Stella dan Kristo sudah sampai di depan ruang yang akan di buatnya bertarung.
"Jadi mau seberapa susah?" Tanya Stella sambil menatapnya dengan serius.
"Kau tanya aku? Tentu saja aku memilih yang paling susah."
"Baiklah, kalau begitu yang paling susah. Mari masuk." Ajak Stella.
"Sungguh kau mengesalkan." Timpal Vero.
"Terserah kau saja."
Mereka berdua langsung masuk dan mempersiapkan diri, entah mempersiapkan anak panah yang banyak ataupun amunisi.
Mereka mengambil jarak kira kira 3 meter dari titik tengah. Mereka mencari letak yang sesuai dengan keinginannya masing masing.
"Jadi ada peraturan?" Tanya Vero.
"Jangan saling melukai saja mungkin sudah sangat cukup." Jawab Stella.
"Baiklah mari kita mulai." Ucap Vero sambil menelan tombol yang berada di pojok dekat dengan pintu masuk tadi.
Mereka berdua dengan sigap dan cepat berpindah posisi. Mencari mangsa untuk mendapatkan point.
Kali ini mereka memilih sasaran hewan bergerak. Semakin kecil hewannya maka semakin besar pointnya. Hewan yang terkena akan langsung hilang, dan jika menyentuh bagian vital seperti kepala makan akan menambah point.
Stella dan Vero masih dengan santai membabat semua hewan yang ada. Bahkan mereka terkadang kehabisan sasaran untuk menunggu hewan datang lagi.
"Lihat mangsamu Vero, bahkan lu hannya mengenaikakinya. Sudah terlihat siapa yang menang." Seru Stella sambil tersenyum dan terus membidik mangsanya.
"Hei, setidaknya aku lebih cepat. Bahkan dalam hal membidik aku bisa lebih tepat darimu. Sini biar kutunjukkan."
Setelah Vero berhenti berbicara dengan sigap Vero memutar badan dan menggunakan kedua tangannya untuk menembak hewan yang ada. Setelah atraksi berakhir Vero meniup ujung pistolnya seperti yang dilakukan oara koboi
"Kau sangat sombong! Bagai mana dengan ini." Ucap Stella.
Dengan sigap Stella mengambil ketiga panahnya dan melepasnya secara bersamaan.
"Kau mengagumkan, tapi tetap saja aku yang akan menang."
"Kita lihat nanti."
Mereka berdua semakin asik dengam perburuan hewan. Bahkan setiap menitnya hewan hologram itu semakin banyak tapi tetap saja mereka berdua tidak kewalahan.
"Vero, lu pasti ngincar manunisi ini bukan?" Tanya Stella sambil mengembangkan senyumannya.
Namun belum mendengar jawaban dari Vero, Stella cepat menendang amunisi tersebut hingga berserakan.
"Wahh... kau ingin menggodaku?" Ucap Vero.
"Hah! Kepedean banget."
Vero dengan cepat berlari ke arah Stella. Sedangkan Stella menjadi kikuk dan hannya memejamkan matanya.
"Payah!!" Teriak Vero dengan nada mengejek
"Kau pikir aku akan menggodamu?" Lanjut Vero.
Ternyata Vero sudah mendapat seluruh anak panah Stella yang berada di punggungnya, dan mengangkatnya tinggi.
"Sialan! Stella lu harus sabar harus tenang. Walaupun tanpa itu gue masih bisa berburu." Ucap Stella dengan santai.
"Kau sangat curang."
"Heyy... Hey... ini bukan curang tapi cerdik." Kata Stella sambil mengambil batu buatan sebagai penggantinya anak panah.
Sedangkan Vero menusuk semua hewan yang ada di depannya dengan anak panah yang berhasil di ambilnya dari Stella.
![](https://img.wattpad.com/cover/189891229-288-k922067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET AGENT
AksiSurat yang di dapatnya disekolah merupakan awal bagi Vero dan Stella menjadi seorang agent hebat, tapi bagaimana dengan perjuangan. Kemampuan mereka pun sangat mengagumkan dengan umur yang belum ada 20 th dan juga belum mendapat latihan tapi sudah...