S A T U

3.8K 184 1
                                    

Melissa's Diary

S A T U

'Hari ini masih sama kayak kemarin. Richard kerjaanya modus mulu. Nyebelin banget! Malah tadi ngasih bunga didepan temen-temen. Kan bikin malu. Sweet sih iya, tapi gak gitu juga. Dia kan bukan siapa-siapa gue. Cari sensasi banget jadi orang! Padahal baru beberapa bulan sekolah di SMA Nusa Bangsa, kelakuannya udah kayak jagger banget. Udah dulu deh, gue udah dipanggil nyokap buat makan malem.

Love,

Melissa'

-Melissa's Diary-

Melissa menutup buku diary-nya yang berwarna pastel itu dan turun kebawah setelah mendengar celotehan mamanya yang menyuruhnya untuk makan malam. Melissa keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan. Sudah terdapat papanya, mamanya, dan kembarannya, Melody.

Walaupun Melissa adalah kembaran Melody, sifat mereka berbeda 180 derajat. Melissa yang sudah diketahui sebelumnya, ia adalah perempuan manis berambut ombre brunette-pirang -ya, ia berasal dari luar negri- berlesung pipi dan suka menggunakan dress ataupun barang-barang yang digunakan perempuan lainnya. Sedangkan Melody, ia tidak semanis namanya, ia malahan tomboy sering menggunakan snapback ataupun barang-barang yang agak kecowokan.

"Kamu abis ngapain sih, Mel? Kok lama banget turunnya?" tanya mamanya.

"eh? Gak ngapa-ngapain kok," kata Melissa nyengir kuda.

"Biasa, ma. Pacaran dulu," Ucap Melody nyempil.

"Ih apaan, sih lo? Sok tau banget," ucap Melissa tidak menerima.

"Emang Melissa udah punya pacar?" tanya mamanya terheran-heran.

"Nggak kok ma. Melo aja ngomongnya sembarangan," kata Melissa dengan penuh keyakinan.

Mamanya hanya terkekeh dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku anaknya tersebut.

Papa Melissa pun membuka suara, "kalian boleh pacaran kok. Asal nilai kalian gak turun," ucap papanya sambil menyendokkan makanan kedalam mulutnya.

Melissa dan Melody pun saling bertatapan. Terdengar gumaman 'Yes' dari mulut mereka berdua tanpa sadar tentunya.

-Melissa's Diary-

Suasana riuh di kelas 10 IPA 1. Walaupun baru masuk, siswa-siswi di kelas tersebut sudah memliki kegiatan masing-masing. Contohnya Melissa, ia sedang menggambar di bangku kelasnya sambil menunggu bel masuk kelas.

Di sisi lain...

Richard Curtis Hilton berserta keempat temannya sedang berkumpul dikelasnya, 10 IPS 1. Mereka seperti sedang membicarakan sesuatu.

"Gimana ada kemajuan?" Tanya Evan. Kini keempat temannya itu sedang menghadap ke Richard dengan muka penasaran mereka masing-masing.

Richard menghembuskan nafasnya panjang sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, "Image gue ancur kalo gue lanjutin terus."

"Lebay lo," ucap Vincent menoyor kepala Richard.

"So? Mau nyerah?" tanya Theo.

Richard terdiam sesaat lalu mengacak-acak rambut coklatnya, "gue nggak tau."

"Jarang-jarang loh kita buat perjanjian kayak gini," ucap Steve.

"Perjanjian apa?" deg. Itulah yang dirasakan kelima cowok tersebut saat mendengar pertanyaan Jane yang baru datang.

"Kok diem?" tanya Jane makin penasaran. Ia memicingkan matanya, "ada yang lo sembunyiin ya dari gue sama temen-temen gue?"

Theo pun membuka suara, "ah.. ehm.. Itu... si Richa-"

[TS 2] Melissa's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang