BAB 3 DASAR COWO

68 7 0
                                    

Bukankah pertemuan memberikan kesan yang menarik bahkan menyenangkan seperti kau melihat mawar yang senantiasa mekar dengan indah walau duri selalu melekat bersamamu

Autor Prof's

Sebenarnya Stella bertanya tanya mengapa bisa cowo yang didekatnya ini tau yang dipirkannya. Tapi Stella mengabaikan hal itu, terlebih dia juga bosa mendengar balasan dari apa yang dipirkirkan Stella.

yang diinginkannya keluar dari ruangan ini.

Stella masih mencoba membuka pintu yang ada di depannya.

"Okey Stella kamu akan sama saya terus, kalau engga sama rekan yang telah di pilih team kami." ucap Kristo sambil menjauh dari ranjang Stella dan berkeliling lalu menyalakan layar layar kaca yang ada.

"Kok gitu... Gue kan juga perlu sendiri." jawabnya sambil menengus kesal.

Namun Stella dari tadi hannya duduk dan tidak bergerak.

"Itu kan salahmu. Tablet itu juga memiliki fungsi kunci akses, dan saat ini kau tidak memilikinya. Jadi kamu harus bersama anggota dari TGIA." Jelas Kristo sambil mengamati perkembangan tubuh Stella.

"hem...."

Tanpa mempedulikan apapun Stella hannya membaringkan tubuh dan menutupkan matanya. Tanpa sadar dia bermimpi dan Kristo mengetahui hal itu hannya menggeleng heran.

Kristo menatap lekat Stella, bagaimana perjuangan Stella untuk bertahan hidup tanpa ke dua orang tuanya.

Bagaimana deburan ombak menimpa kehidupannya tanpa henti dan Stella dapat terlihat biasa tanpa ada luka batin yang terlihat.

-------

Stella terbangun dengan mambuka matanya. Tidak dengan terburu buru seperti yang tadi. Dia menikmati setiap gerakan bangun tidurnya, meregangkan tangan kaki dan mulai duduk di atas ranjangnya.

Dan Stella tercengang Kristo masih menunggunya sambil melihat layarkaca penuh dengan informasi dirinyaa.

Stella langsung berjalan mendekati Kristo. Mengetahui itu Kristo langsung menunju berita yang terpampang di layar tersebut.

"Itu serpihan kisah jeniusmu, kau sungguh hebat nak. Aku mengagumimu." ucap Kristo tanpa menoleh maupun melirik Stella

Kristo menunjuk foto surat kabar khusus GTIA yang berisi tentang Stella berhasil masuk kedalam jaringan berbahaya Kriminal yang agent khusus GTIA belum mampu menembusnya.

"Oh itu... gue soalnya butuh informasi, dan emang lo kira itu gampang. Gue butuh waktu sampai 2 tahun dan well gue berhasil masuk dan dapet banyak informasi penting tapi gue juga ketauwan dan sialnya sepenting penting informasi itu gue gak dapet informasi yang gue inginin.

Terus gue juga ngerelain banyak laptop kena virusnya coey. Bahkan gue merasa gak bakal bisa tapi gue liat ternyata ada waktu 2 detik sebelum virus menyebar penuh dan sungguh susah mencuri waktu itu. Saat gue berhasil sepertinya itu keberuntungan pemula, lumayan gue bisa berkeliaran di jaringan itu lumayan bebas dan akhirnya sejam kemudian laptop gue blank.

Sungguh sia sia gue dapet informasi penting tapi gak guna bagi gue." wajah sendu Stella dapat terlihat dengan jelas.

Kristo pun mendengar kisah itu merasa kasian terhadap usaha Stella yang bisa dibilang sia sia. Tapi hal itu membuatnya dilirik oleh TGIA selain itu banyak kisah yang sungguh menarik dalam kehidupan Stella.

"Gak guna gimana Stella, kamu udah memberi jalan agar agent kita dapat lebih mudah masuk ke jaringan tersebut. Usahamu takkan sia sia kawan. Kamu akan tau bahwa dirimu sangat hebat san berbakat. Pegang ucapanku itu." Ucap Kristo sambil menepuk pelan kepala Stella.

SECRET AGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang