'Biarkan sakit menjadi urusanku, kamu cukup bahagia saja.'
-Maura Alqueena
°°°
Maura melangkahkan kakinya keluar kelas. Pelajaran kimia membuat moodnya buruk hari ini. Sebenarnya bukan pelajarannya, justru ia sangat senang dengan pelajaran kimia. Tapi gurunya itu yang bikin Maura malas mengikuti pelajaran kimia. Bagaimana tidak, giliran bertanya malah dimarahin. Bilangnya 'makannya guru lagi nerangin itu perhatiin bukan nulis'. Giliran gak nulis materi bilang gini 'kalian harusnya tulis kalau ada yang penting. Kalau ga nulis kalian mau dapet materi dari mana?'. Maklum usianya sudah terbilang cukup banyak.
"Nenek-nenek dasar, udah bau tanah juga masih sempet sempetnya marah-marahin orang. Udah tua harusnya diem aja dirumah, seneng seneng sama cucu. Perbanyak amal ibadah. Inget akhirat. Kapan sih pensiunnya tuh sepuh?!" Sepanjang koridor Maura terus saja mengumpat. Sampai-sampai ia tak sadar bahwa sedari tadi seseorang tengah menertawainya dalam diam.
"Sepuh siapa?" Sontak Maura membalikkan badannya lalu memberikan senyum kikuk kepada orang tersebut.
"Gaboleh ngumpatin guru loh.. gabaik. Nanti kalo gurunya denger terus nyadar, gimana?" Lagi-lagi Maura tersenyum kikuk.
"Ya bagus dong ka, syukur syukur jadi nggak kiler lagi. Kalo bisa langsung ngundurin diri dari ni skolah tanpa nunggu pensiun," Maura berdecak kesal mengingat guru kimianya itu. Alvin pun hanya bisa tertawa mendengarkannya
"Lo mau kemana? Sekarang Lo kumpul ekskul kan?" Tanya Alvin selaku ketua ekskul yang diikuti oleh Maura.
"Ekskul kok kak. Tadinya mau kabur, udah ga mood disekolah sih. Tapi malah ketemu kakak hehe," Alvin terkekeh mendengar jawaban itu.
"Yaudah ayok! Ada yang mau gue umumin sama semua anggota SLC," ya, Maura disekolah mengikuti ekskul SLC (school library comunity). Sebagai anggota perpustakaan, selain membereskan perpus, Maura dan yang lainnya boleh memberikan karya berupa tulisan yang nantinya akan di tempel di mading. Dan bagi yang mendapatkan banyak bintang selama sebulan di tulisannya, maka ia akan mendapatkan hadiah dari perpustakaan. Entah itu uang, buku, atau apapun itu.
°°°
"Baik semuanya, hari ini kita tidak akan membereskan perpus. Kita akan membahas apa yang akan ditampilkan untuk acara demo ekskul nanti. Ya walaupun masih lama, tapi biasanya semester dua kita akan lebih sibuk. Jadi saya perwakilan dari senior senior kalian memutuskan untuk mempercepatnya," jelas Alvin selaku ketua SLC.
"Disini, kita udah putusin beberapa pilihan yang nantinya akan kalian pilih buat demo ekskul," ujar Naya selaku sekretaris di SLC. Ia menunjukan beberapa pilihan yaitu, Teater, Video, dan Puisi. Setiap anggota menerima satu kertas persegi dan diminta untuk menulis pilihan mereka masing-masing. Setelah selesai, para senior menulis hasil voting nya di papan tulis.
"Tadikan kalian udah voting, dan vote terbanyak itu teater. Kalian siapkan?" Tanya Naya.
"Pasti!! Kalo seting setingan, saya jagonya," dengan antusiasme yang tinggi Reno menyauti pertanyaan Naya. Sedangkan yang lainnya hanya tertawa dan menjawab seadanya.
"Oke.. disini kelas 12 cuma bisa bantu sedikit aja. Dan semuanya kita percayakan ke kalian semua. Kita juga akan bagi kelompok buat bagi-bagi tugas," ujar Alvin kemudian mulai meminta Naya mencatat anggota kelompoknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/178515841-288-k154790.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA
Teen FictionCover by arrasistible - "Ternyata cinta tanpa memiliki sesakit ini," -Maura "Lo berharap akan berhasil, meski semua terasa mustahil," -Levin _ 'Renjana', perasaan rindu seorang gadis remaja terhadap seseorang yang dicintainya. Namun, ia tidak mengha...