Ingat kita terlahir bukan untuk menjadi orang lemah
Kita adalah seorang pemenang hannya saja kau belum menyadarinyaAuthor Pov's
Alo menunggu muridnya di tempat yang ditunjukkan oleh anak buah Kristo. Katanya jika mereka lama tidak keluar maka Kristo sedang mengujinya.
Alo mengganggap Kristo adalah mahluk tergila, bagaimana tidak. Anak baru yang pengalamannya kurang disuruh melawan seorang senior dengan kemampuan tinggi. Terlebih muridnya ini baru melaksanakan latihan sehari.
Dengan gelisah Alo menunggu seniornya dan juga muridnya. Lalu tak lama kemudian atap yang ada di hadapan Alo mulai turun seperti lift.
Alo sedikit tercengang, memang ada gosip tentang lantai di bangunan ini bisa naik turn seperti lift. Tapi Alo tidak pernah menganggapnya ada dan hannya menganggap hal itu hannya angin berlalu.
Tapi Alo lebih tercengang lagi ada dua orang berlumuran darah. Tanpa menunggu lama Alo langsung berlari mencari anak buah Kristo.
"Hey... Senior dan muridku telah turun, dan mereka terluka... Apa yang harus kita lakukan??" Ucap alo dengan gelisah.
"Benarkah itu? Senior terluka? Baiklah aku akan kesana." Pria tersebut langsung mengikuti Alo sambil membawa kotak P3K
"Senior? Bagaimana apakah kita perlu membawa dia dan anda?" Ucap anak buah Kristo
Kristo hannya mengguk, dan tidak lama kemudian tandu datang menggangkat mereka ke ambulan yang ada di belakang gedung TGIA.
"Ver?? Apa yang terjadi?" Tanya alo saat mereka sudah berada di ambulan.
"Ah... Kami bertarung dan kau dapat lihat siapa pemenangnya."
"Kau membuatnya terluka sudah sangat mengagumkan Vero, dia levelnya masih jauh di atasmu." Alo sama sekali tidak menyentuh Vero, dia takut sentuhannya akan membuatnya tambah terluka.
"Ya aku memang tau diriku lemah, tapi aku ingin mengalahkannya. Sangat ingin." Alo dapat melihat mata vero yang mulai berkaca. Mungkin kekecewaan terlihat memenuhi hatinya dan terpancar di matanya.
"Ingat Vero, semua bertahap. Kau sudah hebat, dan jangan menyerah untuk berjuang. Banyak orang yang sama berjuang sepertimu."
Ambulan mulai terhenti, tanpa basa basi Vero diturunkan dari mobil ambulan. Vero langsung mendapatkan pertolongan khusus dengan menunjukkan kartu milik Alo Walaupun begitu Vero tetap bisa mendapat pertolongan khusus untuk para agent.
Alo mengurus administrasi, dan mengecek dimana kamar milik Vero. Ternyata Vero sekamar dengan Stella, apa mungkin Kristo berniat membuatnya sekamar agar hannya Alo yang menjaga mereka berdua?
Walaupun begitu Alo tidak memikirkan tengtang hal kecil seperti itu.
"Hai Stella... Bagaimana sudah merasa lebih baik?" Sapa Alo dengan lembut.
Alo sungguh merasa iba kepada Stella, bagaimana tidak, bagian kaki kanan dan seluruh tangan kiri digips.
"Ya... saya merasa sangat..... Baik..... Kaki berat, apalagi tangan. Tapi lumayan setidaknya bisa untuk angkat beban. Hahahahaha...." balasnya tampa menatap kearah Alo.
"Oh oke."
"Lu siapa? Ngapain disini? Anak buah Kristo?" Ucap Stella sambil menatap Alo dengan galak.
"Oke mari perkenalan, Saya Alo. saya bukan bawahannya Kristo tapi Rois, kau mengenalnya."
"Oh tentu tidak. Mahluk satu satunya yang kukenal hannya Kristo. Dia tidak mengenalkanku pada siapapun. Menyebalkan, dan sekarang gue terkurung disini. Sangat hebat."
![](https://img.wattpad.com/cover/189891229-288-k922067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET AGENT
ActionSurat yang di dapatnya disekolah merupakan awal bagi Vero dan Stella menjadi seorang agent hebat, tapi bagaimana dengan perjuangan. Kemampuan mereka pun sangat mengagumkan dengan umur yang belum ada 20 th dan juga belum mendapat latihan tapi sudah...