SECRET AGENT

BAB 9 INGATAN LIA

Stella Pov's

Apa yang sebenarnya terjadi? Apa maksud untuk mencoba mengingat masa kecil? Terlebih gunakanlah Telepati kita bertiga, maksudnya dengan Dia?

Aku menoleh kepada cowo yang di sampingku.

Hey.. Kau dapat mendengarku? Batin Stella sambil mengerakkan mataku.

Tapi dia malah menatapku kebingungan. Apa dia tidak dapat mendengarku? Kan seharusnya bisa. Namun jika dipikir ini hal yang sangat tidak masuk akal.

Apa maksudnya berbicara lewat pikiran. Hannya mengatakan di dalam hati dan orang lain akan mengerti. Jika dipikir lagi ini sangat memuakkan.

Baiklahh Gue bakal mencoba mengingat masalaku, kalu dipikir pikir kenangan itu tidak ada diotakku. Tapi memang aneh, tidak ada secuil kenangan yang ada di pikiranku.

Berfikirlah... Apa yang terjadi padaku ini...

"Heyy Lia.... kau sungguh lucu, lihat seberapa pintarnya dirimu dapat menyelesaikan pazel khusus ulangtahunmu yang serumit itu. Kau pasti mendapatkan kecerdasan dari ibumu." Ucap Pria tinggi dengan wajah yang tampan.

"Kau bisa saja, tapi lihatlah mata birunya sama dengan milikmu Lyen. Membuatnya tampak mempesona." Ucap wanita yang sedang duduk di depan anak kecil.

Tok... Tok... Tok...

"Lyen siapa itu? Apakah seorang TGIA kemari?" tanya wanita itu.

"Sepertinya tidak, coba akan aku bukakan dahulu." 

"Eh apa mungkin lebih baik tidak? Entah mengapa aku berfirasat buruk."

"Ayolah apakah tamu harus menunggu terlalu lama diluar."

"Baiklah, tapi berhati hatilah." Ucap wanita itu dengan khawatir.

"Aku akan berhati hati."

Tidak lama kemudia terdengar suara pintu terbuka dan Pria itu menggendong anak kecil. Dengan membawa pisau dapur di genggamannya.

"Lyen, bukankah dia membawa pisau? Tidak bisakah kau mengambilnya? Itu sedikit menakutkan bagiku." Wanita itu berbicara sambil sedikit meringis. Entah apa yang dibayangkannya.

"Hey, tidak apa apa. Lagi pula ini mungkin hannya mainan." Kata Pria itu sambil memgerakkan tangannya saat menggendong.

"Entahlah Aku tidak berfikir demikian."

"Mama... Mama... Dia siapa?"

"Oh anak itu, dia tetangga kita, kalian berdua ulang taun bersamaan."

"Lalu kenapa dia disini?"

"Mungkin mau bertemu dengan mu?"

"Tapi aku tak mengenali dia ma." Kata gadis kecil itu mulai mendekat ke mamanya.

Wanita itu menoleh kepada Lyen. Mata wanita itu terbelalak melihat anak kecil yang digendong oleh Lyen mulai menggerakkan pisaunya seperti menusuk.

" Lyen! Jatuhkan anak itu!! CEPAT!" Teriak wanita itu dengan sekuat tenaga.

"A... Apakah aku lengah? Aku akan hidup Axelia, demi keluarga kita." Namun wanita itu berfikir sebaliknya, dan seketika wanita itu menagis sejadi jadinya.

"Auww...... Sa... Sakit... tIni sangat sakit!!!" Nadaku meninggi.

Kepalaku serasa sangat sakit, apa ini yang dimaksud Kristo.

Hey kamu kenapa? Aku mendengar, ini suara hati.

Hey.... Bisakah kau jawab aku? Suara itu datang lagi.