cibir Dior

"Kenyataan!"balas Arvin cuek.

Sedangkan yang lainnya hanya mendesah panjang.

"Jadi lo udah ketemu sama tuh cewe matre?"Tanya Revan santai tanpa merasa ada yang salah dengan ucapannya.

Saat ini,mereka berlima sedang berada di sebuah rumah pohon yang berada di belakang sekolah tempat mereka mengobrol saat istirahat atau kalau ingin bolos pelajaran.

"Hmm"Gumam Arvin malas jika harus membahas Claudia saat ini.

Saat pertemuan mereka tadi di parkiran membuat mereka bertiga jadi pusat perhatian,beruntung saat Claudia ingin bertanya siapa Zena bagi Arvin,bel berbunyi tandanya mereka harus segera ke lapangan upacara.

Dan saat jam istirahat Arvin memutuskan untuk ke rumah pohon belakang sekolah beserta teman-temanya,karena tidak mungkin mereka membicarakan Claudia dikelas,karena entah nasib baik atau buruk bagi Arvin,mereka satu kelas.

"Katanya lo yang paling ganteng dari kita berempat,tapi kok bisa lo ditolak sama cewek secantik Claudia"Celetuk Joshua meledek Arvin.

"Pas sekalinya lo diterima,eh malah dikhianati"timpal Dior membuat Joshua,Darren tertawa keras sedangkan Revan hanya tersenyum geli,Arvin sendiri menatap Revan tajam pasalnya Joshua,Darren dan Dior tahu permasalahan ini karena Revan yang menceritakan.

Awalnya Arvin enggan bercerita namun karena desakan ketiganya membuat Arvin menyerah dan akhirnya Revan yang bercerita.

Ketiganya sontak saja menertawakan Arvin namun juga mendukung Arvin kalau seandainya hal yang direncanakan Arvin ini berhasil,hanya Revan yang tak setuju tapi tetap pasrah saat Arvin berjanji kalau ini cuma sementara.

Dengan memanfaatkan Zena tentunya,dan untuk alasan kenapa harus Zena yang ia pilih,Arvin sendiri tak tahu.

Tbc

__Beri Vote__

Up lagi nih,,bagi yang baca kasih vote donk😂😂

I AM STUPID!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang