I'M STUPID - 08

417 31 1
                                    

Sementara itu di kelas 12.IA.1,kelas Arvin tampak ramai karena,guru yang mengajar mereka di jam pertama tak masuk,karena izin sakit.

Sebagian siswa ada yang tidur,sedangkan para siswi ada yang sedang menonton drakor,ada juga yang bergosip bahkan ada juga yang memilih ke kantin.

Sedangkan Arvin dan kawan-kawan lebih memilih berkumpul di pojokan belakang tempat duduk Arvin.

"Eh nanti malam jadi kan?"Tanya Joshua pada teman-temannya.

Terlihat Dior dan Daren sedang main game,Revan sendiri juga main hp entah apa yang ia lihat,Arvin sendiri berbaring dengan menutup mata dengan lengan namun ia tak tidur.

"Jadi dong,udah lama kan kita nggak ke club"seru Dior senang,menghentikan sejenak permainan game nya dengan Daren yang hanya mengangguk setuju.

"Kalau lo Van?"Tanya Joshua pada Revan yang sedang serius dengan ponselnya.

"Gue sih terserah kalian,tapi ingat lo semua harus ingat batasan kalian saat disana nanti."Sahut Revan serius.

Joshua mendengus,ia tahu batasan yang dimaksud oleh Revan,kalau mereka tidak boleh minum sampai mabuk.

Meski mereka masih belum cukup umur untuk pergi ke club,namun karena club yang akan mereka datangi adalah salah satu club milik keluarga Daren,jadi mereka bebas masuk kesana.

Setiap malam minggu,mereka berlima akan kesana,untuk mencari hiburan,dengan mencoba minuman alkohol dengan kadar rendah.

Karena saat salah satu dari mereka ketahuan mabuk,maka mereka tak akan pernah diizinkan lagi ke sana,oleh paman Daren.

Namun meski begitu,Joshua,Daren dan Dior yang terkenal playboy tentu saja tak akan menyia-nyiakan kesempatan mereka untuk berkencan dengan salah satu wanita yang bekerja disana.

Sedangkan Revan dan Arvin terus menasehati ketiganya untuk tidak melakukan itu,namun sayang sekali karena ketiga temannya itu memang sangat keras kepala.

"Woy Vin,lo kenapa?dari tadi diam aja?galau lo?gue tahu lo nggak tidur kan?"Tanya Daren saat melihat Arvin yang tak merespon pembicaraan mereka.

Padahal biasanya yang paling semangat adalah Arvin saat mereka akan ke Club,yah meski Arvin disana hanya sekedar minum.

Arvin yang mendengarnya sontak kaget dan menatap Daren kesal.

"Siapa yang galau coba?"ketus Arvin

"Terus kalau lo gak galau?kenapa lo diam aja dari tadi?mikirin apaan sih lo?"Seru Dior bertubi-tubi.

Arvin menghela nafas panjang,dan ia pun bangun dan duduk menatap semua temannya datar.

"Gue gak mikir apa-apa."datar Arvin sedangkan Joshua,Dior dan Daren menatap curiga pada Arvin.

"Lo nggak nyembunyiin sesuatu kan ke kita?"Tanya Joshua selidik diangguki Dior dan Daren.

Sedangkan Revan yang mendengar percakapan mereka hanya diam tak menanggapi,namun memasang telinga baik-baik apa yang akan dijawab oleh Arvin.

"Nyembunyiin apaan sih maksud kalian?"

"Ya siapa tau aja lo udah mutusin si cupu,terus lo ngerasa bersalah ke dia"Cetus Joshua asal membuat Arvin menatapnya kesal.

"Apaan sih lo,siapa yang mutusin si cupu,coba"ketus Arvin tanpa sadar membuat ketiga temannya melongo tak percaya dengan ucapan Arvin barusan.

"Jadi maksud lo,lo nggak bakal putusin si cupu?"Seru Dior membuat Arvin salah tingkah,namun dengan cepat ia menormalkan ekspresinya.

"Ya enggaklah"singkat Arvin.

"What?serius?"koor Dior,Joshua dan Daren kompak

Arvin mendelik kesal melihat ketiganya.

"Jangan mikir macam-macam,maksud gue tentu saja gue nggak akan mutusin si cupu,bahkan kami baru pacaran empat hari"Jelas Arvin namun ketiga temannya malah ingin menggodanya.

"Wah jadi lo anggap si cupu pacar lo yah?"goda Dior menaik turunkan alisnya.

"Hah atau lo udah suka sama si cupu?"Timpal Daren,membuat Joshua dan Dior tertawa.

Arvin makin kesal melihat mereka,baru saja ia akan membalas namun Revan yang sedari tadi diam pun angkat bicara.

"Maksud Arvin itu,tentu saja ia belum bisa memutuskan Zena saat ini,karena bukannya Arvin akan mutusin Zena kalau Arvin tahu apakah Claudia masih mencintainya atau tidak?"

Semua yang mendengarnya pun mengangguk mengerti,namun tetap saja hobby mereka yang suka menggoda Arvin tak mau berhenti.

Sedangkan Arvin yang mendengar Ucapan Revan menatap Revan penuh arti bahkan terkesan tajam yang dibalas tak kalah tajamnya oleh Revan.

"Trus Vin,kalau lo tahu Claudia cemburu dan masih cinta sama lo,berarti lo kan udah putusin si cupu,berarti si cupu boleh dong buat kita?"Tanya Joshua dengan seringai jahilnya membuat Arvin memutuskan tatapannya pada Revan yang terlihat geram.

"Terserah kalian"cuek Arvin namun berbeda dengan Revan yang spontan berteriak.

"Gak boleh!,setelah Arvin putusin Zena,maka gak boleh ada lagi diantara kita yang mempermainkannya"Tegas Revan setelahnya berlalu keluar kelas meninggalkan ketiga temannya yang menatapnya heran.

Sedangkan Arvin hanya menatap kepergian Revan dengan senyum miring diwajahnya.

_ _Beri Vote_ _


I AM STUPID!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang