"Baik dan buruk selalu datang berdampingan, maka yakinlah setelah hujan badai datang akan ada pelangi indah"
Sebelumnya,,,
Nam seharusnya bersyukur mempunyai teman seperti mereka. Setidaknya walau ia sudah tak bersama Iqbaal, ia masih mempunyai teman-teman yang sayang padanya. Nam sangat bersyukur atas itu.
🍂🍂🍂
Hari ini Namira bangun dengan keadaan badan yang tidak bersahabat. Badannya lemas pun kepalanya pusing. Seharusnya hari ini ia masuk sekolah, namun sang Bunda melarang dan memerintahkan Nam untuk istirahat di rumah.
Nam sekarang sedang berbaring di tempat tidurnya, rasanya sangat malas untuk sekedar bangun dari tidurnya. Namun perutnya tidak bisa berbohong, ia lapar jadi ia memutuskan turun untuk makan walaupun pasti tidak berselera. Ia pelan-pelan menuruni satu persatu anak tangga hingga sampai ke ruang makan rumahnya.
"Loh Nam, kenapa ga tunggu Bunda di atas?"
"Nam laper Bun, Nam masih kuat kok jalan kesini"
"Oh yaudah, makan dulu nih Bunda udah masakin sop ayam buat kamu"
"Iya Bunda"Nam menyuapkan sedikit demi sedikit nasi ke dalam mulutnya. Walau terasa pahit namun ia sadar bila tidak makan itu akan menjadi semakin parah. Beberapa suap nasi sudah cukup membuat Nam kenyang, jadi Nam memutuskan merampungkan sarapannya.
Nam berniat kembali ke kamarnya. Ia berdiri dan mulai melangkah pelan. Namun kali ini rasanya sangat pusing, lemas, serta berat. Sepertinya pertahanannya runtuh seketika. Semuanya gelap, Nam tidak sadarkan diri berbarengan dengan bel rumahnya berbunyi dan Bunda yang berteriak memanggil.namanya.
🍂🍂🍂
Nam sadar dari tidur sementaranya dan membuka matanya. Netranya menangkap tempat asing, seperti bukan rumahnya. Ia berusaha bangun dari tidurnya, memastikan ia sedang berada dimana. Namun sepertinya sebuah suara menginterupsinya terlebih dahulu.
"Jangan bangun, tunggu dulu"
"Javier?"
"Jangan kaget gitu, muka lu jelek kalo kaget"
"Apaan sih"Nam tentu terkejut pasalnya Javier-lah pemilik suara tadi. Javier merupakan teman lama Namira, mereka sudah lama kehilangan kontak satu sama lain semenjak Namira pindah. dan Namira tentu sangat terkejut Javier kini ada di sebelahnya, ini bukan sebuah mimpi kan?
"Heh ngeliatin gw gitu amat lu"
"Ntar dulu deh, ini lu Jav? Serius ga sih? Mimpi ya"
"Lu baru aja sadar suka ngelantur ya"
"Hah? Bunda mana?"
"Dasarr, iya ini gw Javier, Bunda lagi urus administrasi sama Ayah"
"Kok lu bisa disini si?"
"Gw tadi niatnya mau main ke rumah lu, eh yang gw samperin udah tiduran gitu ae diatas lantai"
"Sialan, gw pingsan ya! Ga sadar itu!"
"Iyaiya ga usah marah napa"
"Lah gw sakit parah ini? Kok sampe dibawa ke rumah sakit"
"Lu tetep aja ya ga berubah, lu sakit makan sama istirahat lu ga teratur akhir-akhir ini, stress juga kata dokter"
"Ohh"
"Ohh doang?"
"Ya abis mau gimana lagi"Selanjutnya Javier dan Namira melanjutkan perbincangan mereka. Bahkan malam ini Javier yang akan menjaga Nam di rumah sakit. Mereka membicarakan banyak hal tak lupa Javier yang juga merawat Namira.
🍂🍂🍂
Pagi ini Javier mengajak Nam berkeliling di sekitar taman rumah sakit. Javier membawa kantong infus Nam dan menggandeng tangannya. Sebenarnya bisa saja Namira menggunakan kursi roda, tapi ia menolak mentah-mentah tawaran itu. Kini mereka telah duduk di salah satu bangku yang ada di taman.
"Nam,"
"Hm?"
"Pasti ada apa-apa"
"Ada apa-apa gimana sih Jav?"
"Lu pasti lagi ada masalah kan?"
"Ha? Engga kok"
"Boong aja, lu ga mungkin sampe sakit klo ga lagi kepikiran sesuatu"
"Wkwk lagi kepikiran apa ya? Hm?"
"Cowo?"
"Ha? Kok cowo si?"
"Bunda bilang lu habis putus sama pacar lu"
"Oh, haha iya emang"
"Jangan terlalu dipikirin Namira, ini sama aja lu nyakitin diri lu sendiri"
"Iyaa Javier, emang ga pernah gw pikirin kok"
"Ga pernah dipikirin tapi sampe sakit"
"Yah sakit mah emang jatah sakit, trus kepikiran ujian kelulusan juga kan, lu mah enak udah kuliah"
"Wkwk sama aja pusingnya sih sebenernya, tapi ga udah dipikirin ah jalanin aja udah, santai"
"Dasar Javier wkwk"Iya, setelah putus dengan Iqbaal baru kali ini tawa Namira terdengar lagi. Tawa serta senyum tulus yang tak lagi dipaksakan. Semoga ini bisa menjadi obat untuk kesembuhan Namira, Javier sangat berharap untuk itu.
🍂🍂🍂
Hari ini Namira sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Keadaannya sudah jauh lebih baik dari tempo hari. Javier juga membantu mengemasi barang Namira.
"Jav, lu ga ikut gw ke rumah?"
"Ga dulu deh Nam, gw mau balik kost dulu, ntar kapan-kapan gw main"
"Okedeh, makasih Jav udah nemenin gw selama di rumah sakit"
"Santai aja elah kaya sama siapa ae lu"Sebelum pulang tak lupa mereka berpamitan. Terutama Ayah dan Bunda Nam yang sangat berterimakasih pada Javier. Karena Javier mau membantu menjaga Namira terkhusus ia berhasil mengembalikan tawa Namira.
Akhirnya mereka pulang dengan arah yang berbeda. Nam pulang dengan mobil bersama Ayah dan Bundanya. Sedangkan Javier pulang mengendarai motornya kembali ke kost-nya.
Hai para pembaca Yuanfen!!
Cerita Yuanfen kembali update nih!!Jangan lupa dibaca, vote, dan comment yaw!! Karena kalian sumber semangat ku nulis!
Hope you like it and enjoy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
缘分 || Yuánfèn ✔
Teen Fiction缘分 : Yuánfèn Yuánfèn adalah bagian dari karma (因果, yinguo), biasa diterjemahkan sebagai "sebab jodoh" Yuánfèn bercerita tentang sebuah hubungan yang terjadi karena takdir atau nasib. Merupakan suatu konsep yang cukup rumit dan menggambarkan kepercay...