-Official [DN Couple]✨

60 5 1
                                    

"kamu hanya perlu memendam perasaan sakitmu itu, biarkan mereka tak tahu soal itu. Kamu hanya perlu terus tersenyum didepan mereka."

Sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelumnya..

Mereka selesai membayar semua makanannya diresto itu dan memutuskan untuk pulang. Iqbaal mengantar Namira pulang sampai kerumah. Dijalan mereka benar benar tak ada sedikitpun kata 'diam' mereka benar benar tidak ingin membuang waktu di quality time terakhirnya sebelum Iqbaal sibuk membantu papanya.

🍂🍂🍂

Tak terasa mungkin sudah satu bulan Iqbaal tak nampak disekolah ini lagi. Bukan hanya itu Iqbaal pun jarang menghubungi Nam sebulan terakhir ini, bahkan menemui Nam hanya sekali itu dua minggu yang lalu.

Nam berusaha sabar atas semua itu, ya mungkin ini cobaan dalam hubungannya. Nam selalu berusaha mengusir pikiran jahatnya saat ia merindukan Iqbaal. Ia yakin Iqbaal yang Ia kenal tidak pernah menghianatinya dan bahkan Iqbaal telah berjanji atas itu.

🍂🍂🍂

Saat ini Ia sedang berada disekolah. Gurunya saat ini tengah menyiapkan untuk acara sekolah, sehingga Ia sedang free class saat ini. Disini, dipojok kelas, Nam menyenderkan kepalanya di tembok kelas sambil mendengarkan lagu yang Ia putar dihpnya dan Ia dengar dengan earphonenya.

Saat-saat seperti inilah Nam merindukan sosok Iqbaal, biasanya ketika free class Ia bertemu dengan Iqbaal di taman sekolah, berbicara bersama, mengobrol hal-hal yang tidak penting. Hmm,, hari-hari tanpa sosok Iqbaal sungguh membosankan menurut Nam.

🍂🍂🍂

Nam melamun sambil memejamkan matanya sambil mendengarkan lagu sendu yang diputar dari playlistnya. Tak lama Daffa, membuyarkan lamunan Nam. Nam sadar dan melepas earphonenya.
"Buset dah Nam pantesan lagi pake earphone, pantes budek banget dipanggilin sambil tereak juga" omel Daffa.
"Apaan sih bawel lu, gw lagi denger lagu juga elah, ngapain lu? Tumben-tumbenan ke tempat gw?" tanya Nam santai.
"Dih sensi amat bu, lagi bulanan yak? Oh tau gw lagi kangen nih gini nih" terka Daffa acak, yang nyatanya itu benar.

Bukan, bukan tamu bulanan yang datang tapi ia sedang rindu Iqbaal saat ini.
Nam memutarkan bola matanya, dan menjawab sekenanya pertanyaan daffa sambil memasang earphonenya kembali.

"Dih ngambek, iya iya dengerin gw dulu, gw serius nih sumpah" mohon Daffa pada Nam.
"Yaudah GC! mau dengerin lagu lagi." omel Nam.
"Nam, pliss bantuin gw nembak Naffa dong" kata Daffa dengan sedikit nada manjanya.

Mata Nam sedikit terbelalak mendengar perkataan Daffa barusan, sebabnya beberapa hari yang lalu Naffa baru saja bicara dengan Namira.

缘分 || Yuánfèn ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang