Stella Pov's
"Hahaha... Gue bebas dari neraka pak kimia" Ucapku dengan penuh kegirangan.
Berjalan sambil sedikit melompat menuju istana kerajaan bakso terenak yang pernah ada. Hanya dengan uang gopek gue bisa beli bakso tersedap, dengan uang seribu gue menikmati manisnya teh. Sungguh kantin pujaan makanan satu satunya yang sesuai dengan uang sakuku.
Gue dapat melihat pria yang duduk di kantin dan gue juga berfikir pasti dia cowo yang dimaksud pak kepsek. Tapi mana gue peduli gule lebih milih makan bakso tercinta sambil membuka amplop.
Pesanan Gue dateng dan tanpa basa basi gue mula mengambil amplop dan gue berharap mangkan sambil membaca berita baik, kata kepsesk itu berita baik.
Gue buka amplop itu, gue berharap mengambil lembaran kertas yang ada tapi aneh seperti ada lempengan di amplop itu. Gue balik amplopnya dan....
PLUP
Anjayyy gilaa yang bener aja kaca yang kanan kirinya ada item itemnya masuk ke bakso.
Dasarr amplop terkutuk....
Makanan gue belum gue rasain, dan elo dengan mudahnya berenang di dalam kerajaan baksoku!!
kaca aneh terkutuk.....
Tanpa ada selang waktu yang lama ada sambaran listrik yang mengenaiku. Apa ini pembalasan dari TABLET ITU.
Seketika mataku berkunang kunang dan gue dapat merasakan enaknya air kerajaan ku hingga semuanya berubah menjadi hitam. Setelah beberapa lama kehitaman menyelimutiku gue merasakan sesuatu.
Diriku merasa lemas dan air mengalir, merasakan kedamaian, dan BASAH!!
"Gw ngompol?" tak bisa terucap tapi aku memikirkan hal itu
"Enggak... Gue nyiram lo... Bangun payah."
"Anjir gila ada yang bales batin gue, Hebat banget. Gue serasa dibales sama doi nan jauh di koriah.. Luv u till the moon."
"Bodoh lu..." balas seseorang
"wah cintah deh gue..." mungkin kalau bisa tersenyun gue akan senyem senyum sendiri, membayangkan doi koriah yang baru berbicara bersamaku.
"Bodoh, bangun lu udah tidur seharian. Lu gila banget sih.... GUE BILANG BANGUN."
Sontak gue terkaget kaget melompat dari kasur gue merasakan adanya air diwajahku.
Dan...
Gue ada di mana? Nuansa putih bagai rumah sakit, tapi dengan kaca bening mengelilingiku dengen gambar WAJAHKU! GUE BAGAIKAN PASIEN DI RUANGAN INI!
Banyak kaca bening berisi informasi tentangku.
Tiba tiba terdengar pintu terbuka. Detak jantungku semakin cepat bagai citah berlari dan suara langkah kaki terdengar. seketika kaca kaca yang bertuliskan informasi mati meninggalkan kaca bening nan menakjubkan.
"Hallo, apakah kamu sudah bertemu Doi Koriahmu?" kata pria itu memasukkan tangannya di saku dengan tatapan mengejek.
"GUE ADA DIMANA? Ke.. kenapa lu tau yang gue pikirin!" kata gue sambil menyiapkan kuda kuda.
Asal lo tau gue punya julukan macan putih dari sekolah tercinta gue. Walau belum ada satu taun di sana gue udah menghajar kakel tercogan yang gue tau.
Wajah adalah topeng dan gue udah tertipu dengan lagak nya yang begitu melelehkan hati. Dia makhuk kejam berbulu domba, membuat mangsa meleleh dan mulai bermain sesuka hatinya.
Gue sangat ingin menghancurkan wajahnya namun sebelum hal itu terjadi gue udah dipisah kepsek. Sungguh seorang kepsek pun turun tangan melerai gue sang macan butih.
Semenjak itu gue benci lelaki dan gue mulai dijauhi cewe kecuali Kerent mausia aneh yang selalu akbrab denganku. Tanpa basa basi gue melayangkan kaki kiri gue mendekati cowo berjas putih, Gue mengincar kepala.
Yang benar saja dia tidak menghindar, gue mengeluarkan senyum mematikan. Dan dia hanya tersenyum? Gila bener!!!
Setelah senyum itu berakhir Cowo itu menggerakkan tangannya
Gerakan cowo itu sangat cepat langsung memegang kakiku dan memutarkannya.
Sontak gue ikut berputar melompat agar kaki gue tidak lepas dari bagiannya, gue salah perhitungan yang gue pikir dia akan menerima tendangan dengan pasrah dan ini sebaliknya.
Gue telat mendaratkan kaki saat berputar dan badanku langsung terjatuh cepat ke lantai sambil tersenyum senang.
"Hahahaha.... Gue seneng, jarang yang bisa ngelawan gue. Dan kini elo berhasil membuatku merasakan nikmatnya kesakitan kawan. Kau membuatku bahagia. Haruskah kita lanjutkan permainan ini." Kataku sambil tergeletak, bukan bukan tergeletak melainkan tidur santai menaruh kepala di atas tangan yang menjadikannya bantal.
"Hahaha... Ternyata kau suka? mungkin lain kali aku bakal membuat lebab setiap inci tubuhmu, tapi tidak sekarang." ucap pria itu sambil berjalan mendekati Stella
"Wah kau membuatku kecewa Bung. Sungguh akan ku tunggu jejak lebam yang akan kau buat." kataku dengan tatapan mengejek.
Seketika cowo itu menginjakku dengan santai.
"Sekarang lo berada di Markas utama TGIA, dan kau Stella telah merusakkan tablet istimewa limited edision yang ku buat." ucapnya dengan pandangan marah. Gue merasa injakan cowo itu semakin menyakitkan.
"Heh emang siapa yang bakal ngira di dalem amplop ada barang aneh kek gitu. Gue juga gak bisa makan bakso gue bodohhh...." Ucapku kesal.
Tanpa pikir panjang gue memutarkan kaki bak atraksi.
"Yess.... gue ngenain kaki loo mwahahahaha." Batinku sambil negeluarkan cengiran kemenangan
Tanpa tunggu lama cowo yang kakinya menginjak gue langsung jatuh terduduk di samping gue.
Gue langsung duduk dan mengeluarkan tatapan yang mejengkelkan.
"Iyadeh... Lo menang. Tapi hannya kali ini." cowo itu membalas tatapan gue dengan tatapan yang aneh...
Stella langsung berdiri dan berjalan ke pintu keluar. Sialnya pintu tersebut di kunci dengan sidik jari di pintu. Tanpa pikir panjang Stella mencoba sidik jarinya dan dia merasa setruman menjalar di tubuh.
Dia mencoba terus terus dan terus.
"Stella kamu gak bakal bisa keluar, karena cuma sidik tangan gue yang bisa."
Secara langsung gue menoleh ke arah cowo yang masih terduduk. Dia tidak membuka mulut saat gue mendengar kata kata itu.
"Gimana penasaran kan? kamu bisa mendengar perktaanku dengan baik kan." matanya menatapku dengan tatapan aneh tatapan itu seperti merendahkanku.
-----------
TO BE CONTINUE
YEEEEE
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET AGENT
ActionSurat yang di dapatnya disekolah merupakan awal bagi Vero dan Stella menjadi seorang agent hebat, tapi bagaimana dengan perjuangan. Kemampuan mereka pun sangat mengagumkan dengan umur yang belum ada 20 th dan juga belum mendapat latihan tapi sudah...